JAKARTA – Suluh Perempuan Indonesia, Dokter Tanpa Stigma, dan Jaringan Nakes Indonesia akan menyelenggarakan diskusi dan bedah buku “Bebaskan Kami Berkontrasepsi” karya Dr. Sandra Suryadana pada Minggu, (23/06/2024).
Menurut rilis yang diterima, buku ini akan membawa kita melihat dinamika dan potret, serta kontras polemik terkait penerapan alat kontrasepsi di Indonesia.
“Buku ini membantu kita membaca dan menyelidiki secara lebih mendalam beragam lapisan tantangan di balik masalah kontrasepsi di Indonesia. Ketimpangan akses dan kesenjangan pengetahuan, stigma, dan diskriminasi akan menjadi sorotan yang tidak hanya menjadi problem regional, namun menjadi masalah nasional yang penting untuk diperhatikan, “ujar Fentia Budiman, S.Kep., Ns selaku penanggung jawab acara.
Fentia menjelaskan bahwa dalam penerapan akses berkontrasepsi perlu pemahaman yang utuh, tidak hanya dalam konteks medis, tetapi juga merangkul aspek gender, untuk mengeksplorasi solusi-solusi inovatif yang dapat mengatasi tantangan tersebut.
“Kebijakan yang inklusif sangat dibutuhkan untuk implementasi pemakaian kontrasepsi, pun perlu ada kesepahaman yang terukur untuk melihat secara holistik problem kontrasepsi, yang tidak hanya pada aspek pemakaian kontrasepsi saja, tetapi lebih jauh melihat masalah kesenjangan akses, lapisan pengetahuan dan layanan yang berpadu dengan kualitas SDM Tenaga Kesehatan, “ lanjut Fentia.
Diskusinya sendiri akan mengambil tempat di Kelakar Coffee, Tebet, Jakarta Selatan, menghadirkan narasumber dari Aliansi Remaja Independen, Suara Kita, Dr. Sandra Suryadana (Penulis), Dr. Miranda Malonka (Penulis), Aliansi Laki-Laki Baru, Dewi Nova (Artivis).
Waspada PMS
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, PMS adalah singkatan dari Penyakit Menular Seksual yang hanya bisa dihindari dengan memakai alat kontrasepsi kondom saat berhubungan badan.
Sebenarnya, penyakit seksual tidak hanya HIV/AIDS. Namun ada banyak penyakit seksi yang cukup didengar. Penyakit seksual, atau penyakit menular seksual (PMS), adalah masalah kesehatan yang mendunia dan terus menjadi perhatian utama dalam bidang kesehatan masyarakat. Ragam penyakit seksual ini mencakup berbagai kondisi yang dapat ditularkan melalui kontak seksual, baik melalui hubungan seksual vagina, anal, atau oral. Dari infeksi bakteri hingga virus dan parasit, penyakit seksual memiliki dampak yang serius terhadap kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Sehingga, penting untuk membahas beberapa penyakit seksual beserta gejalanya. Berikut beberapa penyakit menular seksual (PMS) yang penting untuk diketahui:
1) HIV/AIDS
Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) jika tidak diobati. Ini mencakup sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi lainnya.
2) Gonore (kencing nanah)
Infeksi bakteri yang biasanya menyerang saluran reproduksi, tenggorokan, atau mata. Gejala gonore meliputi peningkatan keluarnya cairan dari saluran genital, rasa tidak nyaman saat buang air kecil, dan rasa sakit pada area genital.
3) Sifilis
Sifilis merupakan infeksi bakteri yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk luka di daerah genital atau mulut, ruam kulit, dan gejala sistemik yang lebih serius jika tidak diobati.
4) Kondiloma akuminata (kutil kelamin)
Infeksi virus HPV (Human Papillomavirus) yang menyebabkan pertumbuhan kutil di daerah genital, anus, atau mulut.
5) Herpes kelamin
Infeksi virus herpes simpleks yang menimbulkan luka lepuh di daerah genital atau sekitarnya. Gejala berulang dapat terjadi.
6) Klamidia
Klamidia termasuk bakteri Infeksi yang sering tidak menimbulkan gejala, tetapi jika ada gejala, mereka bisa termasuk keluarnya cairan dari saluran genital, nyeri perut, atau rasa tidak nyaman.
7) Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan infeksi parasit yang dapat menyebabkan gatal, peradangan, dan peningkatan keluarnya cairan dari saluran genital.
8) Infeksi jamur (seperti kandidiasis)
Infeksi jamur yang dapat mempengaruhi daerah genital dan menyebabkan gatal, peradangan, dan keluarnya cairan yang tidak biasa.
9) Vaginosis bakterial
Gangguan bakteri pada keseimbangan bakteri di vagina yang dapat menyebabkan bau tidak sedap dan peningkatan keluarnya cairan.
Penting untuk diingat bahwa beberapa PMS tidak dapat menimbulkan gejala atau gejalanya bisa muncul setelah beberapa waktu. Penting untuk mendapatkan perawatan medis dan berkonsultasi dengan kesehatan profesional jika memiliki kekhawatiran atau gejala penyakit menular seksual. Selain itu, praktik seks yang aman, seperti penggunaan kondom, dapat membantu mengurangi risiko penularan PMS. (Tedjo/Web)