JAKARTA- Indonesia Timur ternyata memiliki kekayaan produk kerajinan tenun dan pakaian yang khas memiliki kualitas seni yang tinggi namun belum mendapatkan perhatian oleh kalangan industri. Sudah waktunya kerajinan tenun dan pakaian dari Indonesia Timur dikembangkan menjadi kekuatan industri fashion nasional. Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) saat ini mendorong disainer dan penguasa mode di Indonesia Timur untuk bangkit mengembangkan industri fashion setempat. Hal ini disampaikan oleh disainer Poppy Dharsono dari Kendari, Sulawesi Tenggara kepada Bergelora.com saat dihubungi dari Jakarta, Senin (27/6).
āKalau kita bisa membangkitkan mereka maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Di Kendari ada 13 orang disainer lulusan luar negeri dan anggota APPMI yang dipimpin seorang disainer yang juga dosen. Apalagi didukung oleh Istri Gubernur yang juga anggota DPD. Kendari dalam waktu dekat akan menjadi contoh kebangkitan industri fashion daerah,ā jelasnya.
Ketua Umum APPMI ini menjelaskan bahwa salah satu langkah strategis untuk membangkitkan gairah kebangkitan kerajinan tenun dan pakaian adalah bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan yang membawahi 50 airport baru yang menjadi pintu masuk wisata.
āAirport itu akan kita rubah menjadi etalase kerajinan industri fashion dan kerajinan daerah lainnya. Sehingga saat wisatawan masuk pertama kali yang dilihat adalah karya fashion dan kerajinan masyarakat setempat,ā jelasnya.
Menurutnya Poppy Dharsono Foundation (PDF) akan menggalang kerjasama dengan berbagai pihak selain dengan Kementerian Perhubungan, juga dengan Kementerian Pariwisata dan Indutri Kreatif, Kementerian UMKM dan Koperasi, Kementerian Industri, Kementerian Luar Negeri dan BNI untuk menggerakkan industri fashion dan kerajinan rakyat di daerah.
āSetelah semua infrastruktur dibuka, airport diperbarui jangan lagi kayak warung tapi harus memiliki sense of trade. Rakyatlah yang pertama kali harus diberdayakan untuk bangkit mengisi sektor ekonomi. Kekayaan budaya daerah adalah kekuatannya, produknya adalah fashion dan berbagai kerajinan. Rakyat Indonesia timur harus siap,ā ujarnya
APPMI menurutnya akan bergerak mengkoordinasikan kekuatan lokal seperti pengrajin, penenun, disainer, pengusaha dan produk-produknya kemudian mempercantik airport secara modern dan indah, agar menarik wisatawan dalam dan luar negeri.
āPerlu diketahui tenun di Kendari memilik kualitas yang lebih baik dari tenun Makassar. Warnanya lebih indah dan lebih halus bahannya. Para penenun sudah punya dasar, tinggal dikembangkan. Ini bahan model berkualitas nasional dan internasional,ā ujarnya.
Setelah kendari, APPMI dan Poppy Dharsono Foundation akan mengunjungi kota-kota besar lainnya di Indonesia timur seperti Makassar, Palu, Mataram, Manado, Ambon, Denpasar, Jayapura, Balikpapan dan Banjarmasin.
āPokoknya kita fokus membangun bangsa ini dari Indonesia timur. Ini semua untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,ā tegasnya. (Web Warouw)
Ā