Kamis, 23 Oktober 2025

ADA JUKNIS BARU NIH..! Polri Minta 1 Polres Bangun 3 Dapur MBG, Target 1.500 di Seluruh Indonesia

 

JAKARTA – Polri telah membangun 645 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menopang program Makan Bergizi Gratis (MBG). Polri menargetkan 1.500 SPPG dibangun di seluruh daerah Indonesia.

Hal ini diungkapkan langsung Wakasatgas MBG Polri Irjen Nurwono Danang seusai kunjungan ke SPPG Polri Pejaten, Jakarta Selatan, dikutip Bergelora.com di Jakarta,  Kamis (23/10/2025). Menurutnya, ini adalah komitmen Polri mendukung program pemerintah.

“Kita wajibkan untuk seluruh polres-polres yang awalnya kita wajibkan satu polres membangun satu SPPG, saat ini kita wajibkan bisa membangun satu polres tiga SPPG. Sehingga diharapkan Polri bisa membangun sampai 1.500 SPPG di seluruh Indonesia,” kata Danang di SPPG Polri Pejaten.

Standar Dapur MBG

Danang menerangkan perintah setiap polres membangun tiga SPPG adalah upaya mempercepat pendistribusian pelayanan MBG. Misalnya di Jakarta, kini sudah ada empat SPPG Polri yang beroperasi dan akan bertambah dalam waktu mendatang.

“Di Jakarta, di Polri ini yang sudah berjalan ada empat SPPG, SPPG di Pejaten, kemudian Cipinang, kemudian SPPG di Daan Mogot, kemudian SPPG di Brimob ini sudah berjalan, dan mungkin dalam waktu dekat ini akan ada tambahan mungkin antara empat sampai lima SPPG lagi yang akan operasional di Jakarta,” ungkapnya.

Danang menyebut sudah hampir 600 ribu penerima manfaat dari SPPG Polri.

“Saya kira ini kurang lebih sudah ada 600 ribu (penerima manfaat) yang sudah kita layani. Harapannya juga nantinya ke depan kita bisa melayani secara maksimal kepada penerima manfaat di seluruh Indonesia,” kata dia.

Juknis Baru, Dapur MBG Maksimal Masak 2.000 Porsi untuk Anak Sekolah

Secara terpisah, Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan petunjuk teknis baru bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengatur jumlah porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) per hari. Jumlah porsi makanan yang dimasak SPPG akan dikurangi sehingga proses memasak tidak lagi dilakukan sebelum pukul 12 malam.

“(Jumlah porsi makanan per hari dikurangi) Iya, betul,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana melalui pesan singkat, Kamis (23/10/2025).

Dia mengatakan maksimal SPPG membuat 2.000 porsi makanan per hari untuk anak sekolah. Namun porsi MBG bisa ditambah bila diperuntukkan buat ibu hamil, ibu menyusui, hingga balita.

“Anak sekolah maksimal 2.000, tambahannya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (menjadi) 2.500. Jika ada juru masak bersertifikat, boleh sampai 3.000,” ujarnya.

Dadan menuturkan juknis BGN itu akan dikeluarkan dalam waktu dekat. Dalam pelaksanaan sebelumnya, kebanyakan SPPG memasak 3.000 porsi lebih.

“Terbaru yang akan rilis,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang mengungkap Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dalam waktu dekat akan disosialisasikan. Perpres tersebut salah satunya mengatur larangan dapur memasak makanan sebelum pukul 00.00 atau 12 malam.

“Misalnya, salah satu contoh tata kelola yang kecil saja, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) nggak boleh lagi memasak di bawah pukul 12 malam, masaknya harus pukul 2 pagi,” kata Nanik saat ditemui seusai acara town hall meeting satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan, dilansir Antara, Selasa (21/10/2025).

Nanik menegaskan SPPG juga wajib memasak sesuai urutan atau batch pembagian penerima manfaat di sekolah mulai dari PAUD hingga SMA.

“Misalnya dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri, kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri, itu contoh yang masuk dalam Perpres Tata Kelola MBG,” ujar dia. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru