Jumat, 19 September 2025

Bencana Alam, Mendaki Realitas Bianglala Tak Terlihat

Oleh: Toga Tambunan *

GEMPA di Turki hingga Suriah, terjadi 06.02.2023, tercatat pagi hari minggu ini sudah menelan 21.848 orang tewas dan 80.104 orang terluka, berikutnya ngelunjak pula di Jayapura, pada 09.02.2023 merubuhkan resto di pantai ke laut. Resto itu hanyut. 4 orang tewas dan 5 orang luka.

Catatan BMKG menunjukkan tahun 2021 tercatat kejadian gempa bumi semua jenis (tidak terasa, terasa kecil, sedang, besar dan merusak) naik 25,7% dari tahun sebelumnya. Diantara gempa itu yang merusak 26 kejadian, naik 85,7% (sebelumnya 24 kejadian). Sedang di tahun 2022, gempa merusak 24 kali kejadian.

Di tahun 2023 hingga tgl 10.02.2023, sudah terjadi gempa 30 kejadian diantaranya gempa merusak 10 kejadian.

Data kejadian gempa yang merusak di Indonesia, tahun 2000 hanya 5 kejadian, yang pada 2022 melejit 24 kejadian. Data di Indonesia ini, bisa menggambarkan peristiwa di dunia tentangnya fenomena gempa yang semakin sering terjadi dan kian sering merusak (istilah tehnis BMKG)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 1.174 kali gempa mengguncang Kota Jayapura, Papua, sejak 2 Januari 2023. Gempa terakhir berkekuatan M 4,1 terjadi pada dini hari pukul 00.39 WIB. Pusat gempa berada di darat 7 Km Barat Daya Kota Jayapura.

Tinggi peningkatan kejadian gempa bumi itu serentak membawa ingatan kepada Yesus Kristus tatkala dalam pelayananNya. Mateus, juga Markus mencatat prediksi Yesus sebagai mana ditulis Lukas:
_Ia berkata kepada mereka: “Bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan, dan akan terjadi gempa bumi yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit.” ( Lukas 21:10-11)

Sudah diberitahu gempa bumi itu dahsyat, di berbagai tempat, mengejutkan, serta kelaperan dan penyakit sampar.

Namun tidak diterangkan siapa penyebab gempa bumi akhir zaman itu.

Gempa bumi di Turki dan Suriah seminggu lalu, ditengarai aksi HAARP Amerika Serikat. Sebagaimana disinyalir bergelora.com tgl 08.02.2023, lihatlah: https://id-times.com/2023/02/08/ilmuwan-turki-sebut-gempa-magnitudo-78-di-negaranya-diakibatkan-oleh-haarp/

Cukup banyak jemaat Kristen, bahkan aktivis gereja menolak membicarakan kejadian dahsyat mengejutkan di Turki dan Suriah itu mengkaitkan kemungkinannya sebagai aksi HAARP, meski nihil argumennya bila ditanya lebih lanjut penyebab terjadinya, selain menerima kenyataan sebagai kejadian alamiah benturan patahan lempeng bumi di daratan.

Dalam Perjanjian Lama, Elohim Jahweh tegas menyatakan segala ciptaanNya itu baik yang bermakna sempurna. “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.” (Kejadian 1:31)

Tiap benda dan mahluk ciptaan itu berkodrat alamiah diserahkan Elohim Jahweh dibawah kuasa kelola manusia, termasuk juga diri manusia itu tentang kemauan bebas.

Elohim Jahweh memberi mandat kepada sepasang manusia pertama itu, sbb: _Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”
(Kejadian 1:28)

Sejatinya itulah hukum kehidupan bagi umat manusia sebagai anugerah yang dibarangi kemauan bebas. Umat manusia berfungsi mandataris melaksanakan kehendak PenciptaNya dengan pilih anugerah berkemauan baik. Ternyata kemauan manusia itu memilih jebakan Lucifer, maka fungsi mandataris itu diubah Elohim Jahweh. : “Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: “Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”
(Kejadian 3:17-19)

Menurut hukum semula manusia menguasai Lucifer, yang sudah ngendon di angkasa sejak diusir dari sisi Elohim Jahweh. Kelanjutan hidup manusia itu justru jatuh dalam ajang pergumulan sebagai yang terkerangkang oleh pola drama Lucifer.

Begitu juga seluruh ciptaan Elohim Jahweh berubah, diinvasi Lucifer, tidak lagi lengkap baik, melainkan dirusak dan kian dirusak. Relasi antar mahluk dan sesama mahluk tidak lagi mutualis, diracuni Lucifer dengan kesombongan sehingga saling bermusuhan. Kodrat alamiah yang sempurna baik, telah diracuni Lucifer. Diantara mahluk mikroba pun yang semula pasti diciptakan berkodrat baik untuk manusia oleh Elohim Jahweh, direkayasa Lucifer jadi pembawa penyakit. Dan diantara manusia yang diberkati Elohim Jahweh kepandaian trampil tinggi diracuni Lucifer memutasi mikroba tertentu yang mutualis bersama manusia diolah Lucifer menjadi virus jahat digunakan jadi senjata lebih bengis dari Little Boy di Hiroshima atau Fatman di Nagasaki.

Material uranium yang besar manfaat menyejahterakan manusia, direkayasa jadi senjata pemusnah kehidupan.

Sangat masuk akal, gempa bumi dapat direkayasa agen Lucifer jadi perangkat bengis pembunuh manusia.

Jika demikian apakah proporsional anjuran aktivis gereja itu tidak membicarakan kebengisan itu dengan alasan kasih? Justru Elohim Jahweh menuntun umatNya melawan Lucifer dan sikap atau perbuatan jahat.

Berseberangan terhadap Lucifer, Elohim Jahweh menganugerahkan perlindungan, khususnya perihal bencana malapetaka seusai air bah di masa Nuh. Kini, tiap kali melihat pelangi di angkasa itu, diingatkan janji Bapak Surgawi dan sekaligus memberi kabar adanya anugerah bianglala keselamatan Surgawi yang kini tak terlihat kasat mata.

Bianglala keselamatan itu realitas belum terlihat adalah anugerah Elohim Jahweh bagi umat manusia.

Tanggung jawab tiap orang untuk mencapai anugerah kondisi selamat itu dengan senantiasa berada dalam hadiratNya Elohim Jahweh. Berusaha keras, tekun, bersungguh-sungguh jadi manusia baru berpribadi rendah hati dengan mengikis racun kesombongan yang dicekokkan Lucifer dalam jiwa.

Camkan, usaha membersihkan jiwa itu merupakan perjuangan berat. Hanya dapat berhasil mendaki mencapainya bila turut berpegangan erat tangan Tuhan Yesus. Tidak ada jalan lain. Satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup hingga mencapai Langit Baru Bumi Baru, bianglala yang sebelumnya tak terlihat.

Selamat hari minggu.

Bekasi, 12.02.2023

* Penulis Toga Tambunan, Evangelis Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru