JAKARTA- Presiden Perancis Francois Hollande memuji Indonesia, yang menurutnya merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, tetapi mampu menjadi contoh dari kebhinekaan yang toleran.
“Kita tahu bahwa Indonesia mampu mengamankan, menjadi patokan kebhinekaan yang bersifat toleran dan harus menjadi ilham bagi kami tentu saja,” kata Presiden Francois Hollande dalam keterangan pers bersama Presiden Joko Widodo, usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Republik Perancis, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/3) siang.
Menurut Hollande, bahwa Perancis juga memiliki model lain yang memiliki kesamaan prinsip tentang kebebasan dan toleransi. Karena itu, ia menilai, melalui konsepsi Islam Indonesia yang berdasarkan suatu cara untuk hidup bersama-sama, Perancis dan Indonesia harus sama-sama kuat menghadapi ancaman terorisme, tetapi tanpa diskriminasi apapun juga terhadap agama.
Tingkatkan Kemitraan
Menyinggung 5 (lima) kerja sama bilateral yang ditandatangani pemerintah kedua negara, Presiden Perancis Francois Hollande mengemukakan, hal itu merupakan bukti peningkatan kemitraan Indonesia dan Perancis.
“Kesamaan kemandirian di bidang pertahanan mendorong Perancis dan Indonesia melakukan kerja sama di bidang pertahanan. Perancis menerima baik pasukan perdamaian Indonesia di Libanon. Di mana melalui perundingan, konflik bisa diselesaikan,” ujar Hollande.
Sementara kerja sama lainnya dilakukan di bidang industri kreatif, bukan hanya perfilman, tetapi juga fashion, video games.
Perancis juga telah memutuskan untuk meningkatkan kerja sama di bidang transportasi. “Akan kita tingkatkan bidang tersebut yang ada dampaknya pada turisme, di bidang infrastruktur, pelabuhan dan juga di kota-kota kepulauan di Indonesia,” tambah Presiden Hollande.
Pasukan Berkuda
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Perancis Francois Hollande, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/3) siang. Kunjungan ini merupakan momen bersejarah karena sudah lebih dari 30 tahun tidak ada kunjungan Presiden Perancis ke Indonesia.
Berdasarkan pantauan, Presiden Hollande dan rombongan tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 10:45 WIB. Saat memasuki Istana Merdeka, pasukan marching band Paspampres, pasukan berkuda, dan pasukan pakaian adat mengawal mobil yang membawa Presiden Hollande. Anak-anak dengan pakaian adat juga berjajar melambaikan bendera untuk menyambut kedatangan Presiden Hollande.
Di halaman Istana Merdeka, Presiden Jokowi menyambut langsung kedatangan Presiden Perancis Francois Hollande. Selanjutnya kedua pemimpin negara menuju halaman Istana Merdeka untuk mengikuti upacara penyambutan kenegaraan, dan memeriksa pasukan kehormatan.
Usai mengikuti upacara penyambutan kenegaraan, Presiden Jokowi dan Presiden Hollande melakukan foto bersama, kemudian berjalan menuju beranda belakang Istana Merdeka untuk berbincang-bincang (veranda talk).
Usai veranda talk, akan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral, penandatanganan nota kesepahaman, dan penyataan pers bersama. Pertemuan ditutup dengan jamuan makan siang kenegaraan.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, mendampingi Presiden Jokowi saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Perancis itu antara lain Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, Menter PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu. (ZKA Warouw)