JAKARTA- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengajak para tokoh dan para penulis serta fotograper untuk dapat menghasilkan sebuah karya tulis dan foto yang bisa mengangkat potensi-potensi yang ada di desa agar dapat diketahui masyarakat di Indonesia hingga mancanegara. Hal itu disampaikan Eko Putro Sandjojo saat menghadiri peluncuran buku dan pameran fotografi tentang Danau Toba dan Mangongkal Holi karya Hasiholan Siahaan di Institut Francis Indonesia beberapa waktui lalu..
Menurutnya, peluncuran buku dan pameran fotografi tentang sebuah potensi yang ada di desa bisa turut memajukan desa karena dapat diketahui oleh masyarakat baik dari dalam negeri maupun mancanegara.
“Peluncuran buku maupun pameran fotografi dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi yang ada di desa. Masyarakat bisa dapat mengetahui dan akan lebih mudah dalam menentukan potensi pembangunan yang ada di desa,” kata Eko dalam peluncuran buku karya Hasiholan Siahaan juga turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Maruarar Sirait dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Miranda Goeltom serta Wakil Duta Besar Prancis untuk Indonesia Charles-Henri Brosseau.
Salah satu karya tulis dan foto yang diangkat oleh Hasiholan adalah tentang segala potensi yang terdapat di Danau Toba maupun daerah lainnya yang terdapat disekitar Danau Toba. Eko menilai, sejumah potensi yang ada di sekitar Danau Toba sudah cukup lengkap baik dari sektor wisata, kebudayaan, pertanian maupun perikanan.
Sehingga, dengan adanya sebuah karya dari Hasiholan dapat kembali membuka mata masyarakat tentang potensi yang ada didaerah sekitar Danau Toba.
“Saya berharap masyarakat dapat mengetahui tentang potensi yang ada di sekitar Danau Toba sehingga masyarakat juga dapat turut berpartisipasi dan berinvestasi dalam pembangunan di sekitar Danau Toba,” ujarnya.
Lebih lanjut, Eko menyampaikan bahwa Kemendes PDTT memiliki 4 program prioritas yakni pengembangan produk unggulan desa, pembangunan embung, pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan sarana olahraga. Untuk sekitar danau toba, produk ungguan desanya sebenarnya sudah bisa ditentukan dengan pengembangan agriculture estate, tourism estate maupun ekonomi kreatif yang bisa mendatangkan investasi di sekitar danau toba.
“Untuk embung air, danau toba gak perlu embung air karena tinggal dibuat sodetan-sodetan sehingga sawahnya bisa mengalir sepanjang tahun. Kalau untuk BUMDes, seharusya bisa dikembangkan di Danau Toba sehingga pendapatan bisa tinggi dan desanya bisa mandiri,” tambahnya.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, dalam kesempatan tersebut, Eko membeli sebanyak 60 buku yang akan disumbangkan ke Kedutaan Prancis untuk bisa disebarkan kepada orang-orang Prancis agar dapat turut mengetahui segala potensi yang ada disekitar Danau Toba dan menjadi sebuah ketertarikan bagi para investor yang berasal dari Prancis untuk dapat berinvestasi di sekitar Danau Toba.
“Mudah-mudahan hasil karya Hasiholan ini bisa diikuti oleh tokoh-tokoh atau penulis daerah lainnya. sehingga Indonesia yang kaya ini bisa dilihat oleh kita semua dan bisa dilihat oleh bangsa-bangsa lain di dunia dan bisa ikut membantu memajukan desa-desa yang ada di Indonesia,” tutupnya. (Andreas Nur)