Minggu, 14 September 2025

JANGAN TERLAMBAT..! Protes Anti Hamas Meluas, Kemhan Siap Evakuasi 1.000 Warga Gaza

JAKARTA- Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI siap mengeksekusi rencana pemerintah mengevakuasi 1.000 warga Palestina dari Jalur Gaza ke Indonesia.
Kepala Biro Informasi Kemhan, Brigjen Frega Wenas menyebut, pihaknya menunggu arahan Presiden RI Prabowo Subianto sehubungan rencana evakuasi tersebut.

Brigjen Frega mengungkapkan, perlu ada pertimbangan terkait kebijakan luar negeri dalam rencana evakuasi itu.
Sehingga, lembaga yang lebih berwenang memimpin wacana itu adalah Kementerian Luar Negeri RI.

“Apa pun perintah dari Presiden kepada Kemhan atau TNI, kami siap mengeksekusi,” kata Frega di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

Pejabat Kemhan itu menyatakan, Kemlu nantinya akan berkomunikasi dengan negara-negara Timur Tengah sehubungan rencana evakuasi warga Gaza.

Menurutnya, keputusan akhir mengenai rencana ini tidak bisa diputuskan secara sepihak.

“Karena bukan hanya dengan Indonesia saja. Kita kalau misalnya melakukan proses untuk membantu, mungkin ada warga di Gaza yang memang membutuhkan perawatan dan pemulihan, kemudian Indonesia menawarkan, itu ada proses negosiasi juga dengan negara-negara yang ada di Timur Tengah,” kata Frega dikutip Antara.

Rencana pemerintah mengevakuasi warga Palestina disampaikan Prabowo sebelum berangkat kunjungan luar negeri ke Timur Tengah pada 9 April lalu.

Prabowo menyebut dirinya akan berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin Timur Tengah terkait rencana tersebut.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menyatakan Indonesia hendak mengevakuasi korban perang, terutama warga sipil yang terluka, trauma, serta anak-anak yatim.

“Ini sesuatu yang rumit, tidak ringan, tapi komitmen Republik Indonesia dalam mendukung keselamatan rakyat Palestina, mendukung kemerdekaan Palestina, saya kira mendorong Pemerintah Indonesia untuk berperan lebih aktif,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, 9 April 2025.

Tetapi, rencana Prabowo itu dikritik berbagai pihak karena dapat memuluskan agenda pendudukan Israel.

Sebelumnya, Israel dan Amerika Serikat (AS) telah mengutarakan niatnya untuk mengosongkan Gaza dari masyarakat Palestina.

Protes Anti-Hamas Pecah

Kepada Bergelora.com.si Jakarta dilaporkan, ratusan warga Palestina menggelar protes terhadap para penguasa Hamas di Gaza kemarin di kota Beit Lahia di wilayah utara.

Protes langka ini terjadi di tengah pengepungan wilayah tersebut oleh militer Zionis Israel. Para saksi mata mengatakan para demonstran menyerukan diakhirinya perang Hamas dengan Israel.

Salah satu saksi mata, Abu Ismail Washah, mengatakan para demonstran langsung menargetkan Hamas dengan teriakan-teriakan kasar seperti “Hamas keluar, keluar” atau “Hamas itu sampah semua”.

Washah, seorang warga Gaza utara berusia 45 tahun, mengatakan bahwa dia bergabung dalam protes tersebut karena dia mendukung setiap gerakan yang menyerukan diakhirinya perang.

“Karena saat ini kami sedang dikepung, menghadapi kehancuran dan penderitaan terus-menerus,” ujarnya.

Hamas mengambil alih kendali penuh atas Jalur Gaza pada tahun 2007, setelah konflik singkat namun penuh kekerasan dengan kelompok Palestina saingannya; Fatah, yang mendominasi Otoritas Palestina (PA).

Tingkat ketidakpuasan terhadap Hamas sulit diukur, sebagian karena intoleransinya terhadap ekspresi perbedaan pendapat di depan umum.

Pada hari Rabu, beberapa orang membawa poster bertuliskan “Hamas tidak mewakili saya.”

“Orang-orang turun ke jalan di Beit Lahia menuntut agar Hamas pergi, karena perang yang sedang berlangsung, pengeboman, penghancuran, dan tekanan terus-menerus untuk mengungsi”, kata Mohammed al-Masri, salah satu demonstran, mengatakan kepada AFP, yang dilansir Kamis (17/4/2025).

Al-Masri (45) mengatakan para pengunjuk rasa meneriakkan slogan: “Kami tidak menginginkan tenda Qatar, kami ingin hidup dalam kebebasan.”

Hampir semua dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali sejak dimulainya perang.

Dengan Gaza di bawah blokade total Israel sejak 2 Maret setelah pembicaraan gencatan senjata gagal, tidak ada cukup tenda yang tersedia bagi mereka yang baru mengungsi.

Al-Masri, seorang penduduk Gaza utara, mengatakan kepada AFP bahwa para pengunjuk rasa bersorak untuk Mesir, mediator dalam pembicaraan antara Hamas dan Israel, dengan beberapa mengibarkan bendera Mesir.

Hassan Abu Jarad menyerukan pembebasan sandera Israel yang ditawan di Gaza, salah satu tujuan utama perang Israel.

“Kami mengimbau orang-orang bijak di antara rakyat kami untuk segera membebaskan warga Israel yang diculik,” kata Abu Jarad kepada AFP.

“Kami menyerukan kepada semua rakyat Israel untuk meninggalkan kebencian mereka terhadap kami dan kami katakan bahwa kami tidak membenci kalian. Kami adalah orang-orang yang mencintai kehidupan dan kedamaian,” imbuh dia.

Ini setidaknya demonstrasi ketiga di dalam Gaza yang menyerukan diakhirinya perang dalam sebulan terakhir. Kedua demonstrasi sebelumnya juga terjadi di utara Gaza, yang hampir seluruhnya hancur oleh serangan udara Israel. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru