JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta kepada Perum Bulog untuk tidak hanya menyerap beras saja, melainkan turut menyerap gabah dari petani. Bukan tanpa sebab, ini agar harga gabah di tingkat petani tidak jatuh.
“Tolong Bulog kalau bisa beli gabah petani (juga), karena petani hanya jual gabah. Boleh beli beras, tapi beli juga gabah dari petani supaya pemerintah ketemunya juga dengan petani. Karena kami dapat informasi, mereka sudah mulai teriak harga gabah sudah turun,” kata Amran dalam kegiatan Apel Siaga Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Idul Fitri 2024 di Komplek Gudang Bulog DKI Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara hari ini, Senin (1/4/2024).
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, menanggapi itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, Bulog sebetulnya sudah siap untuk menyerap gabah dari petani. Hal ini karena Perum Bulog sudah memiliki teknologi canggih, yakni mesin Modern Rice Milling Plant (MRMP) yang bisa dipakai untuk menggiling gabah.
Namun saat ini, lanjutnya, penyerapan gabah dari petani yang dilakukan Perum Bulog masih dilakukan untuk diolah dan dijual menjadi beras komersial. Sebab, jika Bulog ikut andil dalam penyerapan gabah petani untuk diolah ke beras umum, itu dapat memicu kenaikan harga beras lagi.
“Saat ini harga pokok penjualan (HPP) Bulog sudah Rp5.000 (per kg) untuk gabah, tapi saya minta ke Bulog seluruh Indonesia, kalau memang untuk komersial dia bisa serap ikut harga market,” ujarnya.
“Misalnya harga gabah Rp6.000 per kg, teman-teman bisa serap tapi nggak boleh mengganggu kalau produksinya belum full. Jangan ganggu, karena Bulog kalau masuk terlalu dalam nanti akan memacu harga tinggi lagi,” pungkas Arief. (Enrico N. Abdielli)