Jumat, 4 Juli 2025

MENARIK JUGA NIH..! Viral WNI Pemetik Buah Digaji Rp 300 Ribu per Jam di Australia, Berapa Biaya Hidup Satu Bulan di Sana? 

JAKARTA – Belakangan ini, kisah seorang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Merianti yang bekerja di Australia sebagai pemetik buah sedang menjadi sorotan. Selama satu setengah tahun berada di Australia, perempuan berusia 30 tahun itu sudah mencicipi berbagai jenis pekerjaan sejak Juni 2025.

Kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (2/7) dilaporkan, Merianti mengaku mengikuti program Working Holiday Visa (WHV) dan mencoba peruntungan di Australia.

Sebelumnya, ia sudah bekerja sebagai customer service di bank selama lima tahun setelah lulus dari jurusan manajemen di salah satu universitas di Pontianak, Kalimantan.

Merianti mencoba bekerja ke Australia yakni karena dorongan ekonomi.

“Alasan utamanya tentu karena ekonomi. Tapi selain itu, aku juga punya keinginan kuat untuk merasakan suasana dan budaya yang berbeda, ingin coba hidup di luar zona nyaman dan cari pengalaman baru di luar negeri,” ujar dia melalui pesan singkat.

Ia pun telah mencoba berbagai jenis pekerjaan mulai dari waitress restoran, pencuci piring, bekerja di gudang, memetik apel, raspberry, dan tomat di perkebunan. Kini, pekerjaan utamanya adalah menyortir buah.

Untuk besaran gaji, upah minumum per jam adalah 30,13 dolar Australia atau sekitar Rp 331.430. Jumlah itu tidak pasti, berdasarkan jenis pekerjaannya.

Upah itu dibayarkan seminggu sekali atau dua minggu sekali. Sehingga semakin banyak jam kerja dilakui maka semakin besar gaji yang diterima.

Jika diasumsikan seseorang bekerja selama 8 jam per hari dengan upah Rp300.000 per jam, maka ia bisa mengantongi Rp2.400.000 dalam sehari. Apabila bekerja setiap hari tanpa libur, penghasilan bulanan bisa mencapai Rp72.000.000.  Namun, jika mengikuti sistem kerja lima hari dalam seminggu, total pendapatan per bulan tetap cukup besar, yaitu sekitar Rp52.000.000.

Bagi yang ingin mengikuti jejak Merianti bekerja di Australia, perlu mengetahui gambaran biaya hidup jika tinggal di Negeri Kanguru.

Lalu, berapa sebenarnya rata-rata biaya hidup dan sewa tempat tinggal di Australia? Apakah gaji rata-rata cukup menghidupi kebutuhan sehari-hari? Seberapa mahal biaya hidup di Australia?

Dilansir dari situs Numbeo, biaya hidup di Australia 155,9 persen lebih tinggi daripada Indonesia.

Sementara biaya sewa rumah rata-rata mencapai 278 persen lebih mahal daripada di Indonesia.

Perbandingan pengeluaran bulanan jika hidup di Australia bagi yang berkeluarga dengan 4 anggota membutuhkan sekitar 5.740 dolar Australia atau Rp 60,9 juta per bulan untuk kebutuhan dasarbelum termasuk sewa.

Individu lajang memerlukan sekitar 1.618 dolar Australia atau Rp17,1 juta per bulan, juga belum termasuk sewa.

Dari biaya kebutuhan itu, berikut rincian pengeluaran yang mungkin ada selama tinggal di Australia:

Biaya Makan di Restoran 

25 dolar Australia (sekitar Rp 265.450). Makan berdua di restoran menengah (3 menu) 120 dolar Australia (sekitar Rp 1.274.160). Paket makanan cepat saji 15 dolar Australia (sekitar Rp 159.270). Cappuccino: 5,38 dolar Australia (sekitar Rp 57.166). Air botol kecil (330 ml): 3,32 dolar Australia (sekitar Rp 35.245).

Harga barang-barang atau kebutuhan di pasar/supermarket,– Susu (1 liter): 2,38 dolar Australia (sekitar Rp25.267) Roti tawar putih (500g) 3,76 dolar Australia (sekitar Rp39.921). Telur (12 butir): 6,73 dolar Australia (sekitar Rp71.437). Daging ayam fillet (1 kg) 12,94 dolar Australia ( sekitar Rp137.408). Daging sapi (1 kg): 21,37 dolar Australia (sekitar Rp226.797). Apel (1 kg): 4,93 dolar Australia (sekitar Rp52.336). Kentang (1 kg): 3,83 dolar Australia (sekitar Rp40.676).

Air mineral botol besar (1,5 liter) 2,38 dolar Australia (sekitar Rp 25.267). Anggur botol kelas menengah 20 dolar Australia (sekitar Rp 212.360). Rokok Marlboro (20 batang) 48 dolar Australia (sekitar Rp 509.664).

Biaya transportasi Tiket transportasi umum sekali jalan 4,50 dolar Australia (sekitar Rp47.781). Kartu bulanan transportasi 150 dolar Australia (sekitar Rp1.592.700).

Harga bensin per liter: 1,81 dolar Australia (sekitar Rp19.234). Tarif taksi per km: 2,70 dolar Australia (sekitar Rp28.689).

Biaya tagihan utilitas dan internet Tagihan bulanan listrik, air, dll. (apartemen 85m persegi) 273,64 dolar Australia (sekitar Rp 2.905.434).

Paket seluler dengan data > 10GB: 40,54 dolar Australia (sekitar Rp 430.462). Internet rumah unlimited (> 60 Mbps): 81,44 dolar Australia (sekitar Rp 865.297)

Olahraga dan Hiburan

Keanggotaan gym per bulan: 73,16 dolar Australia (sekitar Rp 776.785). Sewa lapangan tenis (1 jam akhir pekan) 25,75 dolar Australia (sekitar Rp 273.404). Tiket bioskop 21 dolar Australia (sekitar Rp 222.978).

Biaya pendidikan anak PAUD/swasta penuh per bulan 2.472,70 dolar Australia (sekitar Rp 26.261.448). Sekolah dasar internasional per tahun 19.362,60 dolar Australia (sekitar Rp 205.669.298).

Biaya Sewa Dan Properti

Apartemen 1 kamar di pusat kota: 2.123,74 dolar Australia (sekitar Rp 22.544.246). Apartemen 1 kamar di pinggiran kota 1.676,80 dolar Australia (sekitar Rp 17.799.334). Apartemen 3 kamar di pusat kota 3.539,18 dolar Australia (sekitar Rp 37.587.108). Harga beli apartemen per meter persegi (pusat kota) 10.483,58 dolar Australia (sekitar Rp 111.319.562). Harga beli apartemen per meter persegi (pinggiran) 7.860,32 dolar Australia (sekitar Rp83.437.602).

Mana kota termahal dan termurah di Australia?

Dilansir dari laman Relocate, kota termahal di Australia adalah Canberra dan termurah yakni Townsville.

Menimbang total biaya hidupnya, Canberra merupakan kota termahal di Australia. Total biaya bulanan bagi keluarga beranggota empat orang sebesar 10.954 dolar Australia (sekitar Rp 120.494.000). Canberra memiliki harga sewa 22,6 persen lebih rendah daripada Syndey yang merupakan kota termahal kedua.

Namun, biaya hidup sehari-hari di ibukota Australia itu lebih tinggi. Terutama biaya makan dan restorannya.

Kota termurah Kota termurah di Australia adalah Townsville dengan biaya hidup sekitar 1.861 dolar Australia per bulan (sekitar Rp 20.471.000).Biaya hidup di kota ini lebih ekonomis dibanding kota-kota besar seperti Sydney atau Melbourne.

Selain Townsville, kota lain seperti Bendigo mempunyai biaya hidup sekitar 1.962 dolar Australia (sekitar Rp 21.582.000).

Ada juga Ballarat yang biaya hidupnya sekitar 1.977 dolar Australia (sekitar Rp 21.747.000).

Berdasarkan rata-rata gaji bersih bulanan yang sudah dipotong pajak sebesar 5.464,93 dolar Australia atau sekitar Rp58 juta, seseorang bisa memenuhi biaya hidupnya dengan baik jika menerima gaji standar.

Sebagai kesimpulan, Australia tergolong memiliki biaya hidup mahal jika dibanding dengan Indonesia. Namun selama mendapat gaji standar dan melakukan pengelolaan anggaran dengan baik, orang Indonesia masih dapat hidup dengan nyaman di Australia.

Sebelum mengikuti jejak Merianti, perlu pertimbangan dan perkiraan perencanaan keuangan sejak awal.  (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru