Minggu, 14 Desember 2025

JANGAN TERLAMBAT..! DKR Sumsel Ajak Pemerintah Menyiapkan Mitigasi Ancaman Bencana

PALEMBANG- DKR Sumatera Selatan mengingatkan perlunya meningkatkan kerjasama yang erat antar pemerintah dan masyarakat di seluruh Sumatera Selatan untuk menghadapi ancaman bencana akan datang seperti yang telah diingatkan oleh BMKG.

“Untuk itu kami mengusulkan segera bentuk koordinasi persiapan bencana antsra pemerintah dan masyarakat mempersiapkan mmitigasi,” demikian Ketua DKR Sumatera Selatan, Anwar Sadat dari Palembang kepada Bergelora.com di Jakarta,  Rabu (10/12).

Ia mengingatkan warning dari BBWS Sumatera VIII dan BMKG SMB II Palembang merupakan alarm yang perlu diperhatikan secara serius bagi seluruh pemangku kepentingan terutama Gubernur Sumatera Selatan dan walikota dan bupatj pada wilayah rentan sebagaimana disebutkan terjadi pada 14 wilayah Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.

“Tak ada yang bisa menghentikan hujan. Saat ini memang dirasakan intensitas hujan begitu tinggi, hampir setiap saat wilayah di Sumsel diguyur hujan termasuk di Kota Palembang. Kita hanya bisa bersiap,” demikian Ketua DKR Sumatera Selatan, Anwar Sadat dari Palembang kepada Bergelora.com di Jakarta,  Rabu (10/12).

Ia mengingatkan, penting bagi pemerintah daerah, walikota/bupati, dan/atau BPBD membaca situasi  dan secara real time memberikan informasi kepada masyarakat status, potensi ataupun resiko kebencanaan.

“Sehingga jikapun terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti meluapnya air pada areal rendah seperti kolam retensi, selokan, obyek pertanian, hingga anak-anak sungai yang ada yang kemudian berdampak pada bencana terutama banjir, longsor dan lainnya masyarakat telah mengetahui, menyadari, dan dapat melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk penyelamatan diri,” ujarnya.

Masyarakat Bersiap

Kepada masyarakat Sumatera Selatan, Anwar Sadat menyerukan agar bersiap terhadap berbagai kemungkinan yang bisa terjadi.

Ia menyarannkan agar masyarakat mengurangi perjalanan jauh untuk mengurangi resiko di luar rumah. Masyarakat sebaiknya menyiapkan stok bahan makanan di rumah dan menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam keadaan darurrlay seperti, obat-obatan, baterai dan senter, jas hujan,  air bersih dan lainnya.

“Kita bisa menarik pelajaran dari bencana-bencana yang terjadi sebelumnya. Siapkan jalur evakuasi yang aman untujk merngurangi resiko korban,” ujarnya.

Kepada kader DKR yang adandi kabupaten dan desa diminta untuk mengingkatkan kesiap siagaan dan membuka komunikasi dengan aparat setempat, puskesmas dan rumah sakit terdekat.

“Pastikan desa dan kelurahan siaga aktif bertemu untuk mempersiapkan mitigasi,” ujarnya.

Menurutnya ini adalah bentuk mitigasi dan early warning system dalam mengantisipasi terhadap resiko kebencanaan.

“Meski kita berharap bencana tersebut tentu tidak terjadi!” tegasnya.

Disamping persiapan menghadapi ancaman bencana, Anwar Sadat.juga menyerukan dukungan dam solidaritas untuk masyarakat Wceh, Sumatera Utara.dan Sumatera Barat yang sefang berjuang menghadapi bencana.

“Solidaritas mari kita terus bangun bagi saudara-saudara kita yang mengalami langsung bencana hari ini, di Aceh, Sumut, dan Sumbar,” katanya.

Peringatan BMKG

Sebwlumnya dilaporkan, sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan, kini berstatus siaga satu setelah tinggi muka air (TMA) mencapai 4,62 meter akibat curah hujan yang tinggi selama tiga hari terakhir. Kondisi ini terpantau melalui sensor Automatic Water Level Recorder (AWLR) milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII.

Kepala Tim Hukum dan Komunikasi Publik BBWS Sumatera VIII, Didi Zulfikar, mengatakan peningkatan debit tidak hanya terjadi di Sungai Musi. Sejumlah sungai lain di Sumatera Selatan juga menunjukkan kenaikan signifikan.

“Sungai Lalan di AWLR Bayung Lencir berada pada TMA 3,96 meter dengan status siaga dua. Sementara Sungai Komering di AWLR Sungai Dua dan AWLR Serdang Menang masing-masing mencapai 5,24 meter dan 3,08 meter, keduanya berstatus siaga tiga,” ujarnya dilaporkan Bergelora.com dari Palembang, Selasa (9/12/2025).

Didi menjelaskan, peningkatan curah hujan berpotensi membuat anak-anak sungai meluap, terutama di wilayah dengan kapasitas aliran terbatas. Kondisi tersebut dapat menyebabkan banjir di permukiman warga maupun area pertanian. BBWS Sumatera VIII mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, menjaga kebersihan aliran sungai, serta tidak membuang sampah ke sungai.

“Kami terus memantau perkembangan TMA melalui AWLR dan memberikan informasi secara berkala. Kesadaran masyarakat sangat penting untuk meminimalkan risiko banjir,” katanya.

Terpisah, Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Kelas II SMB II Palembang, Siswanto, menjelaskan bahwa tingginya curah hujan di Sumatera Selatan dipicu oleh bibit siklon tropis 91S yang berada di Samudera Hindia.

Sistem cuaca ini memicu hujan sedang hingga lebat dan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi.

“Intensitas hujan diperkirakan meningkat pada 9–13 Desember, dengan potensi hujan lebat di banyak wilayah,” jelasnya.

BMKG mencatat, pusat sirkulasi bibit siklon masih terpantau aktif dengan kecepatan angin sekitar 37 km/jam dan tekanan udara rendah. Meski diperkirakan akan melemah dalam 24 jam ke depan, sistem ini tetap berpotensi memicu hujan deras.

Potensi hujan dengan intensitas 20–50 mm hingga 50–100 mm terjadi di 14 wilayah, yakni Kabupaten Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Kota Pagar Alam, Kabupaten Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, OKU Timur, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), PALI, Prabumulih, dan OKI.

Siswanto mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap risiko banjir, angin kencang, petir, dan longsor.

“Kami meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri agar penanganan potensi bencana dapat berjalan cepat dan optimal,” ujarnya. (Web Warouw)

(Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru