JAKARTA- Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam jumpa pers rutin di Beijing, dikutip Bergelora.com di Jakarta, Kamis (5/6/2025), mengatakan bahwa China segera menerbitkan kategori visa ASEAN yang sesuai untuk personel bisnis dari 11 negara tersebut, berikut pasangan dan anak-anak mereka, yang memenuhi syarat.
Menurutnya, visa ini memungkinkan pemegangnya untuk melakukan kunjungan beberapa kali dalam lima tahun dengan masa tinggal maksimum 180 hari setiap kunjungan.
Lin menyebut ‘Visa ASEAN’ diluncurkan berdasarkan pembebasan visa timbal balik yang komprehensif dengan Singapura, Thailand, Malaysia, dan beberapa negara lain, serta penerbitan ‘Visa Lancang-Mekong’ untuk negara-negara di sepanjang Sungai Mekong, yang bertujuan untuk lebih memudahkan pergerakan lintas perbatasan di kawasan tersebut.
“Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan komunitas China-ASEAN dengan masa depan bersama terus ditingkatkan, dan pencapaian penting telah diraih dalam membangun rumah bersama yang menonjolkan perdamaian, ketenangan, kemakmuran, lingkungan yang indah, dan persahabatan,” kata Lin.
Menyoroti China dan negara-negara Asia Tenggara kerap melakukan pertukaran personel, Lin mengatakan bahwa memfasilitasi pertukaran personel lebih lanjut adalah aspirasi bersama kedua belah pihak.
Pusat Inovasi AI Bersama ASEAN
Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakqrta dilaporkan, Menkomdigi Meutya Hafid di dampingi Wakil Ketua Komisi I Dave Laksono menerima kunjungan Sekretaris Partai Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok, Nong Shengwen, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta (humas Komdigi)
Meutya menjelaskan, pemerintah berminat untuk memperluas kerja sama di bidang AI dengan Tiongkok karena melihat keberhasilan Kota Nanning menjadi pusat smart city yang berbasis AI.
Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) membahas pengembangan teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) dan rencana pendirian pusat inovasi AI bersama di kawasan ASEAN untuk membuka peluang besar untuk pemanfaatan teknologi tersebut di sektor pertanian dan pengembangan kota cerdas (smart city).
“Kerja sama di bidang infrastruktur digital antara Indonesia dan Tiongkok menjadi yang terbesar di antara kerja sama dengan negara lainnya. Hal ini telah mendukung konektivitas hingga ke pelosok Indonesia melalui teknologi 4G dan 5G,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid dalam keterangannya terkait pertemuan dengan Sekretaris Partai Kota Nanning, Provinsi Guangxi, Tiongkok, Nong Shengwen, di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, pada Selasa (25/3/2025).
Meutya menjelaskan, pemerintah berminat untuk memperluas kerja sama di bidang AI dengan Tiongkok karena melihat keberhasilan Kota Nanning menjadi pusat smart city yang berbasis AI.
“Kami dapat belajar dari pengalaman kota Nanning dalam membangun smart city. Selain itu, potensi besar digital startup dan talenta digital di Kota Nanning yang dapat menjadi inspirasi bagi pengembangan ekosistem digital di Indonesia,” ungkapnya.
Menurut Meutya, pengembangan AI di Indonesia juga akan diarahkan untuk mendukung sektor pertanian sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan ketahanan pangan.
“Kami terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai negara, termasuk Tiongkok, dalam mengembangkan teknologi AI. Target kami adalah menciptakan sembilan juta talenta digital yang berkapabilitas tinggi di bidang AI pada tahun 2030,” jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Partai Kota Nanning, Nong Shengwen, menyatakan komitmennya untuk mempererat hubungan kerja sama kedua negara melalui inovasi teknologi.
“Kami ingin mengundang perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berkolaborasi dalam pengembangan teknologi AI di Nanning,” ujarnya.
Nong Shengwen menegaskan kesiapan Nanning untuk memberikan dukungan penuh, termasuk kebijakan dan fasilitas, kepada perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin bekerja sama dalam pengembangan AI.
“Kami berharap dapat membangun pusat kerja sama dan inovasi AI antara Tiongkok dan ASEAN di Indonesia, dengan dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Digital,” tandas Sekretaris Partai Kota Nanning. (Enrico N. Abdielli)