Minggu, 13 Juli 2025

Bongkar..! Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Majalengka

Tim Densus 88 Polda Jawa Barat menggeledah rumah terduga teroris berinisial IM di Desa Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (19/9). (Ist)

MAJALENGKA – Tim Densus 88 Polda Jawa Barat menggeledah rumah terduga teroris berinisial IM di Desa Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (19/9).

Pria berinisial IM yang ditangkap merupakan warga Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi. Terduga menikah dengan permpuan berinisial En warga Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

Sementara itu, Sat Sabhara Polres Majalengka menjaga ketat kediaman rumah keluarga IM yang dimpimpin oleh Kabag Ops Polres Majalengka Kompol ME Pardede bersama Kasat Sabhara AKP Endoy Syahru dan Inafis Polres Majalengka telah memasang police line di sekitar kediaman pelaku.

“Pihak Kepolisian Resor Majalengka hanya melakukan pengamanan dalam kegiatan selama penggeledahan dilakukan oleh Tim Densus 88 Polda Jabar,” kata Kapolres Majalengka, AKBP Mada Roostanto.

Sebelumnya, Polres Kota Cirebon berhasil ciduk IM, Senin (18/9) pukul 14.30 WIB. Informasi yang diterima Bergelora.com terduga teroris itu berhasil ditangkap warga Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Teroris berinisial IM (Ist)

Barang bukti yang turut diamankan pada penangkapan tersebut, berupa satu buah sangkur, air softgun, dan beberapa barang bukti lainnya.

Radikalisme Dan Terorisme

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Muhammad Tito Karnavian memberikan Kuliah Umum dengan tema ‘Ancaman Radikalisme dan Terorisme di Indonesia’ kepada seribu peserta dari kalangan akademisi di Auditorium STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Selasa (19/9).

Dalam kuliah umum itu, Kapolri memaparkan ancaman teroris yang sudah menjadi isu global. Menurutnya, terorisme berasal dari bahasa perancis “terrere” yang artinya adalah menggetarkan. Terorisme saat ini dikaji dari berbagai disiplin ilmu dengan basis ilmu nya masing-masing, namun pada perkembangannya gagal menjelaskan tentang terorisme itu sendiri.

Oleh karena itu saat ini terorisme mulai dikaji dengan ilmu strategic studies yang memiliki beberapa pendekatan mulai dari keamanan, konflik, politik dan lain-lain. Sehingga diharapkan dapat mengkaji terorisme ini secara kompehensif.

Perang konvensional yang dilakukan di masa lampau tidak lagi digunakan oleh teroris contohnya adalah menyerang obyek vital pemerintah, menyerang petugas dan lain-lain. Saat ini yang dilakukan teroris adalah menyerang masyarakat sipil. Tujuannya adalah untuk menjatuhkan kredibilitas pemerintah.

Masyarakat sipil akan mengalami ketakutan dan wibawa pemerintah akan turun karena pemerintah dianggap tidak mampu melindungi masyarakatnya. Teror juga dipengaruhi media. Sasaran teror di jakarta walau hanya teror skala kecil akan memberi efek teror secara nasional apabila media memberitakan kejadian tersebut berulang-ulang. Sebaliknya teror di luar jakarta walau skala nya besar namun media tidak memberitakannya maka efek terornya justru hilang.

Target utama teror adalah mendelegitimasi pemerintah dan menimbulkan ketakutan pada masyarakat. Apabila legitimasi pemerintah makin turun, masyarakat makin takut, maka yang terjadi adalah masyarakat akan menuntut adanya perubahan. Perubahan ini bisa saja berupa tuntutan untuk mereformasi terhadap pemerintahan yang ada, munculnya gerakan melawan pemerintah dan lain-lain.

Motif terorisme tidak hanya motif ideologi politik. Namun ada juga yang bermotif ekonomi, motif agama, motif konflik dan lain-lain. Pelaku teror juga tidak selalu beragama islam. Contohnya bom oklahoma, bom sarin di tokyo, teror di India yang dilakukan kelompok Singh

Menurut samuel hutington bahwa suatu saat nanti akan terjadi clash of civilitation. Sedangkan menurut fukuyama bahwa suatu saat nanti kita semua akan menuju ke negara dengan demokrasi liberal.

Ideologi salafy yag diusung oleh Sayid Qurtb dengan doktrin salafy yang mengajarkan pemurnian islam dan berusaha mengembalikan kejayaan islam seperti pada masa kaum salaf. Tokoh-tokohnya adalah Ibn Taymiyah, Muhammad bin Abdul Wahab, Abdullah bin Baz dan Abdullah Azzam. Kekuatan utama dalam ideologi salafy ini adalah tentang Jihad. Ideologi salafy ini memasuki Indonesia melalui jamaah islamiyah.

Hadir dalam acara tersebut perwakilan sespimti angkatan 26, sespimman angkatan 57 dan sespimma angkatan 58, siswa Pusdik Reskrim, Pusdik intelkam, Sebasa Polri, perwakilan mahasiswa S2 KIK, Ubhara, Unhan, UPN Veteran, UNJ, UI, UNAS, UBK, Gunadharma, atmajaya, Trisakti, UIN Syarief Hidayatullah, siswa Politeknik Imigrasi, Pusdiklat Bea Cukai, siswa Bandan Diklat Kejaksaan RI, Binus, dan Mahasiswa S1, S2 dan S3 PTIK. (Surtini/Calvin G. Eben-Haezer)



 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru