JAKARTA- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengimbau semua elemen masyarakat menjadikan pesta demokrasi di tahun politik 2018 dan 2019, sebagai pesta rakyat yang menggembirakan dan menyenangkan. Perbedaan sikap dan pilihan politik, janganlah mengganggu hubungan persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa.
“Mari kita gaungkan kembali semangat cinta damai yang penuh persaudaraan. Mari kita letakkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. Hanya dengan itu, kita akan mampu membangun Indonesia yang maju, adil, makmur, sejahtera lahir dan batin,” ujar Bamsoet, panggilan akrabnya, pada acara Perayaan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 MPR, DPR dan DPD RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (24/1) malam.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, hadir dalam acara tersebut Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, Menteri ESDM Ignatius Jonan, Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono, Menteri Desa dan PDT Eko Putro Sandjojo, Menteri Perhubungan Budi Karya, Romo Magniz Suseno, Duta Besar negara sahabat serta para undangan lainnya seperti dari Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), dan Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi), serta pegawai dan karyawan di lingkungan MPR, DPR, dan DPD RI.
Lebih jauh Bamsoet menjelaskan, kedamaian yang didambakan tentu tidak ditujukan untuk damai individual semata, tetapi sekaligus damai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagi Bamsoet, keberagaman Bangsa Indonesia dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan anugerah dari Tuhan yang patut disyukuri sebagai tanda bahwa Tuhan mengasihi bangsa dan negara Indonesia.
“Dengan kata lain, mengingkari kebinnekaan sama dengan mengingkari jati diri Bangsa Indonesia” tutur politisi Partai Golkar itu.
Bamsoet juga mengingatkan, saat ini masyarakat di Kabupaten Asmat, Papua sedang mengalami musibah gizi buruk dan penyakit campak. Alangkah indahnya, jika semangat cinta kasih yang menjadi pesan Natal diwujudkan dengan memberikan rasa empati, dukungan dan bantuan kepada warga Papua.
“Saya pribadi menyumbangkan gaji sebagai Ketua DPR mulai bulan ini hingga akhir masa jabatan saya untuk mengentaskan masalah gizi buruk di Papua. Semoga kasih Tuhan yang selama ini telah kita alami dan nikmati terus mendorong kita untuk semakin giat berbuat kebajikan bagi sesama,” tutup Bamsoet.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Perayaan Natal Bersama sekaligus Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis meminta agar nilai-nilai kebersamaan dan kebhinekaan selalu dijunjung tinggi khususnya di tahun ini, dimana akan diselenggarakan pesta demokrasi serentak di 171 daerah.
Fary menekankan, agar seluruh lapisan masyarakat tetap menjaga perdamaian dan menciptakan persatian. Indonesia adalah satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga segala sesuatu mengenai keberagaman tidak perlu lagi dipermasalahkan.
“Kita boleh berbeda dalam pilihan politik, tetapi kita mesti saling berdamai, persaudaraan dan persatuan bangsa nilainya jauh lebih besar daripada kepentingan politik partisan,” ujarnya.
Perayaan Natal itu berlangsung khidmat dan penuh kedamaian. Pesan-pesan Natal disampaikan Romo Magniz Suseno yang menekankan kesempurnaan Pancasila dalam berbangsa dan bernegara.
Selain itu, Anggota DPR juga turut terlibat dalam memberikan pujian dengan judul Hidup ini adalah Kesempatan. Di akhir acara, Panitia memberikan tali kasih kepada sejumlah panti werdha, panti asuhan, organisasi penyandang disabilitas, yayasan pendidikan Kristen hingga purnabakti PNS Setjen MPR dan DPR RI. (Calvin G. Eben-Haezer)