Jumat, 12 Desember 2025

SUDAH 961 MENINGGAL & 293 HILANG..! 4 Perusahaan Penyebab Banjir di Sumatera Disegel Kemenhut, Misteri Pemilik Gelondongan Kayu Terungkap

JAKARTA – Sepekan pascabanjir bandang terjadi, misteri pemilik gelondongan kayu di Pulau Sumatera mulai terungkap. Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyegel 4 subyek hukum atau perusahaan penguasa lahan di kawasan tersebut pada Sabtu (6/12/2025).

Penyegelan dilakukan seusai Gakkum Kehutanan mendalami dugaan pelanggaran kehutanan di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara. Mereka mengumpulkan sampel kayu hingga meminta keterangan berbagai pihak.

Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengatakan, hasil penyelidikan menunjukkan adanya 12 perusahaan yang diduga menyebabkan banjir di Sumatera Utara dan sekitarnya.

“Sesuai dengan apa yang sudah saya sampaikan di DPR, tim kami di lapangan sudah mulai melakukan operasi penegakan hukum dengan penyegelan 4 subyek hukum dari sekitar 12 subyek hukum yang diduga melakukan pelanggaran berkaitan dengan bencana di Sumatera,” ucapnya, dilaporkan Bergelora.com di Jakarta (9/12/2025).

Adapun 8 dari 12 penguasa lahan lainnya juga segera disegel. Lantas, siapa saja penguasa lahan yang diduga terindikasi menjadi penyebab banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat?

4 Penguasa Lahan  Penyebab Banjir

Masih dari sumber yang sama, keempat subyek hukum yang disegel berlokasi di Kabupaten Tapanuli Selatan. Berikut ini keempat subyek hukum yang disegel dan diduga menyebabkan banjir serta tanah longsor di Aceh-Sumatera:

  1. Areal konsesi TPL Desa Marisi, Kecamatan Angkola Timur
  2. PHAT Jhon Ary Manalu Desa Pardomuan, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara
  3. PHAT Asmadi Ritonga Desa Dolok Sahut, Kecamatan Simangumban, Kabupaten Tapanuli Utara
  4. PHAT David Pangabean Desa Simanosor Tonga, Kecamatan Saipar Dolok Hole, Kabupaten Tapanuli Selatan.

Penyegelan dilakukan untuk menindak tegas perusakan hutan. Raja Juli mengatakan, pihaknya bakal menindak hukum secara tegas pihak-pihak yang terbukti melakukan perusakan hutan sehingga menyebabkan banjir yang menelan ratusan nyawa dan menghancurkan rumah-rumah warga.

961 Orang Meninggal dan 293 Hilang

Kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (9/12) dilaporkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan data terbaru pencarian korban bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).

Dari data resmi BNPB, di Jakarta, Selasa (9/12) pukul 06.00 pagi diumumkan, sebanyak 961 orang meninggal dan 293 hilang dan 5.000 orang terluka.

52 kabupaten dan kota di 3 Propinsi di Sumatera terdampak dengan rincian kematian tersebar di beberapa kabupaten kota di ketiga propinsi itu dari yang terbanyak di:

  1. Agam 179 jiwa
  2. Aceh Utara 138 jiwa
  3. Tapanuli Tengah 110 jiwa
  4. Tapanuli Selatan 85 jiwa
  5. Aceh Tamiang 57 jiwa
  6. Kota Sibolga 53 jiwa
  7. Aceh Timur 48 jiwa
  8. Bener Meriah 37 jiwa
  9. Tapanuli Utara 36 jiwa
  10. Pidie Jaya 28 jiwa
  11. Bireun 26 jiwa
  12. Aceh Tengah 23 jiwa
  13. Padang Pariaman 21 jiwa
  14. Kota Padang Panjang 19 jiwa
  15. Deli Serdang 17 jiwa
  16. Aceh Tenggara 14 jiwa
  17. Kota Medan 12 jiwa
  18. Kota Padang 11 jiwa
  19. Langkat 11 jiwa
  20. Humbang Hasundutan 9 jiwa
  21. Kota Langsa 5 jiwa
  22. Gayo Lues 5 jiwa
  23. Kota Lhokseumawe 4 jiwa
  24. Pasaman Barat 4 jiwa

Sebaran Pengungsi

Adapun sebaran pengungsi berada di:

  1. Aceh Utara 299,500 orang
  2. Aceh Tamiang 262,100 orang
  3. Aceh Timur 238,500 orang
  4. Bener Meriah 31,800 orang
  5. Pidie 25,800 orang
  6. Pidie Jaya 20,100 orang
  7. Kota Lhokseumawe 19,600 orang
  8. Tapanuli Tengah 18,309 orang
  9. Gayo Lues 14,500 orang
  10. Aceh Tengah 13,000 orang
  11. Langkat 11,100 orang
  12. Nagan Raya 8,109 orang
  13. Tapanuli Selatan 7,200 orang
  14. Aceh Tenggara 5,600 orang
  15. Tanah Datar 4,800 orang
  16. Pasaman Barat 4,600 orang
  17. Kota Sibolga 2,300 orang
  18. Pesisir Selatan 2,700 orang
  19. Solok 2,600 orang
  20. Kota Subulussalam 2,400 orang
  21. Humbang Hasundutan 2,200 orang

Bangunan Rusak

Sementara data bangunan rusak terdiri dari:

  • 157,600 rumah rusak
  • 1,200 fasilitas umum,
  • 199 fasilitas kesehatan,
  • 534 fasilitas pendidikan,
  • 425 rumah ibadah,
  • 234 gedung/kantor,
  • 497 jembatan.

 

 

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru