JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, mengawali langkahnya di kursi pimpinan dengan menyampaikan usulan anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk Tahun Anggaran 2026.
Dalam rapat perdana dengan Komisi XI DPR-RI, Menkeu Purbaya mengajukan anggaran senilai Rp52,016 triliun untuk mendukung stabilitas fiskal dan transformasi ekonomi Indonesia.
Angka ini sedikit berbeda dari usulan yang diajukan oleh menteri sebelumnya, namun Menkeu Purbaya menegaskan bahwa alokasi ini sangat krusial.
“Kami percaya alokasi ini diperlukan untuk mendukung peran strategis Kementerian Keuangan dalam menjaga stabilitas fiskal, memperkuat layanan publik, serta mewujudkan transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya dikutip Bergelora.com di Jakarta, Minggu (14/9).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menjelaskan anggaran tersebut mencakup alokasi untuk tujuh Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp10,37 triliun.
Tanpa BLU, anggaran murni Kemenkeu diusulkan sebesar Rp41,64 triliun. Anggaran ini akan dibagi ke dalam lima program utama, termasuk kebijakan fiskal, pengelolaan penerimaan dan belanja negara, serta pengelolaan perbendaharaan dan kekayaan negara.
Menariknya, Ketua Komisi XI DPR-RI, Mukhamad Misbakhun, menyampaikan harapan besar kepada kepemimpinan Menkeu Purbaya.
Misbakhun menilai rekam jejak Purbaya saat memimpin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi dasar optimismenya. Menurutnya, Purbaya terbukti mampu membangun kepercayaan pasar hanya dengan instrumen terbatas seperti tingkat bunga penjaminan.
“Prestasi Bapak di LPS itu kan dengan tingkat penjaminan, bunga penjaminan saja bisa memengaruhi pasar membangun confidence,” ujar Misbakhun.
Misbakhun menekankan Komisi XI memiliki ekspektasi tinggi agar Purbaya dapat menggunakan instrumen APBN dan kebijakan fiskal untuk menjaga kepercayaan pasar dan memengaruhi stabilitas ekonomi.
“Jadi harapan kita ini banyak ke Bapak Purbaya,” pungkasnya.
Rapat ini menjadi sinyal kuat bahwa Kemenkeu di bawah kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa akan fokus pada penggunaan APBN sebagai alat strategis untuk mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. (Web Warouw)