JAKARTA – Kepolisian Resor Lebong, Bengkulu, melaporkan jumlah siswa yang mengalami keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) bertambah menjadi 456 orang hingga Kamis (28/8/2025) pukul 15.00 WIB.
Kepala Subseksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (Kasubsi PIDM) Humas Polres Lebong, Aipda Syaiful Anwar, mengatakan data tersebut diperoleh melalui bidang intel Polres Lebong.
“Total korban hingga pukul 15.00 WIB, mencapai 456 orang. Rawat inap 119 orang, rawat jalan 328 siswa, rawat mandiri 9 orang,” kata Aipda Syaiful Anwar melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Kamis sore.
Dari jumlah itu, sebanyak 379 anak dan tiga guru dirawat di RSUD Lebong. Puskesmas Muara Aman di Kecamatan Lebong Utara merawat tiga siswa, Puskesmas Semelako 41 siswa, Puskesmas Lemeupit tiga pasien, Puskesmas Talang Leak 17 siswa, dan Puskesmas Sukaraja satu orang guru.
Kapolda Bengkulu Irjen Pol Mardiyono yang meninjau langsung para korban di Kabupaten Lebong menegaskan saat ini pihaknya memprioritaskan penanganan medis.
“Saat ini kami utamakan dulu untuk penanganan pasien-pasien anak-anak,” ujar Mardiyono, Kamis.
Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan investigasi mulai dari dapur hingga jalur penyaluran makanan MBG.
“Untuk sementara kita tidak bisa menyimpulkan karena hasil dari laboratorium BPOM sendiri belum keluar, dari Polres juga sudah meminta keterangan namun hasilnya belum bisa kita dapatkan,” kata Mardiyono.
Hampir 1.000 Siswa di Jogja Keracunan MBG
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan akan melakukan perbaikan tata kelola dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal ini dikatakan Dadan menghadapi kasus keracunan MBG yang kembali terjadi di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ini adalah ketiga kalinya kasus keracunan MBG terjadi di DIY dalam sebulan terakhir, membuat hampir 1.000 siswa jadi korban dari program andalan Presiden Prabowo Subianto.
“Perbaikan tata kelola SPPG,” kata Dadan, Kamis (28/8/2025).
516 Siswa di Sleman Keracunan
Adapun kasus terbaru ini tepatnya terjadi di SMP Negeri 3 Berbah, Kabupaten Sleman. Total ada sebanyak 137 siswa yang mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG yang dibagikan di sekolah itu.
Sebelumnya, kasus keracunan MBG juga terjadi pada siswa di empat SMP di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, jumlah yang mengalami gejala keracunan ada 379 orang.
Dari jumlah itu, ada sebanyak 18 siswa yang sempat menjalani rawat inap di rumah sakit. Hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan menunjukkan adanya cemaran tiga bakteri.
297 siswa di Kulon Progo keracunan Selain di Sleman, kasus keracunan massal juga dialami siswa di Kulon Progo usai mengonsumsi MBG pada akhir Juli lalu. Total terdapat 497 siswa terdampak, yang tersebar di dua sekolah dasar dan dua sekolah menengah pertama.
Dari jumlah tersebut, hanya satu siswa yang menjalani rawat inap di RSUD Wates, dan hanya selama dua malam.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo memastikan penyebab keracunan massal yang dialami 497 pelajar MBG.
Atas kasus tersebut, Dadan mengatakan bahwa proses operasionalnya yang ditingkatkan terus menerus.
Namun demikian, Dadan memastikan penyebab keracunan akan dipastikan oleh instansi terkait.
“Proses operasionalnya yang ditingkatkan terus menerus,” jelas dia.
“Sedang diperiksa dengan saksama oleh instansi terkait,” lanjutnya. (Web Warouw)