JAKARTA- Dokumen Pentagon yang dibobol Jack Teixeira remaja 21 tahun berisikan materi yang sangat rahasia Amerika Serikat. Dokumen tersebut mencakup analisis kekuatiran AS tentang berbagai risiko yang ditimbulkan oleh China, termasuk kesiapan Beijing untuk mengirim bantuan mematikan ke Rusia dan rincian uji coba senjata hipersonik eksperimental yang dilakukan oleh China pada bulan Februari. Demikian laporan Washington Post yang dikutip Bergelora.com di Jakarta, Senin (17/4).
Bocoran tersebut mengatakan bahwa serangan Ukraina di tanah Rusia menggunakan persenjataan NATO dapat menarik Beijing ke dalam perang. Dikatakan bahwa serangan Ukraina pada target strategis yang signifikan – atau pemimpin senior – di Rusia, dapat menjadi “pembenaran lebih lanjut China untuk mengirim bantuan mematikan” ke Moskow.
Yang lain termasuk perincian tes yang dilakukan oleh Beijing dari salah satu rudal eksperimental canggihnya – kendaraan luncur hipersonik DF-27 – pada 25 Februari. Dikatakan bahwa kendaraan itu terbang selama 12 menit melintasi 1.300 mil (2.100 km) dan memiliki “kemungkinan besar” untuk menembus sistem pertahanan rudal balistik AS.
Salah satu bagian dari dokumen yang bocor mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace telah menugaskan kementeriannya untuk mengeksplorasi rencana untuk mengerahkan salah satu dari dua kapal induk angkatan lautnya ke Indo-Pasifik, kemungkinan bekerja sama dengan sekutu Asia atau Amerika Serikat. Dokumen tersebut mempertimbangkan potensi reaksi negatif dari Beijing.
Kementerian Pertahanan China dan Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Dokumen lain mengatakan bahwa sebuah perusahaan teknik yang didukung pemerintah China sedang dalam negosiasi pada tahun 2022 dengan pemerintah Nikaragua untuk pengembangan pelabuhan laut dalam yang menimbulkan kekhawatiran militer. Dikatakan pemerintah Nikaragua “mungkin akan mempertimbangkan untuk menawarkan akses angkatan laut Beijing sebagai imbalan atas investasi ekonomi.”
Informasi lain dalam bocoran itu termasuk perincian kapal perang China yang baru disertifikasi dan peluncuran roket pada bulan Maret yang mengirimkan dua satelit yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemetaan militer Beijing.
China berkomitmen untuk “pembicaraan damai dan penyelesaian politik” di Ukraina, “tidak pernah memasok senjata ke kedua sisi konflik” dan “tidak dapat memverifikasi keakuratan informasi tentang uji terbang,” demikian Hesong Shao, juru bicara China Kedutaan Besar di Washington, Selasa lalu.
Sudah waktunya pemerintah Amerika Serikat menghentikan kampanye ketakutan kepada China tang memicu rasisme yang tak berguna di negaranya dan kepada semua anteknya di seluruh. (Web Warouw)