Minggu, 19 Oktober 2025

Asal Usul Hamas dan Operasi Mossad

Oleh Prof. Michel Chossudovsky *

DIKONFIRMASI oleh media Israel. “Bukan Berita Palsu”. Bibi telah memberikan uang kepada Hamas.

Hamas diperlakukan sebagai mitra yang merugikan Otoritas Palestina untuk mencegah Abbas bergerak menuju pembentukan Negara Palestina. Hamas dipromosikan dari kelompok teroris menjadi organisasi yang bernegosiasi dengan Israel melalui Mesir, dan yang diizinkan menerima koper berisi jutaan dolar dari Qatar melalui penyeberangan Gaza. (Times of Israel, 8 Oktober 2023,)

Menurut Netanyahu:

“Siapa pun yang ingin menggagalkan pembentukan negara Palestina harus mendukung penguatan Hamas dan mentransfer dana ke Hamas,” ujarnya dalam pertemuan anggota Knesset dari partai Likud pada Maret 2019.

“Ini adalah bagian dari strategi kami – untuk mengisolasi warga Palestina di Gaza dari warga Palestina di Tepi Barat.” (Haaretz, 9 Oktober 2023)

Mari kita perjelas. Pembayaran uang palsu ini BUKAN untuk mendukung Hamas sebagai entitas politik Palestina yang terlibat dalam Gerakan Perlawanan. Justru sebaliknya.

Yang dipertaruhkan adalah operasi intelijen yang berbahaya, dalam mendukung apa yang disebut “aset intelijen” dalam Hamas.

Yang dipertaruhkan adalah Agenda false flag (kambing hitam) yang direncanakan dengan cermat yang sejak awal pada tanggal 7 Oktober 2023, adalah untuk mencitrakan  Hamas sebagai “Agresor” yang dituduhkan terhadap rakyat Israel.

Apa yang benar, apa yang bohong? Pemerintahan Netanyahu dan Kementerian Intelijennya sejak awal sudah “berlumuran darah”. Mereka bertanggung jawab atas kematian warga Israel akibat agenda false flag itu

Apa hubungan antara Mossad dan Hamas? Ada sejarah panjang.

Hamas (Harakat al-Muqawama al-Islamiyya),–Gerakan Perlawanan Islam), didirikan pada tahun 1987 oleh Syekh Ahmed Yassin  Gerakan ini awalnya didukung oleh intelijen Israel sebagai cara untuk melemahkan Otoritas Palestina:

Berkat Mossad, Hamas diizinkan memperkuat kehadirannya di wilayah pendudukan. Sementara itu, Gerakan Fatah untuk Pembebasan Nasional pimpinan Arafat serta kaum Kiri Palestina menjadi sasaran penindasan dan intimidasi yang paling brutal.

Jangan lupa bahwa Israel-lah yang sebenarnya menciptakan Hamas. Menurut Zeev Sternell, sejarawan di Universitas Ibrani Yerusalem,

“Israel menganggap hal itu sebagai taktik yang cerdik untuk mendorong kaum Islamis melawan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) .” (L’Humanité, diterjemahkan dari bahasa Prancis)

“Bagaimana Israel Membantu Melahirkan Hamas”. Washington Post menjelaskan.

Alih-alih berusaha mengekang kaum Islamis di Gaza sejak awal, kata Tn. Cohen, Israel selama bertahun-tahun menoleransi dan, dalam beberapa kasus, mendorong mereka sebagai penyeimbang bagi kaum nasionalis sekuler Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan faksi dominannya, Fatah pimpinan Yasser Arafat. (Washington Post, 24 Januari 2009)

Pernyataan Bersejarah dari anggota.kongres Ron Paul:

“…Anda tahu Hamas, jika Anda melihat sejarahnya, Anda akan mengetahui bahwa Hamas didorong dan benar-benar dimulai oleh Israel karena mereka ingin Hamas melawan Yasser Arafat… “(Anggota Komgres Ron Paul, 2011)

Pernyataan ini menyiratkan bahwa Hamas adalah dan tetap menjadi “aset intelijen”, yaitu “aset” bagi Israel dan intelijen AS.

Video Ron Paul. Israel Menciptakan Hamas: 

Newsmax melaporkan komentar Ron Paul pada tahun 2011 ketika ia mencalonkan diri sebagai presiden:

Sebenarnya, anggota Kongres Texas tersebut mengemukakan argumen bahwa Israel lah yang menciptakan Hamas, sekaligus menyalahkan CIA karena meradikalisasi umat Muslim dan Amerika Serikat karena memasok senjata dan uang yang “membunuh warga Palestina.”

Israel “membantu Hamas secara langsung — Israel ingin menggunakannya sebagai penyeimbang PLO (Organisasi Pembebasan Palestina),” kata Tony Cordesman dari Middle East analyst for the Center for Strategic Studies.. (Newsmax)

Dukungan Israel terhadap Hamas “merupakan upaya langsung untuk memecah belah dan melemahkan dukungan bagi PLO yang kuat dan sekuler dengan menggunakan alternatif keagamaan yang bersaing,” ujar seorang mantan pejabat senior CIA. (Lihat Global.Research

Penutup

Agenda flase flag yang sedang berlangsung pada 7 Oktober 2023 merupakan bagian dari proses sejarah yang telah berlangsung lama untuk menghancurkan Palestina.

Kilas Balik ke Tahun 2001:

Tel Aviv merencanakan operasi falsflag besar-besaran pada tahun 2001, berdasarkan doktrin “Justified Vengeance” (Pembalasan yang Dibenarkan).

Terlihat pada blue print strategis tersebut berjudul: “The Destruction of the Palestinian Authority and Disarmament of All Armed Forces” (Penghancuran Otoritas Palestina dan Perlucutan Senjata Seluruh Angkatan Bersenjata)

Dokumen ini disampaikan kepada pemerintah Israel oleh kepala staf Shaul Mofaz pada tanggal 8 Juli 2001.

Korban Israel. Pertumpahan Darah Sebagai Pembenaran

“Serangan itu akan dilancarkan, atas kebijakan pemerintah, setelah serangan bom bunuh diri besar-besaran di Israel, yang menyebabkan banyak kematian dan cedera, dengan alasan pertumpahan darah sebagai pembenarannya.

Subjek ini dibahas secara luas baik oleh eselon militer Israel maupun eselon politiknya, sebelum diputuskan untuk melakukan likuidasi” (Yediot Aharonot, 25 November 2001).

Menurut mendiang Prof. Tanya Reinhart:

“Langkah-langkah Israel untuk menghancurkan PA, oleh karena itu, tidak dapat dipandang sebagai ‘tindakan pembalasan’ yang spontan. Ini adalah rencana yang matang dan telah lama disusun.”

Eksekusi tersebut memerlukan, pertama, melemahkan perlawanan rakyat Palestina, yang telah dilakukan Israel secara sistematis sejak Oktober 2000, “melalui pembunuhan, pemboman infrastruktur, pemenjaraan penduduk di kampung halaman mereka, dan membuat mereka hampir kelaparan.”

Semua ini dilakukan sambil menunggu kondisi internasional yang ‘matang’ untuk langkah-langkah ‘yang lebih maju’ dari rencana tersebut.” (Tanya Rheinart)

——

*Penulis Prof. Michel Chossudovsky seorang peneliti dan pwngamat geopolitik di Global Reseach

Artikel ini diterjemahkan Bergelora.com dari artikel di Global Research yang berjudul “Bibi has been Giving Money to Hamas. An Insidious Intelligence Operation”

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru