JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan 25.400 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terbangun di seluruh Indonesia pada akhir Desember 2025.
“Alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 13.245 (SPPG) dan kita sedang mengejar target untuk menjadi 14.000 di akhir Oktober dan 25.400 di akhir Desember untuk SPPG aglomerasi,” ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat konfersi pers di Hotel Discovery Ancol, dikutip Bergelora.com di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Selain itu, BGN juga tengah berkoordinasi untuk pembangunan SPPG di daerah terpencil sebanyak 6.000. Namun, yang baru terdaftar baru sekitar 4.770.
“Yang sekarang sudah terdaftar ada kurang lebih 4.770 dan segera akan dilakukan di daerah-daerah terpencil itu supaya kita bisa mengejar target untuk 82,9 juta penerima manfaat di akhir tahun 2020,” kata Hidayat.
Oleh karena itu Dadan mengumpulkan seluruh kepala regional dan kepala koordinator wilayah dari 38 provinsi dan 514 kabupaten di Hotel Discovery Ancol untuk melakukan evaluasi dan monitoring.
Evaluasi itu Dadan lakukan agar kasus-kasus menonjol seperti keracunan tidak terjadi lagi.
“Ya, terutama sebetulnya kita ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang meminimalisir kejadian menonjol ya sehingga target kita zero kejadian itu atau nol kejadian ingin kita kejar,” kata Dadan.
Salah satu langkah untuk menekan angka kerancunan SPPG adalah dengan menurunkan jumlah penerima manfaat per-SPPG.
Namun, Dadan tak menjelaskan secara detil berapa jumlah MBG yang boleh dilayani per-SPPG.
“Dengan menurunkan jumlah penerima manfaat per SPPG,” ungkap dia. (Web Warouw)

