JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa 41 rumah sakit di 18 kabupaten/kota di Provinsi Aceh kini sudah mulai beroperasi usai diterjang bencana banjir bandang dan tanah longsor.
“Hari ini alhamdulillah seluruh 41 RS di 18 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh sudah mulai beroperasi (bertahap) melayani masyarakat,” jelas Budi dalam keterangan yang diterima, Jumat (12/12/2025).
Kemudian, Budi menyampaikan rencana pada tahap berikutnya, yakni mengoperasikan kembali puskesmas di Aceh.
“Tahap berikutnya adalah mengoperasikan kembali 309 Puskesmas di 18 Kabupaten/Kota, 39 di antaranya belum beroperasi,” ucapnya.
Budi mengatakan, 309 puskesmas tersebut nantinya akan dijadikan Posko Kesehatan untuk melayani sekitar 817.742 pengungsi di Aceh.
“Pengoperasian 309 Puskesmas ini kami butuhkan sebagai Posko Kesehatan yang melayani 2.186 Pos Pengungsian dengan 800.000-an pengungsi,” tuturnya.
Adapun, tiga kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang paling banyak jumlah pengungsinya yakni Aceh Tamiang dengan 252.623 pengungsi, Aceh Timur dengan 238.500 pengungsi, dan Aceh Utara dengan 153.538 pengungsi.
Butuh Ratusan Relawan Kesehatan
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, hasil perhitungan sementara menunjukkan bahwa dibutuhkan sekitar 709 relawan tenaga kesehatan untuk mendukung operasional RSUD di 6 Kabupaten/Kota terdampak di Aceh.
Dalam misi kemanusiaan ini, para relawan tenaga kesehatan yang membantu di RS nantinya akan dirotasi setiap dua minggu.
Kemudian, dibutuhkan sekitar 845 relawan tenaga kesehatan untuk mendukung operasional Puskesmas di 6 Kab/Kota terdampak yang juga akan dirotasi setiap dua minggu.
Kemenkes Kerahkan Dokter Magang Tangani Pasca Bencana Sumatera
Sebelumnya dilaporkan Bergelora.com di Jakarta, Kementerian Kesehatan mempercepat pemulihan fasilitas kesehatan di Aceh dan menyiapkan pengiriman ratusan dokter magang untuk menangani lonjakan penyakit pascabanjir di Sumatra. Langkah ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 18 rumah sakit di Aceh masih belum beroperasi penuh akibat terdampak banjir, sementara rumah sakit di Sumatra Barat dan Sumatra Utara sudah kembali berjalan. “Prioritas kami menghidupkan dulu rumah sakit yang terdampak di Aceh,” ujarnya dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (9/12/2025).
Selain memulihkan layanan RS, Kemenkes menempatkan dokter untuk menangani tiga keluhan kesehatan yang paling banyak muncul pascabanjir: penyakit kulit, diare, dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Budi menyebut pemerintah sedang menyiapkan sekitar 300 dokter magang untuk bertugas di puskesmas-puskesmas terdampak di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
“Kami sedang memikirkan mekanisme agar dokter-dokter magang yang muda dan semangat bisa segera dikirim ke daerah,” kata Budi.
Penguatan layanan kesehatan ini juga didukung pengiriman alat kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat.
Instruksi pengerahan dokter magang sebelumnya disampaikan Presiden Prabowo saat memimpin rapat di Aceh pada Minggu (7/12/2025). Ia menilai kebutuhan tenaga medis mendesak karena sebagian dokter di Sumatra ikut terdampak banjir. “Saya kira perguruan tinggi bisa dikerahkan. Yang siap ada berapa? Bisa kita turunkan,” ujarnya saat berdialog dengan Menkes.
Untuk menutup kekurangan tenaga medis, Kemenkes juga meminta bantuan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin untuk menurunkan sekitar 300 dokter TNI dan Polri selama tiga bulan guna mendampingi para dokter magang. (Web Warouw)

