Kamis, 17 Juli 2025

ABN Partai NasDem: Pengalaman & Kesempatan Berharga

Presiden Joko Widodo bersama pimpinan dan peserta Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem (Ist)

Oleh: Saharuddin

Partai NasDem baru selesai mengadakan pendidikan di Akademi Bela Negera (ABN) Partai NasDem. Dibawah ini Bergelora.com memuat tulisan kesan dari Saharuddin, Mahasiswa ABN dari DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah. (Redaksi)

MENGIKUTI pendidikan di Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem adalah pengalaman pertama dan paling berharga bagi saya. Banyak hal-hal baru yang saya temukan. Bukan hanya pengetahuan tetang politik dan wawasan kebangsaan, tapi juga pengalaman lain yang jika dituliskan akan membutuhkan waktu khusus.

Sebut saja pengalaman bertatap muka langsung dengan ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh dan coba memahami apa sesungguhnya yang sedang digagas dan dipersiapkan oleh beliau buat bangsa ini.

Saat memberi sambutan pada peresmian ABN beberapa waktu lalu Saya ingat benar Beliau menegaskan Parpol tidak hanya bertugas sebagai pembuat undang-undang dan produk hukum, tapi juga ikut serta mengawasi dan ikut menjalankan pemerintahan. Parpol juga wajib menjaga dan turut serta membangun karakter bangsa, serta menjaga apa yang dulu disebut oleh bapak bangsa kita yakni menjaga stabilitas.

Mendengar dan coba memahami pernyataan Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh di atas, sebagai mahasiswa angkatan pertama saya jadi mengerti apa yang sesungguhnya memotivasi beliau mendirikan Kampus ABN ini. Sebuah keresahan akan kondisi Bangsa dan Negara hari ini, dimana partai politik di anggap tidak mampu lagi menjawab semua permasalahan sosial, politik maupun persoalan budaya serta semakin merosotnya nilai-nilai kebihinnekaan dan gotong royong di dalam masyarakat modern akhir-akhir ini.

Belum lagi akhir-akhir ini ada yang sengaja memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI dengan mangkambing hitamkan sistem demokrasi yang dianut bangsa ini. Demokrasi dan Pancasila dianggap tidak baik untuk diterapkan dalam sistem bernegara hari ini.

Dengan ungkapan di atas mereka bahkan tidak segan-segan menghujat dan bahkan ingin mengganti sitem demokrasi yang belum tentu cocok untuk diterapkan di nagara yang berbihineka ini.

Mungkin saya salah, tapi saya menyakini benar bahwa keresahan inilah yang membuat ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh dengan gagasan “Restorasi Indonesia” menyatakan sikap bahwa sistem Demokrasi tidak perlu di rubah apa lagi digantikan dengan sistem politik lainnya.

Saya sangat setuju dengan gagasan ini. karna menurut saya yang masih awam ini, justru elite-elite politiklah yang perlu diganti karna mereka tidak paham akan posisi mereka ketika diberi amanah oleh rakyat.

Saya mulai memahami bahwa pendirian Kampus ABN Partai Nasdem, untuk menjawab keresahan bangsa ini akan jati dirinya sendiri. Saya harus akui bahwa satu-satunya partai politik yang berani mendidik kadernya secara sistematis dan provesional adalah Partai NasDem. Tidak heran jika mendenger pidato Presiden Jokowidodo saat pembukaan kampus ABN mengajak dan meminta partai politik untuk melakukan hal yang sama seperti dilakukan Partai NasDem.

Terkait kritik pada atribut atau seragam yang kami gunakan selama berada di Kampus ABN seperti diberitakan sejumlah media, menurut saya biasa-biasa saja. Mungkin mereka tidak punya bahan kritikan lain yang lebih subtantip, sehingga hanya menyasar pakaian yang kami kenakan.

Walaupun banyak yang memandang miring ABN ini, bagi saya mengikuti pendidikan di Kampus ABN ini adalah kesempatan pertama yang tidak mungkin datang untuk kedua kalinya. Disini, saya dan 500 mahasiswa dari penjuru negeri ini diberi pendidikan politik dan berbagai pengetahuan lainnya untuk menjadi pemimpin di masa depan dengan motto utama “Cerdas, Militan dan Terampil”.

 

ABN Partai NasDem: Pengalaman & Kesempatan Berharga

Oleh: Saharuddin

Partai NasDem baru selesai mengadakan pendidikan di Akademi Bela Negera (ABN) Partai NasDem. Dibawah ini Bergelora.com memuat tulisan kesan dari Saharuddin, Mahasiswa ABN dari DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah. (Redaksi)

MENGIKUTI pendidikan di Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem adalah pengalaman pertama dan paling berharga bagi saya. Banyak hal-hal baru yang saya temukan. Bukan hanya pengetahuan tetang politik dan wawasan kebangsaan, tapi juga pengalaman lain yang jika dituliskan akan membutuhkan waktu khusus.

Sebut saja pengalaman bertatap muka langsung dengan ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh dan coba memahami apa sesungguhnya yang sedang digagas dan dipersiapkan oleh beliau buat bangsa ini.

Saat memberi sambutan pada peresmian ABN beberapa waktu lalu Saya ingat benar Beliau menegaskan Parpol tidak hanya bertugas sebagai pembuat undang-undang dan produk hukum, tapi juga ikut serta mengawasi dan ikut menjalankan pemerintahan. Parpol juga wajib menjaga dan turut serta membangun karakter bangsa, serta menjaga apa yang dulu disebut oleh bapak bangsa kita yakni menjaga stabilitas.

Mendengar dan coba memahami pernyataan Ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh di atas, sebagai mahasiswa angkatan pertama saya jadi mengerti apa yang sesungguhnya memotivasi beliau mendirikan Kampus ABN ini. Sebuah keresahan akan kondisi Bangsa dan Negara hari ini, dimana partai politik di anggap tidak mampu lagi menjawab semua permasalahan sosial, politik maupun persoalan budaya serta semakin merosotnya nilai-nilai kebihinnekaan dan gotong royong di dalam masyarakat modern akhir-akhir ini.

Belum lagi akhir-akhir ini ada yang sengaja memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI dengan mangkambing hitamkan sistem demokrasi yang dianut bangsa ini. Demokrasi dan Pancasila dianggap tidak baik untuk diterapkan dalam sistem bernegara hari ini.

Dengan ungkapan di atas mereka bahkan tidak segan-segan menghujat dan bahkan ingin mengganti sitem demokrasi yang belum tentu cocok untuk diterapkan di nagara yang berbihineka ini.

Mungkin saya salah, tapi saya menyakini benar bahwa keresahan inilah yang membuat ketua Umum partai Nasdem Surya Paloh dengan gagasan “Restorasi Indonesia” menyatakan sikap bahwa sistem Demokrasi tidak perlu di rubah apa lagi digantikan dengan sistem politik lainnya.

Saya sangat setuju dengan gagasan ini. karna menurut saya yang masih awam ini, justru elite-elite politiklah yang perlu diganti karna mereka tidak paham akan posisi mereka ketika diberi amanah oleh rakyat.

Saya mulai memahami bahwa pendirian Kampus ABN Partai Nasdem, untuk menjawab keresahan bangsa ini akan jati dirinya sendiri. Saya harus akui bahwa satu-satunya partai politik yang berani mendidik kadernya secara sistematis dan provesional adalah Partai NasDem. Tidak heran jika mendenger pidato Presiden Jokowidodo saat pembukaan kampus ABN mengajak dan meminta partai politik untuk melakukan hal yang sama seperti dilakukan Partai NasDem.

Terkait kritik pada atribut atau seragam yang kami gunakan selama berada di Kampus ABN seperti diberitakan sejumlah media, menurut saya biasa-biasa saja. Mungkin mereka tidak punya bahan kritikan lain yang lebih subtantip, sehingga hanya menyasar pakaian yang kami kenakan.

Walaupun banyak yang memandang miring ABN ini, bagi saya mengikuti pendidikan di Kampus ABN ini adalah kesempatan pertama yang tidak mungkin datang untuk kedua kalinya. Disini, saya dan 500 mahasiswa dari penjuru negeri ini diberi pendidikan politik dan berbagai pengetahuan lainnya untuk menjadi pemimpin di masa depan dengan motto utama “Cerdas, Militan dan Terampil”.

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru