JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menegaskan hingga saat ini tidak ada kasus positif virus corona tipe baru atau novel coronavirus (2019-nCov) di Indonesia meski terdapat beberapa orang yang dalam pemantauan terkait virus tersebut.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam keterangannya dalam acara Forum Merdeka Barat 9 di Kementerian Kominfo Jakarta, Kamis mengatakan hingga saat ini ada 16 orang yang diperiksa dan lima di antaranya negatif, delapan orang masih dalam pemeriksaan, dan delapan orang lainnya tidak dilakukan pemeriksaan karena sudah kembali sehat.
Anung menampik kecurigaan yang menyebut Indonesia belum juga ada kasus positif virus corona, sementara negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura pun sudah melaporkan kasus tersebut.
“Tadi malam ada yang konfirmasi ke saya, mengatakan kenapa Indonesia masih negatif, saya ngomong inilah faktanya,” tegas Anung.
Dari 16 orang yang dalam tahap pemantauan karena memiliki gejala mirip dengan penyakit yang disebabkan oleh virus coronoa seperti batuk, demam, dan sesak napas, tujuh orang di antaranya warga negara asing dan sembilan lainnya warga negara Indonesia.
Anung mengungkapkan sebenarnya di berbagai wilayah Indonesia terdapat 34 orang yang dirumorkan memiliki gejala mirip seperti penyakit yang disebabkan oleh 2019-nCov, namun hanya 16 orang yang dilakukan pemeriksaan laboratorium di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.
Dia juga menegaskan tidak ada kasus kematian dari sejumlah orang yang diperiksakan tersebut. “Tidak ada cerita, sampai saat ini tidak ada yang meninggal, tidak ada yang gol (positif). Titik,” kata Anung.
Dia menyebut kriteria orang yang dalam pemantauan atau “people under observation” terkait virus corona adalah memiliki gejala demam, batuk, dan sesak napas dengan riwayat perjalanan ke Wuhan, riwayat kontak dengan penderita, atau menjadi bagian dari kegiatan yang berada di China dan memakan makanan tertentu yang berkaitan dengan virus tersebut.
Berdasarkan laporan resmi WHO terkait perkembangan situasi virus corona per tanggal 29 Januari 2020 kasus positif virus corona yaitu 6.065 kasus secara global. Sebanyak 5.997 kasus positif virus corona terjadi di China dengan 1.239 di antaranya mengalami gangguan kesehatan yang serius, 132 orang meninggal dunia, dan 9.239 orang lainnya diduga terjangkit virus tersebut.
Kasus positif virus corona di luar China juga naik menjadi 68 kasus di 15 negara dibandingkan hari sebelumnya 56 kasus di 14 negara. Sebanyak empat kasus baru ditemukan di Uni Emirat Arab setelah melakukan perjalanan secara individu ke Kota Wuhan.
Rute Ke China Dihentikan
Sementara itu kepada Bergelora.com dilaporkan, maskapai-maskapai penerbangan di berbagai negara menangguhkan rute perjalanan mereka ke China setelah infeksi virus corona mewabah ke seluruh dunia.
Dilansir dari Reuters, Jumat, Singapore Airlines Ltd mengatakan bahwa mereka akan mengurangi kapasitas pada beberapa rutenya ke daratan China pada bulan Februari menyusul peningkatan skala epidemi virus corona.
Pemangkasan itu termasuk penerbangan ke Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chengdu, Xiamen dan Chongqing, dan beberapa di antaranya diterbangkan oleh SilkAir, demikian maskapai penerbangan itu mengatakan di halaman Facebook-nya.
Maskapai penerbangan berbiaya rendah milik Singapore Airlines, Scoot, menyatakan mereka akan menangguhkan penerbangan ke 11 kota di China dari awal Februari hingga akhir Maret dan akan mengurangi frekuensi ke delapan tujuan Cina lainnya.
Pada saat yang sama, Turkish Airlines juga menangguhkan penerbangannya ke daratan China setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus Corona di China itu sebagai keadaan darurat global.
CEO perusahaan itu, Bilal Eksi, mengatakan di akun Twitter-nya bahwa penerbangan yang dijadwalkan untuk empat tujuan di Cina – Beijing, Guangzhou, Shanghai dan Xian – telah dibatalkan hingga 9 Februari, dengan mempertimbangkan keputusan terbaru WHO tersebut.
Di Amerika Serikat, organisasi persatuan pilot AS pada Kamis mengajukan gugatan ke pengadilan Texas guna mendapatkan perintah untuk penghentikan layanan penerbangan American Airlines AS-China di tengah wabah virus corona ini.
Allied Pilots Association menyebutkan “…ancaman kesehatan yang serius dan dalam banyak hal masih belum diketahui oleh coronavirus.”
Para pilot ini mengutip pula peringatan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit yang mencegah semua “perjalanan tidak penting” ke China.
Hingga Kamis, wabah virus corona ini dilaporkan telah menewaskan 170 orang dan menginfeksi hampir 8.000 penderita di seluruh dunia. (Web Warouw)