Rabu, 22 Oktober 2025

Bersiap..! Presiden Jokowi Pimpin Ratas Antisipasi Peningkatan Aktivitas G. Agung dan G. Sinabung

Presiden Jokowi didamping Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin ratas mengenai antisipasi peningkatan akivitas G. Agung dan G. Sinabung, di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/9) siang. (Ist)

JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memimpin rapat terbatas (ratas) mengenai antisipasi peningkatan aktivitas Gunung Agung, di Kabupaten Karangasem, Bali, dan laporan perkembangan Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/9) siang.

Rapat terbatas itu dihadiri oleh Menko PMK Puan Maharani, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Mendagri Tjahjo Kumolo, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Menteri Kesehatan Nila F. Moloek, Menteri Perhubungan Budi K. Sumadi, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nubaya.

Selain itu hadir juga dalam ratas tersebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Panglima TNI Jend.  Gatot Nurmantyo, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Wagub Sumut Nur Hajizah, Kepala BNPB Willem Rampangiley, Bupati Karo Terkelin Brahmana, Bupati Klungkung I nyoman Suwirta, dan Bupati Karangasem Iga Mas Sumatri.

Sebagaimana diketahui, sejak 22 September lalu, Gunung Agung dinyatakan berstatus Awas, dan masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apapun dalam radius 9 kilometer. Hingga Rabu (27/9) siang, tercatat ada 96.086 warga sekitar Gunung Agung yang mengungsi di 430 titik pengungsian di 9 kabupaten/kota.

Gunung Sinabung yang masih berada dalam status Awas, masih terus mengeluarkan abu vulkanik. Masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius tiga kilometer dari puncak (Gunung Sinabung, Red), dan secara sektoral dari puncak dalam jarak tujuh kilometer ke selatan-tenggara, enam kilometer ke tenggara-timur dan empat kilometer timur-utara.

Maksimum Terdampak 12 Km

Sementara itu Kepada Bergelora.com dilaporkan,  Gubernur Bali I Made Mangku Pastika optimistis, kalau sesuatu yang buruk terjadi terkait dengan status Awas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, dampaknya akan sangat minimal, termasuk kaitannya dengan pariwisata.

“Saya katakan, maksimum terdampak oleh letusan itu, di luar debu ya, di luar debu, hanya 12 Km.  Masih ada 64 desa dari 78 desa di Karangasem,  Karangasem sendiri masih zona aman,” kata Pastika kepada wartawan usai mengikuti rapat terbatas yang membahas antisipasi peningkatan aktivitas Gunung Agung dan Gunung Sinabung, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (28/9) sore.

Karena itu, Gubernur Bali meminta semua pihak agar jangan dipikirkan ini dahsyat betul,  sehingga menjadi semacam ancaman bagi pariwisata, dan kehidupan masyarakat Bali.

Sejauh ini, menurut Gubernur Bali, pemerintah tetap berusaha mempersiapkan segala sesuatunya untuk meminimalisir kerugian, atau dampak dari bencana ini,  apakah yang menyangkut keselamatan manusia, hewan, dan juga harta benda. Oleh karena itu, semua Kementerian saya kira yang terkait sudah terlibat di dalam penanganan ini bersama pemerintah daerah, baik provinsi dan kabupaten.

Terkait dengan penanganan pengungsi, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika juga mengingatkan, bahwa kerabatan di Bali itu sangat kuat, sehingga sebagian besar pengurus itu justru berada di rumah-rumah keluarganya masing-masing.

“Mereka akan ditampung selain di tenda-tenda darurat, akan disalurkan ke Bale Banjar namanya,  tiap desa di Bali karena Desa tradisional, desa adat punya Bale Banjar,  itu bisa dimanfaatkan untuk, dan seluruh warga sudah terlibat urusan ini dalam membantu keluarga mereka yang sedang mengungsi,” ungkap Pastika.

Sebagaimana diketahui, sejak 22 September 2017 lalu, Gunung Agung di Kabupaten Karangasem dinyatakan berstatus awas. Menurut Pastika,  ini adalah tahap atau level yang paling tinggi dalam rangka dalam, dalam konteks menunggu letusannya yang sampai saat ini belum dapat dipastikan.

“Saya kira semua semua orang yang yang tahu Bali berdoa supaya tidak terjadi letusan itu,” kata Pastika. (Enrico N. Abdielli)

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru