Selasa, 7 Oktober 2025

AYOOO….! 300 Warga Jakarta Korban Banjir Siap Gugat Anies, Jumlah Masih Bisa Bertambah

Mobil korban banjir DKI Jakarta 2020. (Ist)

JAKARTA – Sebanyak 300 warga Jakarta sudah mendaftarkan diri ke Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020 untuk menggugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Jumlah ini masih bisa bertambah karena posko pendaftaran masih dibuka.

“Tiga ratus orang yang lapor tapi data lengkap baru 100 orang,” kata koordinator Tim Advokasi Korban Banjir DKI Jakarta 2020, Alvon Kurnia Palma, kepada pers Selasa (7/1).

Posko itu dibuka secara online. Warga bisa mengirim ke e-mail: banjirdki2020@gmail.com. Ke-100 orang itu telah melengkapi data:

1. Nama, alamat, no telp/HP, KTP DKI Jakarta.

2. Rincian dan perkiraan jumlah kerugian.

3. Foto-foto bukti kerugian.

4. Waktu kejadian/peristiwa sama, yakni tanggal 1 Januari 2020.

“Untuk siapa saja yang jadi tergugat, masih dirumuskan. Tapi yang pasti salah satunya Pemprov DKI cq Gubernur Anies Baswedan,” ujarnya.

Jumlah di atas tidak tertutup kemungkinan akan bertambah. Mengingat waktu pendaftaran masih dibuka hingga Kamis (9/1) lusa. Namun, tidak memungkinkan juga akan diperpanjang melihat situasi terkini. Bagi yang belum lengkap datanya, masih ditunggu Tim Advokasi.

“Banjir besar kali ini diduga kuat adalah akibat ketidakmampuan dan kelalaian Pemprov DKI cq Gubernur Anies Baswedan dalam pencegahan dan penanggulangan banjir yang mana juga telah mengakibatkan jatuhnya sejumlah korban jiwa dan kerugian materiil yang sangat besar,” kata Alvon.

Berikut ini sebagian sebaran data penggugat yang telah masuk:

1. Duri Kosambi, Cengkareng, Jakbar

2. Pondok Bambu, Duren Sawit, Jaktim

3. Pondok Labu, Jaksel

4. Pesanggrahan, Jaksel

5. Kayu putih, Jaktim

6. Cipinang Kebembem, Jaktim

7. Petukangan, Jaksel

8. Benhil, Jakpus

9. Kebayoran Lama, Jaksel

10. Green Garden, Jakbar

11. Penjaringan, Jakut

12. Grogol Petamburan, Jakbar

13. Pasar Minggu, Jaksel

14. Pulo Gadung, Jaktim.

Pusat Ambil Alih

Kepada Bergelora.com dilaporkan sebelumnya, Azas Tigor Nainggolan Advokat dan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) meminta agar pemerintah pusat mengambil alih penanganan penyelamatan warga korban banjir saat ini.

“Pemerintah pusat perlu segera membentuk sebuah badan di bawah presiden untuk  Penanggulangan Masalah Lingkungan Hidup dan Banjir Jakarta, Banten dan Jawa Barat,” ujarnya.

Azas Tigor Nainggolan juga mengusulkan presiden Jokowi segera membentuk satu Badan Nasional di bawah koordinasi presiden untuk menangani bantuan dan perbaikan wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Ia juga mengingatkan bahwa buruknya dampak banjir Jakarta 1 Januari 2020 bukti kuat bahwa memang Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta tidak bisa bekerja dan tidak bisa memimpin.

“Semua kita semua sadar bahwa memilih Anies sebagai gubernur Jakarta adalah salah besar dan hanya membuat bencana jadi lebih buruk dampaknya. Padahal presiden Jokowi sudah menandakan memecat Anies Baswedan dari posisi menteri Pendidikan karena Anies Baswedan tidak bisa bekerja dan tidak bisa memimpin. Semoga kota sadar dan sadar betul bahwa memang Anies TIDAK BISA  KERJA – TIDAK BISA MEMIMPIN,” tegasnya.

Sekedar perbandingan saja, untuk korban banjir Jakarta, Anies justru meminta   warga Jakarta turun tangan nyumbang korban banjir. Gubernur Jakarta Anies mengajak seluruh warga Jakarta dan sekitarnya untuk turut memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di wilayah ibu kota.

“Bantuan logistik yang diberikan donatur dianggap meringankan para pengungsi dari musibah bencana banjir. Sementara untuk kesiapan banjir Jakarta Anies Baswedan tidak melakukan kerja apa-apa,” ujarnya.

Sampai saat ini pun ujar Azas Tigor, Anies Baswedan sebagai gubernur Jakarta tidak menyampaikan permintaan maaf kepada warga Jakarta atas banjir yang terjadi di Jakarta. Justru Anies mencari dan menyalahkan pihak lain sebagai penyebab banjir Jakarta, terutama menyalahkan kiriman air hujan dari hulu di Bogor.

“Sementara sampai hari ini masih banyak korban banjir Jakarta yang belum mendapat bantuan dari pemprov Jakarta. Masih ada wilayah di Jakarta yang banjir dan air ya belum surut. Masih banyak juga para korban banjir di tempat pengungsian tanpa diurus baik oleh aparat pemprov Jakarta,” ujarnya.  (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru