Kamis, 28 Agustus 2025

BERSIHKAN JUGA DI DALAM DONG..! Polri Gandeng BNPT dan Densus Cegah Paham Radikalisme Anggota

JAKARTA – Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror Polri untuk mendeteksi dini paham radikal dan prilaku menyimpang para calon taruna/taruni Akpol Bintara dan Tantama tahun anggaran 2023.

“Polri ingin mereka yang masuk Akpol, Bintara dan Tamtama tidak terpapar paham radikal dan perilaku menyimpang serta intoleran,” kata Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dedi mengungkapkan, bahwa dirinya telah memberikan arahan kepada SSDM Polri untuk menyempurnakan materi tes. Alat uji dalam proses penerimaan Akpol, Bintara dan Tamtama untuk mengecek karakter, kepribadian dan mental para mereka yang menempuh pendidikan kepolisian.

Jenderal bintang dua itu menyebut, SSDM Polri telah melakukan rapat koordinasi dengan Densus 88 Antiteror dan BNPT di Ruang Rapat Biro Dalpers SSDM Polri, Gedung TNCC, Senin (17/4).

Dari hasil rapat tersebut lanjut Dedi, bahwa Densus 88 memiliki alat (tools) yang dapat mendeteksi paham radikal yang berbentuk quesioner fisik dan computer assisted translation (CAT).

“Nanti akan dikaji terlebih dahulu tools yang dimiliki oleh Densus dan dilakukan demo sebelum diterapkan dalam tahapan seleksi,” kata Dedi memaparkan.

Kemudian, lanjut Dedi, BNPT mendukung penuh rencana SSDM Polri dalam mendeteksi dini para calon anggota Polri.

“BNPT siap untuk koordinasi penyiapan konsep deteksi dini paham radikal serta bersedia koordinasi perihal data,” ujarnya.

Dedi menambahkan, data pemetaan deteksi dini rekrutmen calon anggota Polri ini akan digunakan dalam proses pembinaan karier ke depannya.

Selain itu, dalam rangka deteksi dini perilaku radikalisme dan intoleran calon anggota Polri akan dibentuk tim khusus. Kemudian, memaksimalkan peran Bhabinkamtibmas untuk melakukan penelusuran anggota Polri.

“Dalam rangka deteksi dini perilaku radikalisme dan intoleransi calon anggota Polri, kami akan bentuk tim khusus untuk pembahasan lebih lanjut,” kata Dedi.

Pelamar Rekrutmen Polri 2023 Capai 154.007 Peserta

Kepada Bergelora.com di Jakarta.dilaporkan, Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri resmi menutup pendaftaran rekrutmen anggota polisi tahun 2023, Senin (17//4), tercatat jumlah pendaftar mencapai 154.007 orang

Asisten Kapolri Bidang SDM (As SDM) Irjen Pol. Dedi Prasetyo di Jakarta, Selasa, mengatakan dari 154.007 pendaftar secara daring pada tanggal 4 April lalu, sebanyak 116.737 orang lolos verifikasi.

“Rinciannya 101.586 pendaftar pria dan 15.151 pendaftar wanita,” kata Dedi.

Ia merincikan, untuk pendaftar calon taruna/taruni Akpol yang lolos verifikasi sebanyak 5.905 orang dengan rincian 5.405 pria dan 500 wanita.

Sementara untuk mereka yang lolos verifikasi calon Bintara Polisi Tugas Umum (PTU) sebanyak 94.097 orang dengan rincian 79.672 pria dan 14.425 wanita.

Sedangkan untuk calon Bintara Brimob sebanyak 8.308 orang. Untuk tahun ini tidak membuka calon siswa wanita.

Begitu juga dengan Tamtama Brimob. Mereka yang lolos verifikasi sebanyak 6.974 orang. Sementara untuk Tamtama Ditpolair sebanyak 374 orang yang lolos dalam pendaftaran kemarin.

Setelah dinyatakan lolos proses verifikasi, kata Dedi, sebanyak 116.737 pendaftar calon taruna/taruni Akpol, Bintara dan Tamtama selanjutnya mengikuti tahapan tes yang telah disiapkan.

Lebih lanjut, kata mantan Kadiv Humas Polri ini, untuk penerimaan calon Bintara Polair yang lolos ada 621 orang dan untuk Bintara Kompetensi Khusus Tenaga Kesehatan (Bakomsus Nakes) sebanyak 458 orang dengan rincian 232 pria dan 226 wanita.

Jenderal bintang dua itu berharap dalam penerimaan anggota Polri tahun ini bisa memberikan kontribusi yang positif yakni untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.

“Penerimaan terpadu sebagai momentum dan operasi khusus SDM Polri dalam pertarungan meningkatkan public trust,” kata Dedi.

Mantan Kapolda Kalimantan Tengah itu menegaskan SSDM Polri melaksanakan prinsip Betah (bersih, transparan, akuntabel dan humanis) dalam pelaksanaan rekrutmen Polri 2023.

Dengan prinsip tersebut kata dia, SSDM Polri melibatkan pengawasan internal yakni dari Itwasum dan Divisi Propam. Sementara dari pihak eksternal yaitu Kompolnas, Kemendikbud, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) serta media online nasional.

Dedi menambahkan, SSDM Polri juga meluncurkan hotline pengaduan masyarakat (Dumas) terkait proses rekrutmen anggota Polri.

Melalui hotline tersebut, masyarakat yang mengalami, melihat, mendengar dan mengetahui adanya dugaan penyimpangan dalam proses penerimaan calon anggota polisi bisa mengadu ke nomor ponsel 085773760016, yang tersambung langsung dengan aplikasi WhatsApp SSDM Polri.

Dedi menambahkan dalam rekrutmen anggota Polri, SSDM Polri juga menerapkan standar kualitas yang sangat tinggi.

“Sehingga nantinya mereka calon taruna Akpol, Bintara dan Tamtama menjadi SDM unggul,” kata Dedi. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru