Selasa, 2 Desember 2025

SITA YANG BANYAK JENDERAL..! Duit Rampasan dari Koruptor Bakal Dipakai Prabowo Lunasi Utang Whoosh 

JAKARTA – Polemik mengenai utang jumbo Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh akhirnya menemui titik terang. Pasalnya, sebelumnya, kementerian/lembaga saling mencari solusi untuk membayar utang itu. Sebab, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menolak membayar dengan APBN.

Kepala Negara menyatakan akan mengambil tanggung jawab perihal pelunasan utang Whoosh. Bahkan, uang rampasan dari koruptor bakal dipakai untuk pelunasan utang Whoosh.

Tak perlu pusingkan untung dan rugi Prabowo meminta polemik utang KCIC alias Whoosh jangan dihitung dari untung dan rugi. Ia menyebut, keberadaan kereta cepat harus dilihat dari manfaat yang dirasakan masyarakat.

Menurutnya, semua sarana teknologi yang dihadirkan untuk kepentingan publik adalah tanggung jawab pemerintah. Sebab, terdapat mekanisme public service obligation (PSO) di dalamnya.

“Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh. Whoosh itu, semua pabrik transportasi di seluruh dunia, jangan dihitung untung rugi, hitung manfaat nggak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation,” kata Prabowo dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).

Prabowo juga meminta publik tidak usah meributkan polemik utang Whoosh. Ia menyatakan akan mengambil tanggung jawab perihal itu.

“Enggak usah khawatir ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya. Tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” bebernya.

Oleh karenanya, Kepala Negara meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) tidak usah khawatir.

“Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung enggak masalah PT KAI nggak usah khawatir, semuanya nggak usah khawatir. Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita,” ucap dia.

Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan di situs resminya, entitas anak KAI, PT PSBI, tercatat merugi hingga Rp 4,195 triliun sepanjang 2024. Artinya, dalam sehari saja bila menghitung dalam setahun ada 365 hari, konsorsium BUMN Indonesia harus menanggung rugi dari beban KCIC sebesar Rp 11,493 miliar per hari.

Kemudian, Prabowo menyatakan, pemerintah akan membayar utang Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun per tahun..Menurutnya, polemik yang menimpa kereta cepat bukanlah masalah.

“Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun,” kata Prabowo.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, ia menyatakan, uang untuk membayar utang ke pihak China sejatinya ada. Ia pun meminta masalah Whoosh tidak hanya dilihat dari aspek untung rugi.

Melainkan, dilihat dari manfaat yang dirasakan masyarakat, seperti mengurangi kemacetan dan polusi.

“Manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung,” jelasnya.

Pakai duit yang dikembalikan koruptor Sementara itu, Prabowo menyebut, dirinya bakal menggunakan uang negara hasil pengembalian dari para koruptor untuk membayar utang Whoosh.

“Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat. Enggak saya kasih kesempatan. Jadi, saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita. Untuk rakyat semua,” ujar Prabowo.

Selain itu, Kepala Negara menyinggung bahwa semua uang yang dipakai negara untuk kepentingan rakyat berasal dari pajak yang dibayarkan rakyat.

Prabowo lantas menjelaskan bahwa pemerintah selama ini juga memberikan subsidi harga tiket kereta kepada masyarakat, sebagai bentuk tanggung jawab menghadirkan transportasi murah.

“Tadi disampaikan Menhub, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ini kehadiran negara. Dari mana uang itu? dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. makanya kita harus mencegah semua kebocoran,” kata Prabowo. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru