Selasa, 7 Oktober 2025

Amerika Serikat: An Empire Eating Itself

Kerusuhan di Amerika Serikat yang terus berlanjut sampai saat ini. (Ist)

Kemunafikan Amerika Serikat semakin terungkap dimata dunia,– mempermalukan para pemuja dan pendukungnya. Semua nilai demokrasi, hak azasi manusia, kebebasan berbicara, keadilan dan kesetaraan yang selama menjadi alat untuk intervensi pada negara dan bangsa-bangsa lain,–menjadi api pergolakan di dalam negerinya sendiri. Sementara negara-negara lain sibuk berbenah untuk bangkit dan keluar dari dominasi Amerika membangun tatanan baru. Tony Cartalucci pengamat sosial dan politik di Amerika Serikat menulisnya dalam Global Research, 17 Juni 2020 pada link https://www.globalresearch.ca/america-empire-eating-itself/5716163 dan diterjemahkan untuk pembaca bergelora.com. (Redaksi)

Empire memiliki satu trik – pecahbelahlah dan taklukkan. Ketika semua wilayah, negara, dan rakyat di luar negeri habis dikonsumsi, maka ia akan menyasar dirinya sendiri. (Global Research)

Oleh: Tony Cartalucci

AMERIKA SERRIKAT mendapati dirinya dalam posisi yang unik,–sebagai sebuah empire (kerajaan) yang sedang menuju jurang kehancuran. Sementara negara-negara lain di seluruh dunia mulai berdiri dan bangkit secara ekonomi, militer, dan politik,–menutup jalan eksploitasi yang menguntungkan,– Amerika Serikat mendapati dirinya berbalik merusak dan menyerang sekutunya dan bahkan penduduknya sendiri,– baik dengan memeras kekayaan apa pun yang didapat dapat atau paling tidak,– untuk mencegah perpindahan kepentingan khusus Amerika saat ini dengan berbagai cara.

Pakar dan analis geopolitik F. William Engdahl melakukan pekerjaan yang mengesankan dengan menunjukkan bagaimana gejolak di Amerika Serikat saat ini didorong bukan oleh upaya akar rumput untuk menghadapi kepentingan khusus ini tetapi oleh kepentingan khusus itu sendiri.

Tidak peduli apa yang dipikirkan orang-orang yang turun ke jalan,– untuk suatu negara yang mahir dalam mengobarkan revolusi di luar negeri,–dengan cara yang sama kerusuhan dilakukan di rumah sendiri.–mereka memastikan dilakukan dengan cara yang paling aman dan paling menguntungkan.

Kisah Dua Restoran

Untuk menunjukkan betapa absurdnya “revolusi” terbangun di Amerika bisa dilihat dari dua restoran Domino’s Pizza dan Shake Shack. Keduanya menemukan diri mereka menjadi sasaran dari kekacauan di Amerika saat ini. Domino pada suatu titik di masa lalu yang jauh mendukung orang-orang yang sekarang menemukan diri mereka di antara pemerintahan Presiden AS Donald Trump, dan Shake Shack,– karyawannya dituduh meracuni petugas kepolisian Kota New York.

Dominos Pizza will go all-vegetarian for nine-day Navratri …

Masyarakat memboikot salah satu dan mendukung yang lain untuk menentang lawan politik mereka,–tanpa mau repot memeriksa siapa yang sebenarnya memiliki dua bisnis makanan dan minuman tersebut. Jika mereka melakukannya,– mereka akan melihat kedua restoran tersebut dimiliki oleh segelintir perusahaan investasi yang sama.

Investor di Blackrock, Vanguard, atau State Street Global Advisors lah yang memiliki saham dan keuntungan signifikan dari Shake Shack dan Domino’s – tidak peduli restoran mana yang anda boikot selama anda mendukung yang lain dalam bisnis mereka,– tidak penting dengan perlawanan yang dilakukan. Mereka sengaja mendanai kedua sisi kekacauan untuk memastikan permainan “revolusi” di Amerika.

Perhatikan tidak ada orang menyerukan boikot ‘Wall Street’. Tidak ada yang mengatakan “boikot mereka semua.” Tidak ada yang bisa menghubungkan tindakan meracuni polisi atau mendukung Presiden Trump adalah merupakan ketidakadilan yang dibuat oleh para korporasi.

File:Shake Shack Madison Square.jpg – Wikimedia Commons

Ini adalah cara klasik dalam pecahbelah dan penaklukan,– yang mencekik semua leher orang Amerika,–yan tidak menyadari ancaman bersama terhadap perdamaian dan kemakmuran mereka, yang menghabiskan gaji mereka setiap bulan, yang menyalurkannya ke pemusatan semua kekayaan di Wall Street.

Dan ketika pembangunan kembali dimulai,–jika bisa dimulai kembali,– orang Amerika juga yang akan membayar melalui pajak,– bukan para investor seperti Blackrock dan lainnya yang berada di Wall Street.

Meskipun terjadi kekacauan di jalan-jalan Amerika, perusahaan-perusahaan ini akan terus mengambil keuntungan dan investor mereka akan terus mengumpulkan kekayaan dan kekuasaan. Lanskap politik Amerika akan terus menyala memastikan tidak ada hal penting yang dapat dibangun untuk mengubah fakta dasar ini.

Dunia Keluar dari Hegemoni Amerika

Jika anda menonton berita atau mendengarkan aktivis yang berkeliaran di jalan-jalan Amerika, mungkin anda cenderung percaya mereka sedang membakar di sekitar lingkungan komunitas anda,– dan anda mengeluh tanpa henti tentang cara menghentikan semua itu.

Sementara, pada kenyataannya, seluruh dunia telah mulai bergerak keluar dari bawah bayang-bayang hegemoni global Amerika. Mereka tidak melakukannya dengan membakar bangsa mereka sendiri atau mengeluh tanpa henti kepada PBB,–dunia melakukannya dengan membangun alternatif-alternatif yang lebih unggul dari apa yang ditawarkan Amerika kepada dunia.

China adalah contoh sempurna dari negara yang menawarkan industri dan infrastruktur sebagai alternatif menggantikan ‘investasi’ Amerika, menggantikan peralatan perang Amerika yang mahal dengan campur tangan politik Amerika. China membangun bendungan, kereta api, pabrik, dan senjata yang terjangkau tanpa ikatan politik.

Rusia telah memberikan negara-negara di seluruh dunia alternatif untuk segala sesuatu mulai dari senjata dan energi hingga aliansi politik dan ekonomi.

Secara individual, negara-negara mulai menciptakan alternatif menggantikan monopoli Amerika yang tadinya tidak tertandingi. Bangkitnya Huawei yang tadinya dibawah Apple, sekarang jauh di atasnya,– adalah contoh sempurna. Rusia memposisikan dirinya sebagai mitra utama bagi negara-negara Timur Tengah yang kelelahan karena dengan cara Stewardship ala Amerika di wilayah tersebut.

This process – in fact – of doing just that has dominated the topic of geopolitics for years as America declines and lashes out and as nations patiently and systematically create these very sort of alternatives. Collectively it is called the “multipolar world order” and is one built on physical infrastructure like factories and railways – not spreadsheets and ticker symbols.

Bahkan di negara-negara yang lebih kecil, gagasan untuk menciptakan alternatif untuk hal-hal seperti platform media sosial yang dimonopoli oleh AS mulai bangkit memberdayakan negara-negara itu,– menjaga pendapatan lokal, dan menggusur pengaruh Amerika dari perbatasan mereka.

Masalah Amerika adalah bahwa kita telah lama meninggalkan pembangunan dan penciptaan berbagai hal,– dan sebaliknya Amerika telah berfokus pada paksaan, eksploitasi, pencurian dan manipulasi. Ini hanya berfungsi selama tidak ada orang lain yang mulai membangun dan mencipta. Selama tidak ada yang berusaha melindungi diri mereka dari penipuan keuangan dengan menciptakan sistem alternatif untuk berinvestasi dalam kemajuan nyata.

Proses diatas pada kenyataannya telah mendominasi topik geopolitik selama bertahun-tahun sampai membawa kemerosotan,– sementara negara-negara lain dengan sabar dan sistematis menciptakan alternatif menggantikan agenda Amerika pada dunia. Secara kolektif ini disebut “tatanan dunia multipolar” yang dibangun dengan infrastruktur fisik seperti pabrik dan kereta api.

Membangun Masyarakat Amerika

Wall Street tidak masalah dengan aktivis yang membakar bisnis di seluruh negeri,– bahkan yang mereka miliki. Karena mereka yang di Wall Street masih miliki 10 investasi lainnya yang akan terus dibayarkan oleh para aktivis.

Apa yang diinginkan Wall Street adalah agar masyarakat tidak memboikot semua bisnis yang mereka miliki. Mereka menciptakan alternatif lokal yang menjaga kekayaan di dalam komunitas. Konsentrasi kekayaan di Wall Street dan semua kekuatan dan pengaruh yang dibeli telah tersebar lebih merata di seluruh negeri.

Sosialisme palsu ditawarkan sebagai solusi,– sesuatu yang bisa tetap dilakukan dari Wall Street di Washington yang di bawah kendali mereka,– daripada mendistribusi kekayaan yang sesungguhnya berada dalam kendalikan setiap orang yang memiliki bisnis, tanah, dan alat-alat produksi dengan membangun dan mengoperasikan pabrik setempat.

Jika uang adalah kekuatan,–meminta atau bahkan menuntutnya dari mereka yang memilikinya untuk mengembalikannya tidak akan pernah bisa berhasil. Maka jangan lagi memberikannya kepada mereka secara sukarela. Sebagai gantinya simpan dan gunakan uang itu di masyarakat sebagai satu-satunya cara untuk mengarahkan orang-orang agar kembali bekerja,– daripada disalurkan ke Wall Street.

Jika orang Amerika menginginkan masyarakat yang lebih baik untuk hidup,–maka mereka harus membangunnya,–tidak memintanya dari Wall Street. Merekalah yang membakar bukannya membangun. Merekalah yang mengeluh bukannya bekerjasama,— entah secara sengaja berusaha menghalangi reformasi dan kemajuan nyata di Amerika Serikat, atau telah jatuh ke dalam lubang perangkap yang mereka gali sendiri.

Protes memiliki tempatnya,– terutama ketika digunakan untuk melindungi apa yang sedang dibangun. Tetapi sejauh untuk perubahan dalam dirinya sendiri,– tidak ada dalam sejarah,– kekerasan buta saja dapat membawa perubahan penting.

The woke revolution saat ini bukan pengecualian. Banyak pengunjuk rasa mengutip hal-hal seperti “Revolusi Perancis” – ini sangat jelas. Revolusi Perancis tentu saja berakhir dengan penggulingan satu monarki,–dan yang lain yang jauh lebih besar dipimpin oleh Napoleon Bonaparte,– menggantikannya.

Sampai hari ini Prancis masih dikendalikan oleh kepentingan pemodal korporasi yang sangat besar yang ada jauh di atas “demokrasi” dan “protes” rakyat Perancis. Militer Perancis tetap dikerahkan di banyak “bekas” koloni di Afrika untuk menegaskan kembali dirinya sendiri bersama barat dan sekutunya di Wall Street dan di Washington.

Jelas sesuatu yang lebih substansial perlu dilakukan daripada berkomitmen untuk kekacauan tanpa berpikir di jalanan dan keluhan tanpa akhir di media. Jika orang menginginkan kekuasaan, mereka perlu memiliki uang sebagai sarana untuk mendapatkannya. Untuk itu mereka harus berhenti menyerahkan gajinya ke Wall Street dan menyimpannya di komunitas mereka. Itulah bagaimana China dan Rusia dan seluruh dunia multipolar telah mengubah banyak hal secara global. Itulah satu-satunya cara untuk perubahan bagi orang Amerika di dalam negeri.

Membuang Kemunafikan Amerika  

Dalam beladiri Judo, energi musuh yang menyerang berbalik melawan mereka,– umumnya dalam bentuk lemparan yang spektakuler.

Di seluruh dunia,–sekarang adalah waktu yang tepat untuk memanfaatkan kemunafikan dari negara yang telah berpuluh-puluh tahun mengajar dunia tentang ‘demokrasi’, ‘hak asasi manusia, dan ‘kebebasan berbicara’,– sementara sekarang di dalam negera itu sendiri secara terbuka terjadi penghancuran atas semua hal di atas.

Berbagai lembaga yang didanai oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melalui National Endowment for Democracy (NED) yang beroperasi di luar negeri mendapati diri mereka dalam posisi yang sangat tidak menyenangkan untuk mengambil uang dari suatu negara yang terpapar penyakit kronis, rasis sistemik, terpecah, dan semakin kejam.

Bagaimana lembaga dan organisasi-organisasi yang didanai NED ini akan mengklaim bahwa mereka memajukan “demokrasi” atau “hak asasi manusia” dan terima kasih kepada pendanaan Amerika Serikat yang dermawan,– ketika demokrasi dan hak asasi manusia di Amerika Serikat sendiri telah rusak bahkan hancur?

Negara-negara yang selama ini diganggu oleh campur tangan Amerika Serikat dapat dengan mudah menghapus jejak Amerika Serikat yang terbukti rasis, anti demokrasi dan semakin munafik.

Dengan semua energi yang telah diinvestasikan Amerika Serikat dalam campur tangan di luar negeri, maka akan kembali memukul kembali ke Amerika Serikat.

Akhir dari Imperium (kekaisaran) tidak bisa dihindari. Negara-negara di dunia bisa dengan mudah menunggu dengan sabar. Karena Amerika Serikat adalah imperium yang memakan dirinya sendiri.

Selama dunia tetap bertekad untuk terus membangun alternatif yang lebih baik menggantikan tatanan dunia buatan Amerika,–proses akan terus berjalan menghapus hegemoni Amerika di seluruh dunia. Sebagian besar negara sangat ingin bekerja dengan rakyat Amerika sendiri, yang 99,999% diantaranya juga menjadi korban Wall Street dan Washington. Ini membantu menjelaskan kesabaran yang hampir tak berkesudahan dari negara-negara seperti Rusia dan China dalam menghadapi provokasi harian oleh Wall Street dan Washington.

Bagi orang Amerika, negara,–terserah kepada mereka,– seperti apa mereka akan tinggal begitu debu mengendap. Apakah membiarkan kekuasaan dan kekayaan tetap terkonsentrasi di Wall Street dan kekerasan terus ditabur mendorong pembenaran negara polisi menjadi lebih besar? Atau mulai berpikir dan bertindak untuk diri mereka sendiri?

Hanya waktu yang akan memberitahu!

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru