Pada tanggal 5 September, di Nagoya, Jepang, sebuah jurnal akademis berjudul “Izu View the World” menerbitkan sebuah artikel yang ditulis oleh Kobayashi Koichi, profesor politik internasional di Universitas Nagoya. Dalam artikel tersebut penulis percaya bahwa dalam 10 tahun mendatang, Amerika Serikat sangat mungkin tiba-tiba terpecah dan runtuh! Begitu artikel itu terbit, serta merta menyebabkan keributan di seluruh dunia. Pakar energi, Dr Kurtubi kepada pembaca Bergelora.com membantahnya. (Redaksi)
Oleh: Dr. Kurtubi
PERAN Infrastruktur transportasi dan energi Amerika Serika mirip Indonesia, terdiri dari rupa-rupa etnis. Semboyannya sama,–berbeda-beda tapi satu. Di kita, mayoritas bangsa Indonesia adalah etnis Jawa. Jauh sebelum Belanda datang, Kerajaan-kerajaan berbasis etnis yang ada di kepulauan Nusantara selalu ingin saling menaklukkan. Justru sifat ini yang dimanfaatkan Belanda untuk menaklukkan dan menjajah seluruh kerajaan berbasis etnis yang ada di kepulauan Nusantara yang kini bernama Indonesia.
Dijajah Belanda 350 tahun, ini fakta sejarah kita. Lalu para intelektual terdidik, pemimpin bangsa yang berasal dari berbagai etnis dan agama ditahun 1945 bersepakat membentuk negara baru yang tidak berbasis etnis maupun agama. Negara Baru ini bernama NKRI dimana semua etnis dan agama bisa hidup bersama.
Kita-kita ini sekarang bisa hidup beranak bercucu berketurunan, hidup bersama di negeri ini, meski beda etnis dan agama. Sama dengan Amerika Serikat, Indonesia juga bisa berpotensi pecah luluh lantak. Jika konsensus NKRI dilanggar dengan upaya membentuk Kerajaan atau negara baru baik berbasis etnis atau berbasis agama.
Negara Amerika Serikat dianalisa oleh ahli dari Jepang bisa akan pecah dalam 10 tahun mendatang, karena memang ada bibit dan alasan untuk pecah. Faktor yang bisa bikin pecah itu apa ? Menutur saya, bangsa Amerika setidaknya sejauh ini telah gagal dalam 2 hal.
Sejak Negara USA lahir, bangsa yang plural ini gagal menghilangkan atau menghapus 100% sentimen perbedaan ras hingga hari ini. Bahkan Trump secara tersirat menjual dan mempolitisir isu ras untuk tujuan politik memenangi jabatan USA-One. Meski sebenarnya, sejak Abad ke XIX Presiden Abraham Lincoln sudah resmi menghapus diskriminasi ras.
Bertahun-tahun kemudian didukung oleh pemimpin berkulit hitam Martin Luther King yang terkenal dengan “mimpinya”. Ia bermimpi ingin melihat suatu saat diskriminasi ras hilang 100% dan rakyat Amerika bersatu hidup dalam harmoni, persamaan hak, dan kedamaian.
Sejak di Middle School dan High School, pelajaran “American History dan American Government” sudah diajarkan ke siswa bahwa bangsa Amerika selama sekitar 2 Abad gagal menghapus dan melarang dengan Undang-Undang kepemilikan senjata api oleh rakyatnya, meski sudah ada ribuan kasus dimana orang-orang yang tidak bersalah ditembak oleh orang atau murid sekolah dengan senjata api legal. Setiap orang Amerika, bahkan orang asing yang sudah tinggal lama di Amerika bebas membeli dan menyimpan senjata api dengan alasan untuk membela diri.
Kalau prosentase orang Amerika yang berkulit berwarna secara pasti akan menjadi mayoritas,– ini pasti akan terjadi. Pasalnya, Undang-Undang Amerika Serikat mengatur bahwa siapapun yang lahir di bumi Amerika Serikat, langsung menjadi Warga Negara Amerika. Tanpa diminta, rumah sakit langsung otomatis mengurus paspor Amerika Serikat bagi si bayi yang lahir, tanpa memandang kewarganegaraan orang tuanya.
Sehingga setiap tahun ada ratusan ribu imigran datang ke Amerika Serikat. Mereka adalah orang-orang hispanic atau Latino berbahasa Spanyol yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan. Juga Orang-orang berbahasa Arab dari Palestina, Sudan, Somalia, Afghanistan, Mesir, Irak, Suriah, Saudi, Yaman, Libya, Urdu dan laiinnya. Bahkan banyak imigran yang berasal dari negara-negara musuh Amerika Serikat seperti Vietnam, Jepang, Rusia, China, dan lainnya. Selain imigran dari India dan Pakistan. Ini juga yang menyebabkan jumlah muslim dan masjid di Amerika Serikat berkembang pesat, Alhamdulillah.
Hampir di setiap penerbangan dari Timur Tengah ke Amerika Serikat selalu ada penumpang wanita India hamil yang mau melahirkan di Amerika Serikat. Itulah Amerika, Negara industri maju karena, Infrastruktur transportasi yang prima keseluruh negeri. Jalan raya sepanjang ratusan ribu kilometer keseluruh negeri sekelas jalan tol, dan gratis.
Harga mobil dan BBM di Amerika Serikat terendah diseluruh negara industri maju. Meski Trump tidak percaya dan tidak setuju dengan Climate Change, namun presiden-presiden Amerika sebelumnya sudah membangun 100 unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan akan membangun PLTN baru dengan Teknologi yang jauh lebih aman dan efisien, selain bebas emisi karbon dan polutan diseluruh negeri.
Faktor-faktor infrastruktur transportasi dan energy ini yang mendorong Amerika Serikat menjadi negara industri maju yang terdepan. Kini mendapat pesaing baru, China yang juga penya infrastruktur transportasi dan energi dengan jumlah PLTN terbanyak setelah Amerika Serikat.
Apakah Amerika Serikat dalam 10 tahun ini akan pecah dan luluh lantak? Dunia akan menyaksikannya. Tapi menurut saya, sepertinya tidak akan. Sebab sistem yang ada di Amerika Serikat, memberi ruang penggunaan logika dan nalar sehat di tengah masyarakat dengan kualitas dan jumlah perguruan tinggi dan SDM yang banyak serta memadai.