JAKARTA- Faktanya TBC (tuberkulosis) tidak hanya menyerang organ paru-paru.
Dikutip dari nhs.uk beberapa.waktu lalu, penyakit infeksi ini juga bisa menyerang organ lain, mulai dari ginjal, tulang belakang, otak, sampai kelenjar getah bening.
Pada kasus kelenjar getah bening, penyakit ini disebut sebagai TBC kelenjar.
Dimana TBC kelenjar tersebut bisa ditandai dengan munculnya benjolan di leher atau belakang telinga.
Hal itu seperti dijelaskan dalam Buku Mengapa Kita Batuk? (2016) karya dr. Samuel Sembiring.
Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa benjolan di leher atau di belakang telinga bisa jadi salah satu tanda dari TBC kelenjar.
Namun gejala tersebut juga bisa menjadi tanda penyakit lain seperti limfadenitis, limfoma, maupun lipoma.
Dalam kasus TBC kelenjar munculnya benjolan pada leher tersebut dikenal sebagai skrofula.
Skrofula dapat dipahami sebagai infeksi TBC pada kelenjar getah bening di leher yang umumnya ditularkan saat seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis (M.tb).
Kepada Bergelora.com dilaporkan, bakteri penyebab TBC yang awalnya ada di paru-paru, kemudian dapat berpindah tempat ke kelenjar getah bening terdekat seperti kelenjar getah bening di leher.
TBC kelenjar bisa dialami siapa saja, baik orang dewasa, lansia atau anak-anak yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.
Munculnya benjolan pada bagian leher, baik di sisi kanan maupun kiri memang menjadi tanda khas dari TBC kelenjar.
Benjolan tersebut biasanya akan terus membesar seiring berjalannya waktu. Saat disentuh, area di sekitar benjolan juga tak akan terasa nyeri.
Namun, skrofula biasanya disertai dengan gejala-gejala lain, di antaranya seperti:
– Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
– Tubuh terasa tidak nyaman
– Demam
– Berkeringat di malam hari
Sama seperti TBC lainnya TBC kelenjar juga dapat disembuhkan.
Dengan catatan, pasien harus disiplin konsumsi obat TBC yang diresepkan secara teratur hingga dinyatakan sembuh. (Calvin G. Eben-Haezer)