Minggu, 27 Juli 2025

WASPADA GAEZ..! Ini 7 Tanda Tubuh Kelebihan Asupan Gula: Bisa Ganggu Kehidupan Seksual

JAKARTA — Tingginya kadar gula darah umumnya baru dapat diketahui setelah pemeriksaan. Namun, sebagai langkah awal, Anda bisa memperhatikan beberapa tanda tubuh kelebihan gula berikut ini.

Tubuh pada dasarnya membutuhkan asupan gula. Dalam tubuh, gula diubah menjadi energi yang bisa membantu tubuh beraktivitas.

Dalam kadar normal atau sekitar 100 mg/dL saat puasa, gula akan baik-baik saja. Tapi dalam kadar berlebih, gula bisa memicu masalah.

Pada penderita diabetes, insulin tidak bisa mengubah gula menjadi energi. Akibatnya, gula pun menumpuk dalam aliran darah.

Tanda Tubuh Kelebihan Gula

Gula bukannya harus dihindari sama sekali. Tapi, Anda hanya perlu membatasi asupan gula.

Berikut beberapa tanda tubuh kelebihan gula yang bisa diwaspadai, melansir Everyday Health .

1. Mudah lapar

Gula tak pernah bisa benar-benar memberikan rasa kenyang. Alih-alih kenyang, asupan ekstra kalori dari gula justru membuat rasa lapar meningkat.

Jika muncul rasa lapar dan keinginan ngemil yang terus menerus, maka Anda harus waspada.

2. Gampang perasa

Siapa sangka bahwa gula juga ternyata berpengaruh terhadap suasana hati? Penelitian menemukan, asupan gula berlebih dapat menenangkan suasana hati hingga memicu gejala depresi.

Saat kesulitan tubuh memproses gula berlebih, tingkat energi akan menurun dan membuat Anda lesu hingga mudah presisi.

3. Kelelahan

Ilustrasi. Kelelahan, salah satu tanda tubuh kelebihan gula. (Istockphoto/PeopleImages)

Asupan gula bisa meningkatkan energi secara drastis. Namun dalam waktu yang sama, gula juga membuat energi kembali merosot dengan cepat. Akibatnya, tubuh kekurangan energi dan merasa lelah.

4. Kebal terhadap rasa manis

Otak dilatih untuk merasakan kadar rasa manis yang sangat tinggi. Jika sudah terlalu terbiasa dengan rasa manis, maka bisa jadi lidah Anda bakal kesulitan untuk mengecap rasa manis.

5. Ngidam makanan manis

Gula menargetkan pusat kesenangan otak yang memproduksi hormon dopamin atau hormon yang memicu rasa bahagia. Jalur ini berperan penting dalam menentukan pilihan makanan.

Konsumsi gula sendiri dapat meningkatkan dopamin. Namun dalam waktu yang sama, dopamin dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis.

6. Nyeri sendi

Konsumsi gula berlebih bisa memicu peradangan yang bersifat sistemik. Salah satunya bisa menimbulkan gejala nyeri persendian.

7. Kerutan pada kulit

Kemunculan kerutan dan jerawat pada kulit jadi tanda tubuh kelebihan gula.

Penelitian menunjukkan, resistensi insulin dapat meningkatkan risiko jerawat. Asupan gula berlebih dapat memicu resistensi insulin

Selain itu, asupan gula juga dapat memproduksi produk akhir glikasi lanjutan (AGEs), yang bisa mendorong penuaan kulit dan memicu kerutan.

Bisa Ganggu Kehidupan Seksual

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, gula kerap dianggap sebagai biang kerok banyak masalah kesehatan . Gula dipercaya bisa menambah timbangan berat badan .

Tapi, nyatanya gula tak cuma bikin berat badan naik, tapi juga bisa mengganggu kehidupan seksual Anda.

Hubungan antara gula darah dan seksualitas mungkin jarang dibicarakan, namun dampaknya nyata dan serius.

Melansir CNN, pada pria, gula darah tinggi kronis bisa merusak pembuluh darah dan saraf yang dibutuhkan untuk ereksi. Dalam banyak kasus, disfungsi ereksi justru menjadi gejala awal diabetes yang tidak disadari.

Selain itu, kadar gula tinggi juga menurunkan kadar testosteron, yang berpengaruh langsung pada gairah dan energi seksual.

“Saya sering menangani pasien pria yang datang karena masalah seksual, lalu diketahui kadar gula darahnya sangat tinggi. Bukan haus, bukan lemas, tapi kehidupan seksual merekalah yang pertama memberi sinyal,” ujar seorang ahli bedah urologi, Jamin Brahmbhatt.

Pada wanita, gula darah tinggi dapat mengurangi aliran darah ke organ intim, memicu ketidakseimbangan hormon, dan menyebabkan masalah seperti kekeringan vagina, nyeri saat berhubungan, hingga kesulitan mencapai orgasme. Tak sedikit pula yang mengalami infeksi saluran kemih berulang, yang membuat hubungan intim menjadi tidak nyaman.

Banyak wanita mengira perubahan ini hanya bagian dari penuaan, stres, atau menopause. Padahal, kadar gula yang buruk bisa jadi penyebab utamanya dan sering kali luput dari perhatian.

Selain melalui terapi medis berupa obat-obatan dan suntik insulin, kadar gula berlebih atau diabetes bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup.

Aktivitas fisik rutin bisa meningkatkan sensitivitas insulin, membantu menurunkan berat badan, memperbaiki aliran darah, dan menyeimbangkan hormon.

Pola makan tinggi serat, protein tanpa lemak, serta rendah gula dan olahan juga memainkan peran penting.

Tambahkan tidur berkualitas, kurangi konsumsi alkohol, dan kelola stres. Dengan begitu, Anda punya ‘paket lengkap’ untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

Pastikan kadar gula berada dalam batas aman. Berdasarkan panduan American Diabetes Association, gula darah normal saat puasa atau tidak makan selama minimal 8 jam seharusnya berada di bawah 100 mg/dL. Angka pengukuran 100-125 mg/dL menandakan pradiabetes. Sedangkan diabetes ditandai dengan 126 mg/dL atau lebih. (Enrico N. Abdielli)

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru