Selasa, 1 Juli 2025

BENER GAK NIH..? Bahlil Ungkap Biang Kerok PNBP ESDM Turun Jadi Rp 269 Triliun, Realisasi Investasi Capai Rp 515 Triliun

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor ESDM 2024 sebesar Rp 269,6 triliun.

Angka ini mencapai 115% dari target dalam APBN 2024 sebesar Rp 234,2 triliun. PNBP tersebut berasal dari sektor minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp 110,9 triliun, mineral dan batu bara (minerba) Rp 140,5 triliun, energi baru dan terbarukan Rp 2,8 triliun, dan lainnya Rp 15,4 triliun.

“Target PNBP kita di 2024 Rp 234,2 triliun. Namun, realisasi Rp 269,5 triliun. Artinya, terjadi kenaikan yang cukup signifikan,” kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM tahun 2024 di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (3/2/2025).

Meski telah melampaui target APBN 2024, Bahlil mengakui bahwa terjadi penurunan PNBP 2024 dibandingkan tahun lalu. PNBP 2024 hanya Rp 269,6 triliun, sementara PNBP 2023 tembus Rp 299,5 triliun.

Bahlil menyampaikan bahwa penurunan PNBP tersebut terjadi di sektor mineral dan batu bara karena harga batu bara global turun.

“Pasti teman-teman bertanya kenapa terjadi penurunan PNBP 2024 dari 2023? Ini terjadi di sektor mineral dan batu bara. Kenapa turun? Karena harga global lagi turun, tapi kita bersyukur sekalipun harga global komoditas khususnya mineral dan batu bara turun. Tapi target PNBP kita masih tumbuh yang tadinya Rp 113 triliun dari target menjadi Rp 140,5 triliun,” tambahnya.

Realisasi Investasi Sektor ESDM Capai Rp 515 T

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan juga, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan capaian kinerja investasi di sektor ESDM tumbuh positif selama 2024. Secara keseluruhan investasi di sektor ESDM mencapai US$ 32,3 miliar atau Rp 515 triliun.

Bahlil mengatakan secara keseluruhan tren investasi pada 2024 meningkat dibandingkan dengan realisasi 2023 sebesar US$ 29,9 miliar.

“Realisasi di 2024 US$ 32,3 miliar ini sama dengan kalo dirupiahkan hampir Rp 515 triliun,” kata Bahlil.

Bahlil merinci kontribusi dari tiap-tiap sektor ESDM terhadap besaran investasi tersebut. Sektor minyak dan gas (migas) masih mendominasi investasi dengan nilai sebesar US$ 17,5 miliar atau Rp 288,03 triliun (kurs Rp 16.460)

“Tahun ini agak sedikit naik dari sebelumnya US$ 14,9 miliar. Artinya hampir Rp 40 triliun kenaikan dibandingkan 2023,” katanya.

Disusul dengan investasi di sektor mineral dan batu bara (minerba) US$ 7,7 miliar atau Rp 126,73 triliun. Kemudian di sektor listrik mencapai US$ 5,3 miliar atau Rp 87,23 triliun, dan yang terakhir energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) di US$ 1,8 miliar atau Rp 29,62 triliun.

Di samping itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor ESDM turun dibandingkan tahun lalu. PNBP 2024 hanya Rp 269,6 triliun, sementara PNBP 2023 tembus Rp 299,5 triliun.

Meski mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, Bahlil menyampaikan bahwa PNBP tahun ini telah mencapai target dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yakni Rp 234,2 triliun.

Ia menyampaikan bahwa penurunan PNBP tersebut terjadi di sektor batu bara. karena harga batu bara global turun.

“Tapi kita bersyukur walaupun turun. Tapi target melebihi 115% dari APBN 2024,” katanya. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru