JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menilai Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) seharusnya menjadi entitas sektor swasta sehingga cara kerjanya berdasarkan kondisi tersebut.
Purbaya menyebut berbeda dengan Kementerian BUMN, Danantara sengaja dibentuk agar entitasnya terpisah dari negara.
“Danantara itu seharusnya swasta, ya biarkan bekerja dengan lingkungan -nya dia. Berpikir secara profesional, secara privat,” ucap Purbaya dalam program Economic Spesial Hari Keuangan Nasional di Studio CNN, Jakarta Selatan, Senin (27/10).
“Artinya kalau ada masalah, jangan minta negara, begitu kira-kira. Karena Anda (Danantara) didirikan untuk terpisah dengan negara,” tegasnya.
Uang yang dihasilkan Danantara per tahun, menurut Purbaya, sebenarnya sudah cukup. Pundi-pundi itu berasal dari dividen perusahaan-perusahaan BUMN yang diperkirakan menembus Rp100 triliun.
Purbaya mengatakan dirinya bisa membahas Danantara habis-habisan jika masih berstatus ekonom. Lagi pula, ia menganggap terlalu dini untuk mengulas kinerja badan baru tersebut.
“Manfaatkan itu (dividen) dengan optimal. Kita lihat perpisahan dia (Danantara) seperti apa untuk menggerakkan private sector kita ke depan. Itu desain yang bagus, kalau dijalankan dengan baik. Kalau sekarang masih awal, masih terlalu dini untuk mengatakannya, ” tutur Purbaya.
“Ini sama juga dengan pemerintahan yang baru, kan masih menyesuaikan diri semuanya. Kalau ditanya, apakah sekarang sudah ideal? Masih jauh dari ideal. Tapi saya pikir ini langkah yang berani untuk memastikan entitas swasta dari pemerintah yang dulu di (Kementerian) BUMN betul-betul bisa bergerak secara profesional, secara sektor swasta, dengan dana yang besar. Itu saya pikir suatu yang baik, mulai dijalankan dengan baik ke depan,” tandasnya.
Wawancara lengkap bersama Purbaya dapat disaksikan dalam acara Economic Hari Keuangan yang akan tayang di CNN Indonesia TV Kamis (30/10) mendatang. (Web Warouw)
