JAKARTA- Saat bangsa bersatu kembali dalam mengawal demokrasi karena demokrasi mengacu pada kaidah fair play yakni mengakui hasil pemilu dengan mekanisme konsitusi yang disepakati bersama oleh bangsa dan negera ini. Hal ini disampaikan oleh Romo Benny Susetyo dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) kepada Bergelora.com di Jakarta, Selasa (22/5)
“Tindakan inkonsitusional tidak bisa dibenarkan dalam menciptakan keadaban demokrasi. Demokrasia harus mengutama etika dan moralitas. Sportifitas harus diutamakan bukan pemaksaan kehendak karena kultur demokrasi akan melahirkan keadaban berpolitik,” tegasnya.
Ia mengingatkan, berpolitik harus tunduk moralitas publik bukan kepada ambisi kepentingan berkuasa.
“Karena kekuasan yang tanpa adab akan menghancurkan peradaban politik dibangun lewat mekanisme demokrasi,” tegasnya.
Romo Benny meminta publik untuk ikut serta menjaga kewarasan dan kesedian mengikuti proses demokrasi.
“Sebagai panggilan dalam mencapai pendewasan demokrasi karena demokrasi membutuhkan proses menjalankan konsitusi. Hanya dengan mekanisme demokrasi, konsitusi kita bisa menuju gerbang keadaban yang sejati,” jelasnya.
Tangkap 99 Orang
Kepada Bergelora.com dilaporkan, Kepolisian mulai hari Selasa (21/5) malam sampai Rabu (22/5) siang ini, sudah mengamankan 99 orang di beberapa titik lokasi kerusuhan.
“Pada siang hari ini kita bisa mengamankan 99 orang sekarang sedang diperiksa di Polres Jakarta Barat dan sebagian juga ada diamankan di Polda untuk didalami,” kata Kapolres Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Hariyadi di Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Dari hasil sementara disimpulkan mereka yang ditangkap bukan dari Jakarta sebagian massa dari Tasikmalaya, Banten dan Flores.
“Perusuh ini bukan dari Jakarta dan bukan dari Petamburan, dari pagi tadi kami bersama tokoh-tokoh FPI, juga kami dibantu para ulama untuk menghalau mereka,” kata Hengki.
Dijelaskannya bahwa sebagian besar mereka yang diamankan tercium bau alkohol, sehingga mereka cenderung berani.
“Dan kami saat ini coba untuk periksa urinenya pengalaman kami kalau hilang rasa takut rasa empati itu pasti ada penyebabnya apakah yang bisa menyebabkan stimulan halusinogen,” kata Kapolres.
Selain itu, dibantu juga dibantu tokoh- tokoh FPI dari Imam Besar FPI DKI Jakarta, katanya.
Dijelaskannya para pelaku yang diamankan ini sudah mempersiapkan untuk melakukan kerusuhan, membawa busur membawa bahan bakar untuk membakar,
“Mereka mengincar properti-properti warga dan juga polisi serta TNI,” kata Hengki. (ZKA Warouw)

