Oleh: Muhammad Zulfan
BERITA tentang Ukraina di media mainstream saat ini bisa dibagi tiga trending yaitu pertama, tentara Ukraina menang, Rusia gagal invasi dengan efisien.
Kedua, Rusia sengaja menyerang sipil dan yang ketiga, rakyat Ukraina menderita dan mengungsi ke negara tetangga.
Benarkah tentara Rusia kalah? Tapi mengapa Presiden Ukraina, Zelinsky terus minta minta No Fly Zone?
Bagi yang belum paham No Fly Zone, artinya perang dunia ke 3. ketika pesawat Rusia yang sekarang berkuasa di langit Ukraina diserang oleh NATO misalkan, maka Rusia akan balas tembak. Jadi tak terelakkan 3 negara dengan hulu ledak nuklir sebanyak 12.000 unit akan berperang. Mau demikian? Zelinsky dan media barat sudah jadi panitia kiamat dunia.
Dari sumber Kementerian Pertahanan Rusia, kini ada 60.000 sampai 100.000 pasukan Ukraina yang di dalamnya ada Aidar, C14 dan Azov Batalion, semuanya white supremacist dan nazi, pemuja Stephan Bandera. Mereka sedang terkepung di timur Ukraina,– tidak pernah mendapat perhatian media barat. Jadi berita-berita semacam itu tidak akan ditemukan di DW, AFP, Reauters atau BBC dan pengikut-pengikutnya di Indonesia.
Fog of War dan sibuknya media barat dan Rusia perang propaganda memang menyulitkan untuk mengetahui informasi yang sebenarnya terjadi di Ukraina. Tapi berdasarkan pengalaman perang di Syria, dan tekanan dari segala pihak rasanya sulit bagi Rusia untuk melakukan kebodohan seperti menyerang sipil.
Di Syria, strategi yang digunakan adalah mengisolasi para teroris binaan Amerika dan Arab Saudi, pada satu titik dan kemudian warga sipil dipindahkan ke tempat aman. Sementara.kaum teroris di pindahkan ke Idlib. Makanya Rusia membuat koridor kemanusiaan, memberi jalan untuk warga sipil mengungsi.
Kondisi sipil di Ukraina sangat menyedihkan, karena perang ini banyak yang harus mengungsi. Banyak yang tidak bisa mengungsi karena terancam nyawanya, oleh pasukan Neo Nazi. Tapi media barat dan barat pada umumnya seperti lupa bahwa ada ratusan ribu pengungsi orang Ukraina lain yang pergi ke wilayah Rusia, kenapa mereka tidak diberitakan Belum lagi pengungsi lain dari Timur Tengah dan Afrika, yang mengungsi karena serangan NATO.
Perang ini,– korban utamanya adalah warga Ukraina, Rusia dan seluruh Eropa. Dampak juga akan menyebar ke wilayah lain.
Perlu diingat, 25% produksi gandum dunia berasal dari Rusia dan Ukraina. Perang mendatangkan bahaya bagi pasokan gandum dunia.
Akibat embargo pada Rusia maka, rakyat Amerika dan Eropa harus membayar mahal untuk pengadaan migas.
Eropa juga akan dibanjiri pengungsi, pasti akan membebani ekonomi eropa, belum lagi pengungsi lain dari Asia dan Afrika.
Sekarang saatnya berdamai, Eropa ditantang untuk menjadi wilayah demokrasi, hentikan kebencian lepaskan dirimu dari paksaan Amerika dan bisnis senjatanya.
Hentikan kiriman senjata ke Ukraina, karena senjata ini akan jatuh juga dan sudah berada di tangan para ultra kanan pendukung Neo-Nazi.
Apa Eropa siap nantinya senjata kiriman mereka akan makan tuannya sendiri?
Dan nazi lain akan terus berkembang pesat di Eropa. Hentikan pelarangan untuk media Rusia. Biarkan wargamu mendapat informasi dari segala sisi. Bukankah pers juga pilar demokrasi yang selama ini mereka kampanyekan?
Yang pasti, Amerika akan perangi Rusia sampai titik darah terakhir rakyat Ukraina.
Penulis, Muhammad Zulfan, Sekretaris Jenderal Komite Persahabatan Indonesia-Rusia