Rabu, 10 September 2025

AYO GABUNG DAB..! Pamer Solidaritas Koperasi Kampung Jogja

YOGYAKARTA- Hari Koperasi ke-78 dirayakan warga miskin penghuni bantaran kali Winongo dan Gajahwong Yogyakarta. Tergabung dalam Paguyuban Kalijawi yang tengah menggelar HUT ke-13 ratusan emak bapak pamer festival pada Minggu (13/7/2025). Pamer kampung digelar di Plaza Pasar Ngasem menampilkan karya seni, workshop kreatif, aneka produk rumahan, dan potensi pengetahuan lokal lain.

 

Dua Wakil Menteri kabinet Prabowo hadir bersama meresmikan Inisiasi Ekosistem Kota. Ferry Juliantono, Wakil Menteri Koperasi dan Fahri Hamzah, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dengan didampingi Walikota Jogja dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) bersama tamu undangan turut melepaskan burung merpati sebagai simbol ungkapan damai dalam kebersamaan.

Festival ini menandai giat perjalanan panjang hampir 15 tahun ARKOM Indonesia, perkumpulan relawan arsitek yang kolabs membangun ekosistem kota dengan Paguyuban Kalijawi. Kerja tekun melibatkan kelompok komunitas KUNCI Study Forum & Collective, Ruang MES 56, Jalan Gembira, Harapan Fian, dan Air Warga, serta seniman-seniman dari ABDW Art Project, Ruang Gulma, Matrahita, Nada Bicara. Program yang mengangkat praktik baik warga dan penguatan kampung didukung pula kurator Dana Indonesia dari Kemendikbud dan LPDP.

Pergaulan kampung kreatif adalah benteng budaya menyangga arus dinamis warga kota. Hak warga mendapatkan ruang hidup layak, berkeadilan dan manusiawi. “Di bawah tekanan sosial ekonomi keseharian warga dapat menanggapi ekspresi bebas berbaur gotong royong. Tiap orang bicara dengan cara mereka sendiri”, kata Yuli Kusworo, Ketua ARKOM Indonesia.

Ditambahkan Heru Subroto, begawan koperasi rakyat, bahwa “Keamanan bermukim keluarga miskin sepanjang bantaran sungai kota adalah urusan negara dan masyarakat. Membangun kawasan mukim padat bukan semata penataan fisik tetapi jauh lebih penting cipta kondisi mental sosial tangguh dan solider. Berlalunya jargon revolusi mental di masa lalu, hari ini rakyatlah realisatornya”.

Kolaborasi multipihak mensyaratkan kerja bebas dan mandiri seiring peran kunci perempuan dan keluarga. Menurut Ainun Murwani, Ketua Koperasi Kalijawi, panggilan keterlibatan setiap keluarga menghimpun diri secara swakelola untuk beradaptasi terhadap lingkungan. “Kami bangga atas semangat kolektif ibu-ibu sepuh dan perempuan muda kampung yang didukung para suami mereka di mana anak-anak dan keluarga adalah potret wajah kota masa depan”.

Kepada Bergelora.com di Yogyakarta dilaporkan, transformasi organisasi dari bentuk Paguyuban menjadi Koperasi merupakan adaptasi untuk tumbuh kembang mewujudkan kota layak yang punya kampung ramah. Perubahan perilaku warga agar hidup berdampingan saling menguatkan dan tanggung jawab dalam urusan ekonomi dan sosial. (Hari Subagyo)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru