JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan arahan usai melantik jajaran Komisi Percepatan Reformasi Polri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Dalam arahannya, Prabowo meminta Komisi Percepatan Reformasi Polri mempelajari dan memberikan rekomendasi soal kebutuhan reformasi di Korps Bhayangkara.
“Mempelajari dan nanti memberi rekomendasi kepada saya sebagai kepala negara dan kepala pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan reformasi yang diperlukan, bila ada diperlukan,” ujar Prabowo dalam arahannya.
Prabowo juga mengucapkan terima kasih karena mereka bersedia untuk mengabdi demi bangsa dan negara.
Apalagi sebagian dari jajaran Komisi Percepatan Reformasi Polri sudah berhak untuk pensiun dan beristirahat.
“Seharusnya Saudara sudah boleh tinggal di rumah, momong cucu, pelihara ikan, dan sebagainya. Tapi, saya panggil kembali, saya panggil kembali untuk bekerja demi negara dan bangsa dan rakyat Indonesia,” ujar kepala negara.
Adapun komisi ini terdiri atas 10 anggota. Jimly Asshiddiqie ditunjuk sebagai ketua merangkap anggota. Sementara anggotanya, yakni Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra; Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Otto Hasibuan; Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian; dan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.
Lalu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan periode 2019-2024, Mahfud MD; Penasihat Khusus Presiden bidang Keamanan, Ketertiban Masyarakat, dan Reformasi Kepolisian, Ahmad Dofiri; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Kapolri 2019-2021 Idham Aziz; dan Kapolri 2015-2016 Badrodin Haiti.
Pembentukan komisi ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 122/P Tahun 2025 tentang Pengangkatan Keanggotaan Komisi Percepatan Reformasi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang ditetapkan pada 7 November 2025.
Arahan Lengkap Prabowo
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, arahan lengkap Prabowo kepada Komisi Percepatan Reformasi Polri:
Pertama, tentunya tidak henti-hentinya kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Mahabesar Allah SWT, kita masih diberi kesehatan, dapat berkumpul di Istana Merdeka ini hari ini.
Selanjutnya, saya ingin mengucapkan terima kasih bahwa Saudara-saudara berkenan menerima tugas kenegaraan sebagai anggota Komisi Percepatan Reformasi Polri. Saudara-saudara, Polri sebagai salah satu institusi negara adalah institusi yang sangat vital dan krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mungkin sebagai manusia pasti terlibat dalam pertikaian, dalam konflik harta, konflik ekonomi, konflik warga, konflik agama, konflik politik, konflik ideologi.
Jadi, adanya suatu bangsa dan negara adalah untuk menjamin bahwa warga dan negara dari bangsa itu terlindungi. Karena itu, sebuah negara membutuhkan struktur kepastian hukum.
Bagian terpenting dari the rule of law adalah penegakan hukum.
Hukum boleh kita buat yang selengkap mungkin, tapi kalau penegakannya tidak baik, saya kira tidak mungkin kepastian hukum, the rule of law, itu bisa berjaya, bisa sukses. Dan, perlu kita juga pahami bersama bahwa keberhasilan sebuah negara adalah apabila ada the rule of law, kepastian hukum. Ini kunci dari keberhasilan hukum negara.
Kita bisa membangun fisik, ekonomi, tapi manakala hukum tidak dapat ditegakkan dengan baik dan seadil-adilnya, sulit untuk suatu negara mencapai yang tertinggi. Ini pelajaran dari sejarah.
Jadi, Saudara-saudara, reformasi Polri saya kira bagian yang krusial penting dari pembangunan bangsa. Dan, kita juga tidak tertutup dan kita juga harus terbuka untuk mengkaji institusi-institusi lain dan kita harus berani.
Saya selalu mengatakan di mana-mana, kita sebagai warga negara dan apalagi Saudara-saudara yang ada di meja ini, Saudara-saudara adalah, ini enggak ada perempuannya ya, bisa enggak kita tambahkan komisi ada keterwakilan gender, ahli-ahli perempuan ini mungkin ditambah.
Maksud saya, ini adalah Saudara-saudara adalah putra-putra terbaik bangsa, Saudara-saudara berasal dari agama berbeda, suku berbeda, latar belakang kompas politik yang berbeda-beda. Tapi, Saudara sudah oleh kurun waktu dan oleh pengabdian Saudara, Saudara sudah sampai di titik yang tertinggi dalam suatu masyarakat.
Bekas ketua Mahkamah Konstitusi, saya punya dua. Sudah berapa menko-menko ditambah tokoh-tokoh hukum. Artinya, rakyat sekarang berharap dari kita, berharap dari kita untuk memberi yang terbaik.
Saudara-saudara, saya ucapkan terima kasih bahwa Saudara-saudara bersedia masih mengabdi, melaksanakan tugas negara sekali lagi dengan beban yang tidak ringan.
Seluruh bangsa dan negara akan melihat Saudara-saudara.
Sebagian dari Saudara-saudara memang berhak untuk istirahat, seharusnya Saudara sudah boleh tinggal di rumah, momong cucu, pelihara ikan, dan sebagainya. Tapi, saya panggil kembali, saya panggil kembali untuk bekerja demi negara dan bangsa dan rakyat Indonesia. Jadi, Saudara-saudara,
Komisi ini saya berharap akan mengkaji institusi Polri, mengkaji institusi Polri dengan segala kebaikan dan kekurangan. Marilah kita memikirkan kepentingan bangsa dan negara. Kita jangan takut untuk melihat kekurangan.
Karena itu, saya minta Kepala Kepolisian RI yang masih aktif hadir di komisi ini.Â
Jika, Saudara-saudara dapat masuk diskusi dan minta pandangan-pandangan yang masih aktif dan ada beberapa tokoh yang mantan Kepala Kepolisian tapi sudah di luar, mereka pun bisa memberi masukan, pandangan-pandangan. Dengan ada Kapolri yang aktif, Saudara-saudara punya akses untuk diskusi, untuk meninjau, untuk melihat bagian mana dari Kepolisian.
Dan, saya tidak batasi masa kerja komisi ini, tapi saya minta mungkin setiap tiga bulan dalam laporan kita ketemu dengan Saudara-saudara memaparkan apa yang Saudara-saudara kumpulkan.
Jadi sekali lagi, Saudara-saudara, komisi ini tugas utama adalah mempelajari dan nanti memberi rekomendasi kepada saya sebagai kepala negara dan kepala pemerintah untuk mengambil tindakan-tindakan reformasi yang diperlukan, bila ada diperlukan.
Dan, ini juga mungkin untuk kita kaji, institusi-institusi lain yang mungkin memerlukan suatu perbaikan. Kita punya banyak lembaga, ada Ombudsman, sekarang kita banyak lembaga-lembaga pengawasan. Tapi tetap, saya kira masyarakat kita sangat memerlukan suatu kajian yang objektif dan tajam. Dan, ini saya kira sangat perlu untuk kita.
Saya selalu katakan apa yang saya pelajari, sekali lagi keberhasilan dari sebuah pembangunan bangsa terletak pada apakah bangsa itu mampu menyelenggarakan berkuasanya hukum, the rule of law, dan there must be kepastian hukum, kepastian hukum yang melahirkan keadilan. (Web Warouw)

