Jumat, 12 Desember 2025

MERUGIKAN RAKYAT KORBAN BENCANA NIH..! Bahlil Minta Maaf Ternyata Listrik Aceh Belum Pulih 100 Persen

JAKARTA – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia meminta maaf kepada masyarakat Aceh karena listrik pasca-banjir belum pulih 100 persen. Terlebih, masih ada wilayah yang terisolasi atau gelap gulita.

Menurut Bahlil, kerusakan memang cukup parah, tetapi ia berjanji akan terus bekerja keras memulihkan listrik di Aceh bersama dengan PT PLN (PLN).

“Saya yakin dan percaya bahwa pasti masih banyak kekurangan. Pasti masih terjadi hal-hal yang tidak pernah kita perkirakan terjadi di lapangan. Karena itu, sebagai pemerintah juga ikut prihatin yang sedalam-dalamnya dan kalau ada yang memang belum maksimal kami memberikan pelayanan, kami memohon maaf,” ujar Bahlil saat konferensi pers di kantornya, Selasa, 9 Desember 2025.

Bahlil memastikan akan terus fokus dan berupaya secara totalitas untuk memulihkan jaringan kelistrikan di Aceh meskipun memerlukan waktu.

“Kami pemerintah akan secara totalitas mempergunakan semua sumber-sumber kekuatan negara dalam rangka percepatan pemulihan di sektor energi yang ada khususnya di Provinsi Aceh,” jelasnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Ia meminta maaf kepada masyarakat Aceh karena masih banyak kekurangan dalam proses pemulihan.

Bahlil Harus Minta Maaf Kepada Rakyat Aceh

Kepada Bergelora.com di Jakarta dulaporkan, pasalnya, kerusakan jaringan PLN ke wilayah tersebut ternyata sangat parah sehingga pemulihan membutuhkan waktu.

Kendati, ia berjanji perseroan akan bekerja keras untuk memulihkan kelistrikan di Aceh.

“Untuk itu, saya memahami betul kekecewaan dan kesulitan masyarakat. Tidak ada alasan apapun yang bisa menghapus ketidaknyamanan ini. Sekali lagi saya mohon maaf dan memastikan bahwa kami, tim, terus bekerja penuh untuk bagaimana memulihkan sistem kelistrikan di Aceh,” ujar Darmawan.

Menurut Darmawan, saat ini proses pemulihan dilakukan secara bertahap. Sebab, jaringan-jaringan yang sudah pulih tegangannya rendah dan tidak mencukupi untuk menerangi seluruh wilayah.

“Kami juga sekali lagi mohon maaf sedalam-dalamnya, Banda Aceh masih mengalami pemadaman bergilir. Di mana masih ada kekurangan pasokan sebesar 40 Mega Watt,” tegasnya.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute, Bener Meriah, Andri (Ist)

Terisah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Muyang Kute, Bener Meriah, Andri, mengungkapkan banyak alat di rumah sakit rusak lantaran listrik tidak stabil pascabanjir dua pekan lalu.

“Rata-rata rusak akibat listrik tidak stabil, termasuk alat emulator darah, alat monitor, ventilator, alat monitor pasien dan radiologi ikut rusak,” kata Andri, Selasa, 9 Desember 2025.

Sejak pascabencana, kata Andri, penanganan pasien dilakukan di ruangan dengan alat seadanya, di samping alat-alat monitor banyak yang sudah mati dan hanya tersisa satu unit.

“Nah untuk hari ini, ruangan ICU sudah mulai diperbaiki, Insyaallah nanti dapat diaktifkan yang sebelumnya kita hanya memanfaatkan ruangan dengan alat seadanya,” ujarnya.

Di samping itu, terkait pasien yang akan dirujuk ke Banda Aceh atau ke luar daerah lain, Andri menyampaikan jika pihak TNI sudah menyiapkan helikopter yang sudah standby di Lhokseumawe.

“Namun, sejauh ini kita belum merujuk pasien ke luar daerah. Oleh karena itu, dalam situasi bencana, apa yang kita lakukan, kita lakukan. Yang terpenting pasien dapat tertangani,” tutup Andri. (Zam)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru