Selasa, 2 Desember 2025

BIAR GEMETAR NIH..! Rusia Sengaja Biarkan Kapal Mata-mata NATO Pantau Uji Coba Rudal Nuklir

JAKARTA- Para pakar militer asing berkesempatan untuk mengamati dan memverifikasi kemampuan rudal jelajah Burevestnik baru Rusia, yang dilengkapi mesin turbojet bertenaga nuklir dan secara teknis mampu mencapai jangkauan tak terbatas.

Itu diungkapkan Presiden Vladimir Putin dalam sebuah upacara penghormatan kepada mereka yang terlibat dalam pengembangan senjata strategis baru tersebut.

Bulan lalu, Rusia berhasil menguji coba rudal Burevestnik, yang menurut militer Rusia telah menempuh jarak lebih dari 14.000 km dan mengudara selama sekitar 15 jam.

“Saya pikir para pakar asing juga dapat memverifikasi hal ini, karena sebuah kapal pengintai NATO terus-menerus berada di area tersebut selama uji coba Burevestnik pada 21 Oktober. Kami tidak mengganggu operasinya. Biarkan mereka melihatnya,” kata Putin, dilansir RT dikutip Bergelora.com di Jakarta, Kamis (6/11).

Pemimpin Rusia menekankan bahwa Moskow “tidak mengancam siapa pun,” dan bahwa uji coba tersebut merupakan bagian dari “pekerjaan yang telah diumumkan sejak lama,” yang seharusnya tidak mengejutkan.

Dalam beberapa minggu terakhir, Rusia juga telah menguji Poseidon, sebuah pesawat tanpa awak bertenaga nuklir berbentuk torpedo, dan meluncurkan kapal selam nuklir baru, Khabarovsk, yang dirancang khusus untuk membawa pesawat tanpa awak tersebut.

Meskipun tidak satu pun dari uji coba ini melibatkan ledakan nuklir yang sebenarnya, Presiden AS Donald Trump menanggapi dengan memerintahkan Pentagon untuk melanjutkan uji coba senjata nuklir, dengan alasan persaingan strategis dengan Rusia dan China.

Sebelumnya, rudal jelajah Burevestik Rusia dengan jangkauan tak terbatas didasarkan pada terobosan teknologi reaktor nuklir yang memungkinkan miniaturisasi tingkat tinggi dan pencapaian daya operasional yang cepat. Itu dijelaskan Presiden Vladimir Putin.

Putin memuji para insinyur di balik pencapaian ini dalam pertemuan dengan tentara Rusia yang terluka di sebuah rumah sakit militer. Reaktor rudal ini “sebanding dengan reaktor kapal selam bertenaga nuklir dalam hal output, tetapi 1.000 kali lebih kecil,” kata Putin.

“Namun, yang terpenting adalah reaktor biasa membutuhkan waktu berjam-jam, berhari-hari, atau berminggu-minggu untuk beroperasi, sedangkan reaktor ini dapat diluncurkan dalam hitungan menit atau detik.”

Penemuan yang dihasilkan selama pembangunan pembangkit listrik unik ini akan diterapkan dalam kehidupan sipil, misalnya dalam pembangunan infrastruktur energi di Arktik, ujar presiden.

Sementara itu, komponen elektronik terlindung radiasi yang dikembangkan untuk Burevestik telah digunakan dalam misi luar angkasa dan akan dimanfaatkan dalam program eksplorasi Bulan Rusia.

Pekan lalu, Putin mengumumkan keberhasilan uji coba peluncuran Burevestnik, di mana proyektil tersebut dilaporkan menempuh jarak lebih dari 14.000 km.

Dalam sebuah pertemuan minggu ini, ia melaporkan keberhasilan uji coba sistem Poseidon, sebuah torpedo nuklir canggih yang diyakini menggunakan teknologi yang sama dengan Burevestnik untuk propulsi.

“Untuk pertama kalinya, kami tidak hanya berhasil meluncurkannya dari kapal selam menggunakan mesin pendorongnya, tetapi juga menghidupkan unit tenaga nuklirnya, yang menyediakan energi bagi wahana tersebut untuk jangka waktu tertentu. Ini adalah kesuksesan yang luar biasa,” kata Putin.

Ia menambahkan bahwa reaktor Poseidon diminiaturisasi hingga tingkat yang lebih rendah dibandingkan reaktor Burevestnik, yaitu sekitar 100 kali lebih kecil daripada reaktor kapal selam biasa. Rusia belum merilis detail tentang teknologi di balik kedua reaktor tersebut.

Beberapa pakar pertahanan menduga bahwa teknologi tersebut berasal dari penelitian kapal selam nuklir Rusia. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru