Minggu, 19 Oktober 2025

MASAK HARUS DIAJARIN..? Purbaya Minta Rosan Cicil Rp2 Triliun ke China Buat Lunasi Utang Whoosh

JAKARTA– Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa meminta CEO Danantara Rosan Roeslani mencicil Rp2 triliun per tahun sampai utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung alias Whoosh lunas.

Hal tersebut diungkapkan sang Bendahara Negara usai perdana mengikuti rapat Dewan Pengawas (Dewas) Danantara.

Purbaya memperkirakan bunga utang yang harus dibayar tembus Rp2 triliun per tahun. Dengan demikian proyeksi pendapatan dari operasional Whoosh selama setahun penuh adalah Rp1,5 triliun.

“Mereka cuma perlu bayar Rp2 triliun, kan? Untung Rp1,5 triliun. Pada dasarnya, low cost-nya hanya Rp500 (miliar) yang kurang, kan? Dapat (dividen BUMN) sepanjang Rp90 triliun-Rp100 triliun,” jelas Purbaya usai rapat di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Rabu (15/10).

Yang jelas, kita lihat dulu waktu Perjanjian (China Development Bank) dengan Indonesia, apakah harus (dibayar) pemerintah atau struktur pembayaran yang jelas? Kan Danantara juga pemerintah, dari BUMN-BUMN jadi satu, tambahnya.

Ia menyatakan Rosan sebenarnya mampu membayar utang tersebut menggunakan dividen BUMN. Ia mencontohkan dividen yang disetor perusahaan pelat merah di Indonesia tahun ini mencapai Rp80 triliun.

Jumlah pendapatan Danantara tersebut, menurut Purbaya, sudah sangat cukup untuk mencicil bunga utang kepada China Development Bank.

Kendati demikian, Rosan mengaku masih akan mempelajari ulang skema utang pembayaran Whoosh tersebut. Hasilnya akan disampaikan kepada Menkeu Purbaya di kemudian hari.

“Yang (utang) Whoosh mereka (Rosan) bilang akan pelajari lagi dan mereka akan mengusulkan ke kita seperti apa (skema pembayaran utang Whoosh). Kalau saya bilang, saya sudah putus (tidak pakai APBN). Nanti kita tunggu deh seperti apa studinya,” tuturnya.

“Saya sih posisinya clear, karena perjanjian Indonesia dengan China enggak ada harus pemerintah yang bayar. Biasanya sih, selama struktur pembayarannya clear, mereka (CDB) gak ada masalah,” imbuh Purbaya.

Sementara itu, CEO Danantara Rosan Roeslani enggan memberikan komentar selepas rapat. Ia menyebut pembicaraan di dalam ranah Dewas Danantara. Rosan pun mengaku buru-buru dipanggil ke Istana Kepresidenan Jakarta. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru