Sabtu, 12 Juli 2025

BEGINI OPERASI BUSUK INTELEJEN AMERIKA..! Peledakan Nord Stream Buktikan AS Kobarkan Perang Ekonomi Terhadap Sekutu Eropa

JAKARTA- Seorang pakar yang berbasis di Swedia, Jan Oberg, mengatakan keterlibatan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dalam peledakan pipa gas Nord Stream di 2022 membuktikan bahwa AS terlibat dalam “perang ekonomi” melawan “sekutunya yang patuh di Eropa”.

Hal itu terkait dengan laporan investigasi Amerika Seymour Hersh yang mengungkap bahwa Angkatan Laut AS terlibat dalam ledakan Nord Stream tahun lalu.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di jaringan berita TeleSur yang berbasis di Caracas, Oberg bertanya-tanya kapan Eropa akan sadar dan mengerti bahwa mereka tidak lagi memiliki kepentingan serupa dengan AS.

Direktur Transnational Foundation for Peace and Future Research, sebuah wadah pemikir berbasis di Lund itu, menggarisbawahi bahwa bersamaan dengan sanksi ekonomi terhadap Rusia, ledakan Nord Stream oleh AS menimbulkan kerugian sangat besar dan menumpuk terhadap ekonomi penduduk Eropa.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan sebelumya, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (9/2) mengatakan bahwa artikel jurnalis Amerika Serikat (AS) Seymour Hersh tentang kebocoran pipa gas Nord Stream menegaskan perlunya suatu penyelidikan dan hukuman bagi pihak yang bertanggung jawab.

“Ini menjadi preseden yang sangat berbahaya. Jika seseorang melakukannya sekali, dia bisa melakukannya di mana pun di dunia ini untuk kedua kalinya. Tidak banyak negara yang bisa melakukan sabotase seperti itu,” ujar Peskov.

Menurut Hersh, yang merupakan pemenang Penghargaan Pulitzer, para penyelam AS memasang bahan peledak di bawah pipa Nord Stream saat latihan militer Baltic Operations (BALTOPS) yang dilakukan aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada musim panas 2022 dan akhirnya meledakkannya pada September tahun lalu.

Artikel Hersh tidak disebarluaskan di media Barat, dan Rusia telah melihat upaya untuk secara diam-diam membatasi penyelidikan, kata Peskov.

Ketua Duma Negara Rusia Vyacheslav Volodin melalui Telegram mengatakan bahwa “fakta-fakta yang dipublikasikan harus menjadi dasar bagi penyelidikan internasional” terhadap kasus kebocoran pipa gas Nord Stream. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru