Sabtu, 13 Desember 2025

3,41 JUTA HEKTARE DI RIAU..! Indonesia  Negara Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Sumatera Pusatnya

JAKARTA – Lini masa media sosial X ramai membahas soal negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Unggahan milik @Kan*********, dikutip Bergelora.com di Jakarta, Selasa (9/12/2025) menyebutkan, Indonesia adalah negara dengan perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia.

Lebih dari 16,7 juta hektare (Ha) perkebunan sawit ada di Indonesia dan diperkirakan masih akan bertambah. Isu ini ramai di tengah banjir bandang dan longsor yang terjadi di tiga provinsi di Indonesia, yakni Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.

Warganet berspekulasi, bencana tersebut terjadi karena kerusakan ekologis. Pasalnya banyak hutan-hutan di Pulau Sumatera yang diubah menjadi perkebunan kelapa sawit. Lantas, benarkah Indonesia merupakan negara dengan perkebunan kelapa sawit terluas di dunia?

Data milik Foreign Agricultural Service United States Department of Agriculture (USDA) per 2024-2025 menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara dengan penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.

Volume produksi minyak sawit di Indonesia bahkan mencapai 46 juta ton per tahun, dua kali lipat lebih banyak dari volume produksi di Malaysia.

Selama 2013-2019, produksi minyak sawit di Indonesia terus meningkat, dari yang semula 28 juta metrik ton naik menjadi 47 juta metrik ton. Tingkat produksi hasil bumi itu relatif stabil dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia, yakni sekitar 45 juta metrik ton.

Salah satu provinsi dengan produksi minyak sawit terbesar di Indonesia adalah Provinsi Riau.

Berikut ini 10 negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia 2024/2025:

  1. Indonesia: 46 juta metrik ton (58 persen dari produksi global)
  2. Malaysia: 19,38 juta metrik ton (25 persen dari produksi global)
  3. Thailand: 3,33 juta metrik ton (4 persen dari produksi global)
  4. Kolombia: 1,9 juta metrik ton (2 persen dari produksi global)
  5. Nigeria: 1,5 juta metrik ton (2 persen dari produksi global)
  6. Guatemala: 990.00 metrik ton (1 persen dari produksi global)
  7. Papua Nugini: 830.00 metrik ton (1 persen dari produksi global)
  8. Cote d’Ivoire: 625.000 metrik ton (0,79 persen dari produksi global)
  9. Brasil: 600.000 metrik ton (0,76 persen dari produksi global)
  10. Honduras: 556.000 metrik ton (0,7 persen dari produksi global).

Pulau Sumatera Episentrum Kelapa Sawit

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa, Pulau Sumatera adalah pusat produksi kelapa sawit nasional. Wilayah tersebut menguasai sekitar separuh dari total areal perkebunan sawit di Indonesia.

BPS mencatat, total luas perkebunan kelapa sawit di Pulau Sumatera mencapai lebih dari 8,78 juta hektare. Angka ini mencakup perkebunan kelapa sawit yang resmi. Artinya, luas sebenarnya bisa jauh lebih besar jika memperhitungkan kebun kelapa sawit.

Wilayah dengan kebun sawit paling banyak di Indonesia adalah Riau. Selama beberapa tahun terakhir, provinsi tersebut konsisten menjadi pusat produk sawit nasional.

Data BPS mencatat, total luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Riau mencapai lebih dari 3,41 juta hektare. Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Pelalawan, dan Siak menjadi lumbung utama produksi sawit di Indonesia.

Setelah Riau, wilayah dengan penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia berikutnya adalah Sumatera Utara. Di sana, luas perkebunan sawit mencapai 1,36 juta hektare. Kemudian, wilayah seperti Langkat, Deli Serdang, dan kawasan Labuhan Batu Raya juga dikenal sebagai pusat perkebunan sekaligus hilirisasi sawit, mulai dari pabrik minyak goreng hingga industri oleokimia.

Berikut ini daftar wilayah penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia pada 2024/2025:

  1. Riau: 3,41 juta hektare
  2. Sumatera Utara: 1,36 juta hektare
  3. Sumatera Selatan: 1,24 juta hektare
  4. Jambi: 952.000 hektare
  5. Aceh: 470.000 hektare
  6. Sumatera Barat: 449.000 hektare
  7. Bengkulu: 425.000 hektare
  8. Bangka Belitung: 269.000 hektare
  9. Lampung: 200.000 hektare
  10. Kepulauan Riau: 7.000 hektare.

Berdasarkan data diatas, Pulau Sumatera menjadi episentrum industri kelapa sawit di Indonesia. Besarnya kontribusi ini didukung karena kondisi geografis dan iklim Sumatera yang sangat ideal untuk budidaya kelapa sawit. Namun, perlu dicatat bahwa perluasan perkebunan sawit juga menimbulkan sejumlah dampak ekologis.

Mulai dari kebakaran hutan akibat pembukaan lahan dengan api, konflik manusia dengan satwa liar seperti harimau serta gajah, hingga meningkatnya frekuensi banjir di beberapa daerah. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru