JAKARTA – Berkunjung ke museum siang hari, itu biasa. Kalau berkunjung ke museum malam hari, berani gak? Apalagi museum tersebut menampilkan koleksi batu-batu nisan kubur orang-orang Belanda yang sudah berusia ratusan tahun? Widiihhh…ngerrriii!
Nah, bukan Komunitas Historia Indonesia (KHI) kalau enggak bikin event yang aneh bin gila. Setelah sukses menggelar event serupa beberapa tahun silam, seperti event Menginap di Museum pada tahun 2009, kali KHI akan menjelajahi kuburan Belanda yang sudah berusia ratusan tahun saat museum sudah tutup untuk umum, tentu petualangan dimulai saat matahari telah terbenam dan gelap gulita. Kira-kira kalian berani gak?
Acara penjelajahan tersebut akan digelar pada Sabtu, 25 Maret 2017 mulai pukul 17.00-22.00 wib dan berlokasi di Museum Taman Prasasti, Jalan. Tanah Abang I No.1 Jakarta Pusat. Acara tersebut sekaligus syukuran hari jadi KHI ke-14 tahun.
“Selama 14 tahun itu KHI telah berjuang, dan terus berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan, menyebarkan virus-virus cinta sejarah dan menjaga warisan budaya kita. Agar museum-museum di Indonesia dikunjungi dan digemari oleh generasi muda,” papar Asep Kambali, sejarawan yang juga pendiri KHI.
“Hari ini kita sedang mengalami duka yang mendalam, karena kemarin Museum Pemprov Riau kehilangan 7 koleksinya, yang berarti kita kehilangan satu momen dalam periode sejarah bangsa ini. Karena artefak sejarah adalah fakta tentang keberadaan zaman tertentu di dalam sejarah. Jika hilang, maka hilang pula peradaban dari zaman itu.” Tegas Asep.
Untuk mencegah kejadian tersebut berulang, KHI terus berupaya menggandeng museum dalam setiap kegiatannya.“
Kali ini KHI menggandeng Museum Taman Prasasti, museum dengan predikat paling gokil versi KHI. Kita sudah kali ketiga melakukan penjelajahan malam di museum ini dan selalu dibanjiri peserta. Tapi memang kita harus membatasinya. Agar museum tidak penuh sesak dan koleksinya bisa tetap terjaga,” ungkap Duta Hutauruk, pengurus KHI yang menjadi Ketua Pelaksana kegiatan ini.
Menurut Duta, kegiatan ini akan diikuti oleh sekitar 200-an peserta, termasuk panitia, undangan dan media massa. Para peserta terdiri dari kalangan generasi muda dan orang tua, bahkan ada beberapa dari ekspatriat di Jakarta. Mereka kebanyakan para pekerja kantoran, mahasiswa dan pelajar. Untuk mengikuti acara ini, setiap peserta dimintakan donasi Rp.125.000/orang. Sudah termasuk makan malam, tour guide, pin, handout, nonton film tempo doeloe, dll.
Dalam kegiatan tersebut, KHI berencana akan meluncurkan program kampanye #SejarahBaik, yang merupakan kerjasama antara KHI, Good News From Indonesia (GNFI) dan Jawa Pos TV. #SejarahBaik merupakan gerakan atau kampanye sosial yang ditujukan bagi generasi muda melalui penyebaran konten-konten #SejarahBaik, agar mereka terinspirasi, sehingga menciptakan dan menyebarkan #SejarahBaik tersebut kepada masyarakat dengan tujuan untuk Indonesia yang lebih baik. KHI juga menyampaikan pernyataan sikap dalam bentuk deklarasi Komitmen Genereasi Muda Menjaga Museum Indonesia, serta akan mengumumkan kerjasama dengan Kedutaan Perancis untuk beberapa Seminar Kebudayaan di tahun 2017.
“Kegiatan Night at The Museum dan Syukuran HUT KHI ke-14 tahun ini tidak mungkin terselenggara tanpa dukungan penuh dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Museum Kesejarahan Jakarta – Museum Taman Prasasti, LOKAmedia, Tapestrix, Good News From Indonesia (GNFI), dan Jawa Pos TV. Kami berterima kasih kepada mereka yang telah mendukung, dan tentu juga kepada para peserta yang sudah rela meluangkan waktunya bermalam minggu seru di museum dan kuburan Belanda,” pungkas Asep seraya berkelakar.
Kepada Bergelora.com dilaporkan bahwa, untuk mengikuti kegiatan ini, Anda dapat mengunjungi website di www.heritagetrails.co.id atau kontak ke 081808073636 untuk informasi lengkap mengenai kegiatan tersebut. (Telly Nathalia)

