Minggu, 19 Oktober 2025

BISA GAK YA…? BPIP: Pancasila Tata Dunia Baru

JAKARTA – Mendapatkan kepercayaan memegang Presidensi G20 Tahun 2022 menjadi tanggungjawab besar bagi bangsa Indonesia.

Bahkan tidak hanya itu kesempatan tersebut harus menjadi tanggungjawab bersama untuk menyukseskannya.

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyebut momentum tersebut menjadi kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menawarkan alternatif untuk membangun keadaban dunia yaitu tatanan dunia baru.

“Ini kesempatan bagi bangsa ini untuk menawarkan alternatif untuk membangun keadaban dunia yakni tata dunia baru,” kata Benny dalam keterangannya kepada Tribunnews, Jumat (4/2/Menurutnya, mengenai tata dunia baru adalah ide Presiden pertama yaitu Ir. Soekarno.

Hal itu bisa diwujudkan dengan mengupayakan sistem ekonomi yang berkeadilan antara negara maju dan berkembang.
“Hal ini bisa diwujudkan dengan mengupayakan sistim ekonomi yang berkeadilan,” tegasnya.

Ia menjelaskan satu di antara contohnya adalah dengan tata kelola serta mendapatkan akses yang sama dalam kerja sama yang saling berkelanjutan unyuk kemajuan bersama sesuai dengan tema Presidensi G20 yakni ‘Recover Together, Recover Stronger’.

“Contohnya adalah dalam hal tata kelola dan mendapatkan akses yang sama dalam kerja sama yang saling berkelanjutan untuk menuju kemajuan bersama,” terangnya.

Benny pun meyakini Indonesia bisa menjadi pemimpin negara berkembang untuk mewujudkan perubahan tata dunia baru yang berkeadilan dengan memperhatikan teknologi dan ekosistem alam.

“Peranan Indonesia sangat strategi dalam merumuskan alternatif kebijakkan agar tata dunia yang baru ini ada kesimbangan dalam hal teknologi, komunikasi, informasi,” ujarnya.

Selain itu alternatif tersebut merupakan alternatif terciptanya perdamaian sejati yang berkemajuan dan terciptanya kesejahteraan bersama.

Presidensi G20 ini akan diserah terimakan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Roma pada tanggal 30-31 Oktober tahun ini. (Web Warouw)

Artikel Terkait

1 KOMENTAR

  1. Pola ekonomi Indonesia sdh semakin jauh meninggalkan Rakyatnya. Semakin kesini pola, kebijakan, perangkat dan perilaku penggerak roda pemerintahan sangat tdk perduli nasib rakyat. Pancasila yg luhur itu hanya bagus pada sebuah sebutan saja. Dalam prakteknya nol besar. Gerak Rakyat itu bak air, selalu mengalir, jika sang alur semakin dangkal, air akan mencari jalur sesuai kodrat air. Jangan lah hal itu kita sebut aneh !! Dan melanggar ini.. ato melanggar itu… Rakyat bak Air selalu mencari jalur, apapun akan diterabasnya, tdk peduli pohon2 besar, bukit… bahkan gunung pun akan dia kepung. Rakyat bak Air selalu mencari jalur dan cekungan utk sebuah kehidupan yg nyaman bersama penghuni dalam air itu.

Komentar ditutup.

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru