JAKARTA- Peluang pasangan Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan dinilai bisa menjawab kebuntuan politik koalisi capres 2024. Hal ini disampaikan oleh Hari Subagyo, pengamat Capres 2024 dalam sebuah diskusi terbatas yang digagas Bergelora.com di Jakarta, Minggu (13/11).
“Ganjar-Anies pasangan menarik.Jarang diuji dalam simulasi survei. Keduanya peringkat teratas dalam trend setahun terakhir sejumlah lembaga riset dengan capaian elektabilitas 3 besar bersama Prabowo. Ini bisa menjawab kebuntuan politik koalisi pencapresan yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Ganjar Pranowo relatif kuat di Jawa, tapi di luar Jawa (Sumatera, Kalimantan, Silawesi) Prabowo masih unggul. Kalau dibalik misal Prabowo-Ganjar secara head to head cenderung menjadi kompetitif dan dapat meraup hampir seluruh elektoral nasional, mungkin minimal sekitar 40 persen.
“Nah, ketika Ganjar-Anies duet mungkin saja asumtif awal Anies sangat potensial dapat mecah elektoral Prabowo di luar Jawa,” ujarnya.
Namun menurut Hari Subagyo, masih pertanyaan, apakah pemilih Anies tetap solid mendukung Anies ketika duet dengan Ganjar? Sebab basis pemilihnya ada resistensi terhadap sosok Ganjar/kader PDIP.
“But who knows? Harus kita uji. Atau ketika resistensi itu muncul, jangan-jangan justru memperkuat basis Prabowo di luar Jawa. Basis suara Anies migrasi ke Prabowo, misal di Sumatera dan Kalimantan,” ujarnya.
Ia mengatakan kemungkinan, lumbung suara Jawa makin keras. Ganjar yang diunggulkan di Jateng dan Jatim, tetapi sulit diterima di Jabar/Banten karena lekat sosok PDIP-nya.
“Dengan adanya Anies, pasangan ini dapat insentif banyak ketika di Jabar/Banten. Sehingga Jawa harus dikelola khusus, dan dengan cara yang spesifik agar keduanya benar-benar komplementer. Memang agak sulit bagi Anies mengelola resistensi di basis pemilihnya, sama seperti pendukung kuat Ganjar yang emoh ke Anies,” katanya.
Saat ini terjadi kebuntuan politik koalisi capres 2024 yang belum memiliki jalan keluar terhadap pencapresan Anies Baswedan dan pencapresan Ganjar Pranowo. Padahal kedua tokoh ini menjadi bakal calon yang berada di papan atas 3 besar.
Anies Baswedan tersandera dalam kerangka politik Nasdem yang belum cukup tiket untuk mencalonkan Anies. Karena walaupun Nasdem sudah mendeklarasikan pencapresan Anies, namun sangat tergantung pada Partai Demokrat dan PKS yang belum berani ikut mendukung Anies Baswedan.
Sementara Ganjar Pranowo sendiri sampai saat ini masih menunggu keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri yang nampaknya akan tetap mengusung putri tercintanya, Puan Maharani dalam kontestasi pilpres 2024. Disisi lain Ganjar Pranowo juga belum berani menerima dukungan secara resmi diluar PDIP.
Namun demikian kalaupun Ganjar dan Anies jadi berpasangan, tetap akan tergantung pada kesiapan KPU untuk melaksanakan Pemilu 2024, mengingat walaupun tahapan persiapan sudah berjalan dan sudah ada anggaran, namun sampai saat ini KPU belum mendapatkan alokasi dana Pemilu. (Web Warouw)

