Senin, 15 September 2025

BANGUN JENDERAL…! Benny Rhamdani: Saatnya Prabowo Sadari Kebohongan Orang Disekitarnya

Benny Rhamdani dan Adian Napitupulu bersama angkatan 98. (Ist)

JAKARTA- Kegagalan tim hukum Capres dan Cawapres Prabowo-Sandi di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk membuktikan kecurangan dalam Pemilihan Presiden 2019 harus menjadi pelajaran bagi Prabowo Subianto bahwa dirinya sudah terlalu sering diberikan angin kebohongan oleh orang-orang disekitarnya. Hal ini ditegaskan oleh Benny Rhamdani dari Aktivis 98 kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (28/6).

“Saatnya Prabowo benar-benar bangun dari tidurnya. Prabowo harus disadarkan bahwa selama ini dia dininabobokan dengan berita-berita palsu dari orang disekitarnya yang menyatakan tentang kemenangan dirinya bersama Sandi di Pilpres 2019,” jelasnya.

Saat ini menurut Benny Rhamdani, masyarakat menunggu sikap satria seorang mantan Komandan Kopassus untuk mengakui kemenangan pasangan calon presiden Jokowi-Maaruf dalam Pilpres 2019.

“Belum terlambat untuk menunjukan ke publik bahwa pada dirinya masih ada sedikit jiwa ksatria dan sikap kenegarawanan, yaitu segera bicara didepan publik untuk menyampaikan penghormatan dan menerima dengan penuh rasa hormat atas putusan MK serta mengakui kewenangan Jokowi-Amin sebagai kemenangan demokrasi,” tegasnya

Ia mengingatkan, bahwa upaya hukum yang dilakukan oleh Prabowo-Sandi telah selesai dengan keputusan yang final dan mengikat. Hal ini telah mengakhiri pertarungan pemilihan presiden 2019 dan harus diterima semua pihak.

“Dalil kecurangan yang bersifat TSM yg dituduhkan oleh pihak pemohon-02, luluh lantak karena 2 hal. Pertama, saksi yang dihadirkan tidak mampu memberikan kesaksian yang meyakinkan Hakim. Kedua  karena alat Bukti yang digembar gemborkan sejak awal ternyata tidak bisa dibuktikan,” katanya.

Kekalahan di MK menurut anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ini disebabkan kesalahan karena Prabowo Subianto sangat mudah diberikan angin surga janji kosong oleh orang-orang dilingkaran satunya.

“Persidangan MK terkait Gugatan Pilpres ini ibarat pertandingan sepakbola. Jokowi-Maruf Amin memenangkan pertandingan tanpa harus mencetak gol ke gawang 02. Karena selam pertandingan Tim 02 justru banyak memasukan gol ke gawangnya sendiri alias menciptakan Gol Bunuh diri,” katanya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru