Minggu, 24 Agustus 2025

ADA APA NIH…? WHO Tunjuk Indonesia jadi Pusat Produksi Vaksin mRNA, dr. Tifa Meradang

JAKARTA – Merebaknya kasus cacar monyet di berbagai negara dan pengalaman Covid 19, membuat WHO menunjuk Indonesia pusat produksi vaksin mRNA.

Menjadi salah satu dari 13 Negara, Indonesia menjadi pusat produksi vaksin mRNA di Asia Tenggara yang ditunjuk langsung oleh WHO.

Secara resmi di hadapan Menter Luar Negeri Retno Marsudi, WHO mempercayai Indonesia sebagai pusat produksi vaksin mRNA di Asia Tenggara.

Hal itu membuat dr Tifa berekasi keras, dokter yang menjadi pegiat media sosial dan kerap mengkritisi pemerintah ini pun bersuara.

“Seandainya kalian semua tahu apa maksudnya. 278 Juta orang, yang 96 % darinya ber IQ rata-rata 77, memang ideal sekali untuk keperluan ini,” tulis dr Tifa dalam akun Twitter miliknya, seperti dikutip Hops.ID, Sabtu, 28 Mei 2022.

Dia pun lebih tegas mengatakan bahwa penunjukan Indonesia menjadi pusat produksi vaksin mRNA di Asia Tenggara semacam sebuah kelinci percobaan yang mengorbankan manusia.

“Monyet mahal, manusia lebih murah, malah mungkin gratis, dikasih minyak goreng seliter udah seneng,” tuturnya.

Kritikan pedas dr Tifa terhadap WHO dan Pemerintah Indonesia ini pun ramai dikomentari oleh netizen, mengingat kapasitasnya sebagai seorang dokter.

“Disimulasi yang mereka lakukan ini, ‘asumsi’ yang meninggal 270 juta jiwa di seluruh dunia, angkanya itu loh, kok ya hampir setara dengan jumlah penduduk RI, kebetulan aja? tanya akun AlphaZenyth.

Dugaan skema dari WHO perihal simulasi wabah virus (Twitter @DokterTifa)

“Kenapa harus Indonesia??,” tanya pemilik akun JepiGUN23.

“Pandemi C19 membuatku ragu menggunakan jasa pengobatan modern medical science,” ungkap EkowinY.

Bahkan ada yang menduga bukan hanya vaksin mRNA saja yang akan berdiri di Indonesia, melainkan yang lain.

“Pabrik vaksin akan banyak berdiri di negeri ini,” sahut akun asyarif08.

Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, permasalahan vaksin memang termasuk isu yang menjadi perdebatan di masyarakat, terutama setelah terendus aroma bisnis dari beberapa kalangan yang dekat dengan penguasa. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru