JAKARTA – PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M melakukan groundbreaking pembangunan pabrik tekstil senilai 40 juta dollar AS atau setara dengan Rp 651,8 miliar (asumsi kurs Rp 16.290) di Brebes, Jawa Tengah.
Pabrik tekstil asal China ini diperkirakan bakal menyerap 8.000 tenaga kerja. Jumlah ini diyakini akan memantik pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan ribuan peluang kerja tambahan di sektor pendukung.

“Kami akan menempatkan pengembangan SDM lokal sebagai prioritas utama. Selain menciptakan lapangan kerja, kami juga menyiapkan sistem pelatihan profesional serta program pengembangan talenta kepemimpinan,” ujar Direktur PT Xinhai Knitting Indonesia, Huang Lu Yu.
Ia mengatakan, pihaknya memilih Indonesia sebagai lokasi investasi karena melihat potensi besar yang ditawarkan.
Untuk memperdalam kerja sama strategis dengan H&M, PT Xinhai memilih Brebes sebagai titik awal yang baru. Batu asal Mars Dilelang, Harganya Rp 64 Miliar
“Sebagai investor tekstil dan pakaian global, grup kami memiliki basis produksi pakaian rajut skala besar di Nantong, China dan Yangon, Myanmar, dan telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk brand internasional, seperti H&M, partner bisnis kami,” ujar Huang dalam siaran pers Kementerian Perindustrian, dikutip Bergelora.com.di Jakarta Selasa (15/7/2025).
“Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tapi juga memiliki tenaga kerja yang melimpah. Masyarakat Brebes yang hangat juga membuat kami percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyampaikan, keberadaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini sebagai bagian dari rantai pasok global H&M-perusahaan fast fashion asal Swedia. H&M menurut Faisol menerapkan standar keberlanjutan tinggi, sangat sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan sektor manufaktur yang tangguh, inklusif, dan berwawasan lingkungan.
Rencana produksi yang dijadwalkan mulai pada Juli 2026, kehadiran perusahaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta mendukung transformasi industri menuju keberlanjutan,” ungkap Faisol.
“Apalagi, pabrik ini dirancang akan menggunakan solar panel dan pengolahan air limbah sesuai standar industri hijau,” lanjutnya.
Faisol menuturkan, kemenperin terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, termasuk mendorong kolaborasi antara investor, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan vokasi, terutama di wilayah industri baru seperti Brebes.
Di sisi lain, industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan pembangunan industri nasional. Sektor ini juga menjadi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja pada kuartal I tahun 2025, sektor industri TPT mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,64 persen.
Sementara itu, dari capaian sisi ekspor, untuk periode Januari hingga April 2025, industri TPT mencatat nilai sebesar 3,38 miliar dollar AS, meningkat 3,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Saat ini, sektor TPT menyerap lebih dari 3,76 juta tenaga kerja, atau sekitar 19,18 persen dari total tenaga kerja di sektor manufaktur nasional,” tambahnya.
Faisol Riza menyampaikan dukungan penuh pemerintah pusat atas kehadiran pabrik tekstil tersebut. Menurutnya, ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia, khususnya Brebes, masih menjadi magnet utama bagi investor manufaktur, terutama industri tekstil.
“Industri tekstil adalah sektor strategis dengan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. saya berharap proyek ini berjalan lancar dan menjadi model industri yang ramah lingkungan serta berpihak pada pemberdayaan masyarakat,” kata Faisol.
Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma, menyambut antusias kehadiran investor besar ini. menurutnya, investasi tersebut menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah upaya pemerintah daerah menekan angka pengangguran dan kemiskinan.
“Ini bukan sekadar investasi ekonomi, tapi juga investasi sosial yang sangat berarti untuk masyarakat brebes,” tegas paramitha. (Web Warouw)