Minggu, 14 September 2025

Luput Tembak Polisi Lalulintas, 6 Teroris JAD Mati Konyol Di Tuban

TUBAN – Keenam teroris yang dilumpuhkan polisi akibat baku tembak Sabtu (8/4) kemarin diketahui merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Rupanya mereka bergerak atas suruhan Amir JAD Nusantara, Zainal Anshori.

“Untuk perencanaan penembakan terhadap Pos Lantas Res Tuban yang berada di Jalan Raya Tuban – Semarang merupakan perintah dari Zainal Anshori, Amir JAD Nusantara, apabila dirinya ditangkap,” demikian Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar kepada Pers, Minggu (9/4).

Sebelumnya polisi memang sudah menangkap Zainal Anshori alias ZA yang juga merupakan pimpinan jaringan JAD pada Kamis (6/4). ZA ditangkap di Lamongan, Jawa Timur, bersama dengan 2 orang lainnya.

ZA diduga pernah mengambil 5 pucuk senjata api laras pendek di Sanger bersama dengan NH dan ZH. Senpi tersebut sebelumnya dibeli oleh SM di Filipina Selatan sekitar Desember 2015 lalu. SM ditangkap di wilayah Cilegon bulan lalu.

“Untuk para pelaku tersebut diketahui merupakan jaringan JAD, yang mayoritas merupakan JAD wilayah Semarang yang diketuai oleh Fauzan Mubarok, Amir JAD Semarang,” ungkap Boy.

Enam dari 7 orang terduga pelaku teror yang menyerang polisi di Pos Blackspot Terapy Jati Peteng, Kecamatan Jenu, Tuban Sabtu (8/4) sekitar pukul 10.00 WIB, tewas ditembak polisi. Sementara seorang tersangka yang berhasil ditangkap hidup hingga Sabtu (8/4) malam belum diketahu identitasnya dan masih dalam proses penyidikan intensif oleh pihak kepolisian.

Setelah berhasil melumpuhkan para pelaku teror ini dengan menembak mati para pelaku, pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa, mobil Terios nopol H 9037 BZ, 5 buah HP, pasport An Satria Aditama, alat komunikas (HT) beserta Charge, 2 buah Kitab, kotak amunisi berisi 42 butir, 3 buah ransel masing masing berisi pakaian, buku jihat, 6 Pucuk senpi rakitan Laras pendek, 6 butir peluru, 4 buah sangkur, 3 buah sarung sangkur.

Kemudian polisi juga mengamankan 2 buah jaket, 4 buah sarung tangan, 2 buah jaket, masker kain, topi merk AUS, jam tangan merk Lauren Adelin, kartu ATM BRI no 6013013336993303, 2 buah peta Jabar dan Jatim, buku panduan pendidikan militer, 2 buah tas warna hitam, 3 buah dompet, KTP atas nama Endar Prasetyo, KTP atas nama Satria Aditama, SIM B1 umum atas nama Adi Handoko dan SIM C atas nama Yudistira Rostri Prayogi.

Kronologi

Aksi teror tersebut bermula saat itu 2 anggota Satlantas sedang berjaga di pos Blackspot Terapy, Tuban melihat kendaraan Terios warna putih Nopol H 9037 BZ berjalan pelan dari barat (arah Semarang) tepat di depan pos, kemudian kendaraan itu berhenti, selanjutnya membuka jendela tengah sebelah kiri dan tiba-tiba salah satu penumpang yang duduk di bangku tengah melakukan penembakan ke arah petugas dan 2 orang lainnya mengarahkan senjata api ke arah anggota polisi lalu lintas (Polantas) itu.

Mendengar suara tembakan itu, kedua petugas tersebut langsung tiarap dan tidak membalas melakukan penembakan. Kemudian Aiptu Yudi menghubungi komando dan jajaran dengan menggunakan HT untuk melakukan penghadangan terhadap para pelaku.

Kemudian dilakukan penghadangan oleh anggota Polantas di depan Polsek Jenuh dengan Polsek Jenu pada kendaraan Terios H 9037 BZ yang melaju ke arah timur. Selanjutnya kendaraan pelaku putar balik ke arah barat dan dilakukan pengejaran terhadap kendaraan pelaku. Pada jarak 1 km dari Mapolsek Jenu arah barat kendaraan pelaku berhenti dan ke 6 penumpang lari masuk semak-semak.

Mengetahui hal itu, seluruh anggota Polres Tuban disiagakan untuk melakukan pengejaran yang dipimpin oleh Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad SH, SIK, MH dengan dibantu komandan Kodim 08 11 beserta jajarannya serta juga dibantu juga oleh tim Gegana Polda Jatim.

Dalam pengajaran tersebut terjadi baku tembak antara pelaku dengan polisi, kemudian ke 6 pelaku bisa ditangkap dalam keadaan meninggal dunia, setelah mengamankan TKP seluruh pelaku dievakuasi ke rumah sakit Dr Koesma Tuban.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, selanjutnya jenazah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Demikian keterangan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera setelah menerima laporan dari Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad SH, SIK, MH.

Identitas Teroris

Melalui keterangan dari Kadiv Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, Minggu (9/4), 4 dari 6 teroris yang tewas tersebut berhasil diidentifikasi. Polisi masih terus melakukan identifikasi terhadap pelaku lainnya.

Berikut keempat identitas teroris yang beraksi di Tuban Sabtu (8/4):

1.Nama : Adi Handoko

Tempat, tanggal lahir: Batang, 29 Maret 1983

Alamat: Dk. Limbangan, Kec. Tersono, Kab. Batang

2.Nama : Satria Aditama

Tempat, tanggal lahir: Semarang, 28 Oktober 1998

Alamat: Jalan Taman Karonsih, Kec. Ngaliyan – Semarang

No. Paspor : B4284092

3.Nama : Yudhistira Rostriprayogi

Tempat, tanggal lahir: Kendal, 14 Februari 1998

Alamat: Ds. Cepokumulyo, Kec. Gemuh, Kab. Kendal

4.Nama : Endar Prasetyo

Tempat, tanggal lahir: 28 Juni 1965

Alamat: Dk. Limbangan, Kec.Tersono, Kab. Batang

Para pelaku terorisme melakukan penembakan polisi lalu lintas lantaran dendam karena komandannya ditangkap Densus 88 di Lamongan beberapa waktu lalu.

“Mereka melakukan amaliah (balas dendam),” kata Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin kepada wartawan di Mapolres Tuban, Sabtu 8 April 2017. (Ardiansyah Mahari)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru