NUSANTARA – Kabar mengejutkan sekaligus menggembirakan datang dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Jika selama ini hunian di IKN terkesan eksklusif untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan personel Hankam, kini angin segar berembus.
Pemerintah memastikan bahwa masyarakat umum juga akan memiliki kesempatan untuk tinggal di IKN melalui pembangunan rumah susun (rusun).
Pemerintah menyadari bahwa IKN sebagai ibu kota masa depan harus inklusif dan dapat dihuni oleh berbagai lapisan masyarakat, bukan hanya kalangan tertentu. Langkah progresif ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem kota yang dinamis dan beragam.
Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) akan menyediakan hunian bagi masyarakat umum di IKN.
“Kunjungan Menteri PKP membawa inovasi bahwa beliau akan membangun rusun tidak hanya untuk ASN Hankam, tapi juga untuk masyarakat. Walaupun satu tower, ini akan membawa kemajuan bahwa IKN juga menyediakan hunian untuk masyarakat,” ujar Basuki dikutip Bergelora.com di Nusantara, Minggu (1/6/2025).
Senada dengan hal tersebut, Menteri PKP Maruarar Sirait menegaskan kebijakan pembangunan hunian harus mencerminkan arahan Presiden untuk inklusif terhadap seluruh lapisan masyarakat.
“Arahan Presiden harus juga ada hunian buat masyarakat, terutama masyarakat kecil. Memang penting TNI, Polri, dan ASN, tapi tentu rakyat kita juga penting untuk mendapatkan kesempatan,” ujar Maruarar.
Kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mewujudkan IKN sebagai kota yang inklusif dan berkeadilan sosial, dengan memberikan akses terhadap hunian yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat. Rencana pembangunan rusun untuk masyarakat umum di IKN menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah untuk mewujudkan ibu kota yang inklusif dan berkeadilan sosial.
Selama ini, fokus pembangunan hunian memang lebih tertuju pada ASN dan aparat keamanan yang akan lebih dulu bertugas di IKN. Namun, dengan adanya rencana rusun untuk masyarakat umum, pintu IKN terbuka lebar bagi berbagai profesi dan kalangan. Langkah ini tentu disambut baik oleh banyak pihak yang selama ini menantikan adanya hunian terjangkau di IKN.
Kehadiran rusun diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para pekerja sektor informal, pelaku usaha kecil, dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat berkontribusi dan merasakan denyut kehidupan di ibu kota baru ini.
Meskipun kabar baik ini telah diumumkan, detail mengenai jumlah unit rusun yang akan dibangun, lokasi spesifik, dan waktu pembangunannya masih menjadi pertanyaan yang dinanti-nantikan.
Segitiga Emas IKN, Balikpapan, dan Samarinda
Jangan kaget kalau peta kekuatan ekonomi dan properti Indonesia bakal berubah drastis. Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dengan ‘segitiga emas’ andalannya, yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan, dan Samarinda, kini bersiap untuk menantang dominasi Jakarta. Sinyal kuat ini digaungkan langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji saat menyambut ribuan investor REI yang siap menggerakkan roda pembangunan di Bumi Borneo.
Bak gayung bersambut, arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyukseskan Program 3 Juta Rumah di Kaltim menjadi amunisi tambahan bagi ‘segitiga emas’ ini.
Hal ini menyusul realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang selalu melebihi dari target Kementerian Investasi atau selalu lebih dari 100 persen selama 5 tahun terakhir.
Pada tahun 2020 realisasi investasi yang berhasil diraup sebesar Rp 31,38 triliun. Angka ini terus meningkat pada empat tahun berikutnya secara berturuc-turut, yakni Rp 41,77 triliun, Rp 57,76 triliun, Rp 71,69 triliun, dan pada 2024 senilai Rp 76,33 triliun.
Nilai realisasi investasi PMA dan PMDN ini di luar investasi sektor hulu migas, perbankan, lembaga keuangan non bank, asuransi, industri rumah tangga, Usaha Mikro dan Usaha Kecil (UMKM), serta batu bara.
Tahun ini, Kaltim menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 79,86 triliun atau 4,09 persen dari target Nasional sebesar Rp 1.950 triliun.
‘Segitiga emas’ Samarinda, Balikpapan, dan IKN tidak akan berdiri sendiri. Ketiga kota ini tergabung dalam konsepsi three city hub.
Sesuai Rencana Induk IKN dalam Lampiran UU IKN Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) 14 Maret 2022, ketiganya akan dikembangkan sesuai fungsi masing-masing.
IKN sebagai inti pemerintah dan pusat inovasi hijau untuk wilayah Kalimantan, juga didesain sebagai pusat layanan pemerintah dan masyarakat, pusat inovasi dan pusat bakat, pusat ndustri bersih dan berteknologi tinggi, serta basis untuk pariwisata.
Investasi di IKN Sementara Balikpapan diskenariokan sebagai otot atau simpul hilir minyak dan gas (migas) dan logistik untuk Kalimantan Timur, sekaligus pusat hilirisasi industri pengolahan migas menjadi petrokimia.
Dan Samarinda dijadikan jantung dan pusat sejarah dengan sektor energi yang diremajakan, pusat pemerintahan untuk Kalimantan Timur, mercusuar untuk penambangan batubara berkelanjutan, serta asis manufaktur baru untuk energi terbarukan. Untuk mengoneksikan ketiganya,
Pemerintah Provinsi Kaltim tengah merancang jaringan transportasi publik modern yang akan menghubungkan ketiga pusat pertumbuhan ini.
Bahkan, kerjasama dengan raksasa perkeretaapian China Railway sedang dijajaki untuk mewujudkan konektivitas yang super efisien.
“Ini konsep pengembang kami ke depan di segitiga emas. Potensi investasi terbuka lebar, silakan bapak ibu berusaha di sini,” imbuh Seno Aji.
Harga tanah pun masih terbilang kompetitif yakni berkisar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per meter persegi. Lebih dari sekadar potensi ekonomi, Kaltim juga menawarkan stabilitas politik dan ekonomi yang solid, serta tingkat toleransi masyarakat yang tinggi.
Faktor-faktor ini menjadi jaminan keamanan dan kenyamanan bagi para investor yang ingin mengembangkan bisnisnya di Segitiga Emas ini.
Ada pun peluang investasi untuk para pengembang adalah di sektor kawasan hunian terintegrasi dengan target pasar ASN, pekerja swasta, kontraktor IKN, penduduk migran Lokasi potensial yang bisa dikembangkan adalah Samboja, Loa Janan, Balikpapan Timur, Waru, Penajam, Muara Jawa. Model hunian yang cocok dikembangkan berupa perumahan tapak, apartemen menengah, rusun ASN.
Skema kerjasama untuk kawasan hunian terintegrasi ini adalah KPBU pembangunan rusun/rumah ASN di daerah penyangga.
Seno Aji tak main-main, mengakui backlog perumahan di Kaltim yang besar dan mengajak para pengembang untuk segera berinvestasi.
“Dengan jumlah penduduk 4 juta jiwa, backlog kami sangat besar,” ungkapnya, membuka lebar peluang bisnis properti yang menggiurkan di Kaltim.
Kemudian, pengembangan township berbasis Transit-Oriented Development (TOD), dan investasi real estate dengan ekosistem komersial seperti pasar, ruko, sekolah, klinik.
Selain itu, para pengembang juga bisa berkontribusi dengan membangun kawasan komersial dengan target pelaku UMKM, retail, logistik, dan gaya hidup baru kawasan IKN Lokasinya berada di Balikpapan (ring luar), Samarinda Selatan, dan Kutai Kartanegara Barat. Peluang yang bisa dijajaki adalah kawasan ritel (mal, ruko tematik, pusat grosir), mixed-use building: apartemen, kantor, komersial, dan office tower untuk perusahaan kontraktor/profesi pendukung IKN.
Selanjutnya, kawasan industri dan pergudangan yang bisa disinergikan di Kariangau (Balikpapan), Samboja Barat, Marangkayu, dan Muara Jawa. Peluang yang ditawarkan adalah pembangunan gudang logistik, cold storage, dan dry port, kavling industri ringan (green industrial estate).
Berikutnya, kawasan wisata dengan properti ekowisata yang menargetkan wisatawan IKN, pelajar, ekspatriat, komunitas konservasi. Lokasinya berada di Tahura Bukit Soeharto, Samboja Lestari, dan Teluk Balikpapan. Peluang yang ditawarkan berupa glamping site, eco-lodge, dan resort berbasis alam, serta villa estate untuk ekspatriat dan high-level government tenants.
Selanjutnya, kawasan transit dan snap yang disangga transportasi dari Pelabuhan Semayang, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, terminal Batu Ampar, Tol Samarinda–Balikpapan, dan Tol IKN. Peluang yang bisa dijajaki adalah pembangunan transit hotel, guest house, dan area parkir modern, pengembangan hub logistik, akomodasi, dan resto/rest area.
Seno Aji memastikan Pemerintah Provinsi Kaltim mendukung investasi pengembang melalui penyediaan lahan melalui BUMD, HPL/HGB dengan skema investasi. Selain itu, dukungan regulasi berupa kemudahan OSS RBA,
Persetujuan bangunan Gedung (PBG), dan insentif pajak, serta percepatan konektivitas utilitas dasar (air, listrik, telekomunikasi. REI Siap ‘All In’ Atas berbagai tawaran ini,
Ketua Umum DPP REI Joko Suranto antusias untuk dapat berkontribusi menggarap potensi ‘segitiga emas’ Kaltim.
Ia yakin, kehadiran ribuan anggota REI akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi provinsi ini.
“Kami tadi mendengar dan antusias sekali dengan pengembangan segitiga emas baru Samarinda-Balikpapan-IKN. Banyak peluang terbuka,” ujarnya.
Dengan IKN sebagai ujung tombak pembangunan, didukung kekuatan ekonomi Balikpapan dan potensi Samarinda yang terus berkembang, segitiga emas Kaltim memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pusat ekonomi dan properti baru yang tak kalah, bahkan berpotensi mengalahkan dominasi Jakarta di masa depan.
Etalase Indonesia dengan Akses Super Cepat
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud memaparkan potensi investasi properti yang menggiurkan di wilayahnya, terutama di sekitar Ibu kota Nusantara (IKN) yang kini menjadi sorotan nasional.
Rudy dengan bangga menyebut IKN sebagai “etalase Indonesia”.
Ia menegaskan bahwa pembangunan IKN terus berjalan sesuai rencana, dan paling lambat tahun 2028, seluruh aktivitas pemerintahan negara akan resmi berpindah ke ibu kota baru ini.
Saat ini, fokus pembangunan tertuju pada kawasan legislatif dan yudikatif, sementara gedung-gedung eksekutif dan kementerian sudah rampung pembangunannya.
Kabar baik lainnya yang diungkapkan Rudy adalah akses menuju IKN yang semakin cepat.
“Waktu tempuh dari Bandara Sepinggan Balikpapan menuju IKN saat ini maksimal hanya 50 menit. Bahkan, pada awal tahun 2026, waktu tempuh akan terpangkas menjadi sekitar 30 menit saja,” ujar Rudy, di hadapan ribuan pengembang REI, dikutip Bergelora.com di Nusantara Minggu (1/6/2025). Hal ini dimungkinkan dengan pembangunan Jalan Tol IKN yang terus mengalami akselerasi, terutama Seksi 1 yang meaghubungkan Bandara Sepinggan Balikpapan dengan IKN.
Lebih lanjut, Rudy memastikan IKN telah didukung oleh infrastruktur yang memadai. Saat ini, IKN dapat diakses melalui tiga bandara sekaligus: Bandara Sepinggan Balikpapan, Bandara APT Pranoto Samarinda, dan Bandara VVIP IKN.
Ke depannya, konektivitas IKN akan semakin meluas, menjangkau Kalimantan Tengah melalui Murung Raya dan Kalimantan Utara melalui Malinau.
“Ini potensi yang luar biasa, karena IKN akan terkoneksi ke seluruh provinsi di Kalimantan dan negara tetangga seperti Brunei Darussalam dan Malaysia,” papar Rudy yang juga menjanjikan kemudahan perizinan bagi semua investor yang ingin berinvestasi di Kaltim, terutama di kawasan IKN.
Peluang Emas Investasi Properti
Sambutan hangat dan jaminan kemudahan investasi dari Pemerintah Provinsi Kaltim ini tentu menjadi angin segar bagi para pengembang REI.
Diketahui IKN yang diproyeksikan menjadi pusat pemerintahan baru dan memiliki konektivitas yang semakin baik, kawasan ini menawarkan peluang emas investasi properti yang sangat menjanjikan. (Des/Web)