JAKARTA- Pejabat kesehatan di pemerintah AS dan Argentina mengumumkan pada tanggal 27 Mei bahwa mereka ingin negara-negara lain bergabung dengan kedua negara tersebut setelah keduanya menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) awal tahun ini. Hal ini dikutip Bergelora.com di Jakarta, Selasa (3/6) dari The Epoch Times
Pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Robert F. Kennedy Jr. dan Menteri Kesehatan Argentina Mario Lugones mencatat bahwa kedua negara menarik diri dari WHO dalam beberapa bulan terakhir, khususnya karena apa yang mereka sebut sebagai kesalahan dan kekeliruan selama pandemi COVID-19.
“Penanganan pandemi COVID-19 oleh WHO mengungkap kekurangan struktural dan operasional yang serius yang merusak kepercayaan global dan menyoroti kebutuhan mendesak akan kepemimpinan yang independen dan berbasis sains dalam kesehatan global,” bunyi pernyataan mereka.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa mereka memiliki kekhawatiran “mengenai manajemen awal pandemi dan risiko yang terkait dengan jenis penelitian tertentu” dan bahwa WHO telah “gagal menyediakan akses penting ke informasi, sehingga melemahkan kemampuan negara untuk bertindak cepat dan efektif, dengan konsekuensi global yang menghancurkan.”
Kedua pejabat kesehatan tersebut mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Argentina akan mengundang negara-negara lain “untuk bergabung dengan kami dalam membentuk era baru kerja sama kesehatan global,” yang difokuskan pada apa yang mereka sebut sebagai “hasil, kedaulatan, dan masa depan yang lebih aman bagi semua.”
Hal ini terjadi setelah Kennedy mengunggah di platform media sosial X bahwa ia bertemu dengan Presiden Argentina Javier Milei mengenai upaya bersama kedua negara untuk keluar dari WHO dan “pembentukan sistem kesehatan internasional alternatif yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan berstandar emas dan bebas dari dorongan totaliter, korupsi, dan kendali politik.”
Baik pernyataan bersama maupun postingan Kennedy tidak mengindikasikan apakah inisiatif bersama tersebut akan secara khusus menjadi alternatif bagi WHO, dan tidak pula menyebutkan namanya. Rincian lainnya tidak diberikan.
Pada hari pertama masa jabatan keduanya, Presiden Donald Trump menandatangani perintah yang memulai proses mengeluarkan Amerika Serikat dari WHO. Milei melakukan hal yang sama pada bulan Februari.
Perintah Trump menyatakan bahwa “kesalahan penanganan WHO terhadap pandemi COVID-19 yang muncul dari Wuhan, Tiongkok, dan krisis kesehatan global lainnya” merupakan alasan yang cukup untuk mengeluarkan Amerika Serikat dari badan kesehatan yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut.
“China, dengan populasi sebesar 1,4 miliar, memiliki 300 persen populasi Amerika Serikat, namun memberikan kontribusi hampir 90 persen lebih sedikit kepada WHO,” kata Gedung Putih.
Beberapa minggu kemudian, WHO mengumumkan bahwa mereka telah menyetujui perjanjian pandemi (Pandemic Treaty) untuk menangani kemungkinan keadaan darurat kesehatan di masa mendatang. Perintah Trump pada bulan Januari menyatakan bahwa perjanjian pandemi “tidak akan memiliki kekuatan mengikat bagi Amerika Serikat.”
Beberapa minggu lalu, Kennedy mengeluarkan pernyataan yang menyerukan negara-negara lain untuk meninggalkan WHO karena, sebagian, Tiongkok dan negara-negara lain “telah menggunakan pengaruh yang tidak semestinya atas operasinya dengan cara yang melayani kepentingan mereka sendiri dan bukan khususnya kepentingan masyarakat global,” meskipun Amerika Serikat memberikan lebih banyak dana kepada badan kesehatan tersebut.
Pada tahun 2020, Trump berupaya menarik Amerika Serikat dari WHO sebagai tanggapan atas apa yang menurut pejabat AS merupakan upaya rezim Tiongkok untuk menutupi penyebaran COVID-19 pada akhir tahun 2019. Keputusan tersebut dibatalkan oleh Presiden Joe Biden setelah ia menjabat pada tahun 2021. (Web Warouw)